Spin off : Bagian 1 (Jian kecil)

3.6K 444 4
                                    

Semua bermula, sejak bayi berkulit merah itu hadir. Juna akhirnya punya pekerjaan! yaitu, melihat adik bayi!

Kenapa dia sangat lucu? begitulah isi pikiran Juna kala tubuh mungil itu menggeliat dan mengecap pelan. Juna seakan menahan hasrat untuk tidak menghujami adiknya dengan kecupan tajam yang menganggu,  kalau kata Bibi Jina— asisten rumah tangga yang ada dirumah sekaligus pengasuh untuk Juna dan adiknya — itu akan menyakiti si kecil yang masih rawan.

Tapi mau bagaimana lagi?  Juna sangat tak tahan untuk hanya diam dan memperhatikan. Ingin bahkan sesekali mencoba mengigit pipi gembul yang terlihat kenyal itu, namun ia masih sadar diri,  itu pasti menyakitkan.

Juna terdiam sedih, menggingat bagaimana perlakuan sang ibu sebelum adiknya lahir. Bahkan setelah lahir sekalipun.

Apa yang si kecil ini bisa lakukan? Apa kesalahan yang diperbuat bayi kecil ini? Ia bahkan belum bisa membuka matanya sedikitpun, giginya belum tumbuh, bahkan kerjanya hanya tidur dan menangis.

"Bayi masih rawan untuk iritasi dan lecet. Jadi jangan dipakein popok dulu." Pikiran Juna buyar saat Bibi Jina menjelaskan.  Diangkatnya sedikit kaki si kecil sambil menaruh beberapa kain perca di bawahnya, "bayi memang harus sering di perhatikan. Kalau buang air, ganti kainnya,  ganti pakaiannya langsung."

Juna tersenyum, bibi Jina benar-benar pandai. Jian tampak tidur dengan nyaman walau tidurnya harus sambil mengganti pakaian dan kain perca dibawahnya.

"Juna, rawat Jian ya?"

Pelukan Untuk JianWhere stories live. Discover now