03. Tujuh🦊

94 13 27
                                    

💎Happy reading💎

Perlahan, tapi pasti, pergerakan Gaara dan Aretta melemah. Sepertinya mereka berdua mulai kehabisan tenaga. Walau begitu, Torano tampak lebih kewalahan daripada Gaara.

Torano terlihat kelelahan dengan memar di pipi kanannya. Walau begitu, empat orang lainnya masih diam menikmati tanpa mau ikut campur.

Sampai pada saat Torano lengah, ia digebuk dari belakang oleh Gaara dengan menggunakan tangan kanannya. Torano mungkin akan tersungkur kalau tidak langsung ditahan oleh Gaara. Gaara menahan tubuh Torano dari belakang dan melilitkan tangan kanannya di leher Torano. Membuat Torano kesulitan menghela udara.

"Jangan melakukan pergerakan yang sia-sia, Macan. Kau hanya akan membuat dirimu lebih kesulitan bernapas."

Torano mengikuti perintah Gaara. Anak itu mulai diam dengan leher terlilit lengan besar Gaara. Tenaga yang lelaki itu keluarkan juga tidak main-main, benar-benar sesak rasanya.

"Apa perlu kita bantu?" tanya Fero pada Akira sambil menunjuk ke arah Torano berada.

"Biarkan saja. Torano tidak akan kalah oleh orang seperti Gaara."

Di depan sana Torano mengeluarkan kuku panjangnya dan bersiap menggores pergelangan Gaara. Namun, perkataan Gaara membuat Torano menghentikan niatnya.

"Dalam keadaan kekurangan oksigen, kekuatan yang kau punya akan melemah. Setajam apa pun kukumu, tidak akan bisa melukaiku terlalu dalam. Sebelum itu aku akan memperkuat cekikannya. Sudah kubilang jangan melakukan pergerakan percuma."

Torano menurunkan tangannya. Napasnya benar-benar terasa sesak dan tubuhnya terasa melemah. Walau dua detik berikutnya anak itu tersenyum miring dan perlahan terlihat ingin tertawa.

Torano melepas alas kakinya dan dalam hitungan detik, tanpa disadari oleh Gaara ia menggores kukunya ke kaki Gaara. Membuat Gaara mengerang dan melonggarkan cekikannya. Torano menggunakan kesempatan itu untuk berbalik badan dan mendorong kuat tubuh Gaara. Dalam jarak yang ia anggap cukup, Torano menendang dada Gaara dengan kaki macannya.

"Haissh! Padahal aku membenci wujud ini, tapi kau malah membuatku menggunakannya. Berbahagialah! Karena itu artinya aku mengakui kekuatanmu," ujar Torano dengan nada seperti menahan amarah.

Empat orang yang sedari tadi mengamati tampak takjub dengan pemandangan di depan mata. Torano berdiri sekitar dua meter dari posisi Gaara. Dari wajah Torano, tampak kumis  macan yang belum pernah benar-benar ia perlihatkan pada saudaranya. Di kepala lelaki itu tampak telinga macan yang muncul ke permukaan. Tangan dan kaki macannya juga terlihat dengan kuku-kuku yang tajam dan panjang. Juga, dengan ekor yang berkibar mucul dari arah belakang.

Torano mengeluarkan wujud setengah macannya. Walau hanya setengah, Torano tampak sangat berbeda dari dia yang biasanya. Torano terlihat jauh lebih gagah. Walau wajahnya menunjukkan kalau ia tak suka dengan wujud setengah macannya.

"Kerennnnn!" puji Fero dengan mata berbinar melihat wujud setengah macan milik Torano.

"Benar. Keren sekali. Walau aku sudah pernah melihat wujud itu satu kali, tapi tetap saja itu sudah lama sekali." Nujio menatap Torano tanpa berkedip.

"Jadi ini wujud macan--ah, maksudku ... wujud setengah macanmu? Mari kita lihat, apa yang kau bisa dengan wujud itu," tantang Gaara. Tetap terlihat masih bertenaga walau beberapa bagian tubuhnya ada yang terluka.

Torano memperhatikan tangannya dengan seksama. Jujur saja, Torano merasa asing dengan wujudnya sendiri. Karena Torano bahkan tak pernah menunjukkan wujud ini dalam waktu yang cukup lama. Ia membencinya, tapi bagaimanapun juga kekuatan ini tetap miliknya.

Half BeastWhere stories live. Discover now