Pengantin kecilku [End]

Alternatif ending part 4

Selama berkuliah, Kathrina mengikutinya dengan baik bahkan pada dosen menyebutnya sebagai mahasiswi tercerdas, terbaik, dan ramah karena mungkin menurun dari Zahran dan juga Chika yang membuat Kathrina seperti itu.

Dan juga dia mendapatkan teman sekaligus sahabat yaitu Ashel, Indah, dan Marsha. Mereka berkenalan pada saat mereka pertama kali ospek dan kebetulan mereka satu fakultas namun beda jurusan dan itu tidak masalah dengan itu.

Sekarang Kathrina sedang disibukkan dengan tugas yang mulai menumpuk karena semakin tinggi semester makan tugas akan semakin banyak, sembari mengerjakan tugas dia juga membantu adiknya Marshal mengerjakan tugasnya yang merasa menurutnya sulit.

"Jadi gini shal paham ngga?" Tanya Kathrina setelah memberitahu cara mengerjakan tugas Marshal

"Paham kak tapi kok ngga pake rumus ini sih?" Marshal yang ragu dengan cara Kathrina mengerjakan

"Menurut kakak sih ini yang paling gampang" jawab Kathrina yang dulu pernah mengerjakan soal yang sama

"Tapi kata guru aku kayak gini kak" ucap Marshal yang takut kena marah gurunya

"Iya itu terserah kamu aja shal, dulu kakak diajarinnya kayak gitu dan kalo guru kamu protes kan kamu masih bisa jelasin kan" ucap Kathrina yang tidak ingin ambil pusing

"Iya kak, gpp deh yang penting cepet selesai" Marshal yang tidak ingin berdebat dengan kakaknya

"Nah gitu dong baru adik kakak yang pinter" ucap Kathrina mengusap dan mengacak-acak rambut adiknya

"Hehehe, kakak tugasnya gimana?" Tanya Marshal tentang tugas Kathrina

"Banyak shal ini aja baru ngerjain sedikit udah ada tugas baru lagi" jawab Kathrina yang sekarang fokus pada laptopnya

"Banyak yah kak tugas mahasiswa" ucap Marshal yang melihat Kathrina akhir-akhir banyak sekali tugas

"Yah kalo kamu dibawa santai sih ngga berat kok tapi atur waktu aja sih" balas Kathrina meregangkan tubuhnya

"Gitu yah kak, ada yang bisa Marshal bantu ngga?" Tawar Marshal barangkali dia bisa membantu

"Bukannya kakak nolak tapi taku kamu ngga paham tugas kakak" Kathrina yang ragu dengan tawaran Marshal