59

694 72 20
                                    

Akhirnya mereka berdua sampai ditempat yang Amir ingin tuju yaitu puncak, setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya Amir bisa beristirahat sejenak di dalam mobilnya dan dia melihat ke arah Celine ternyata dia tertidur kembali dengan wajah yang menghadap dirinya. Sudah beberapa menit dia memandang wajah cantik pasangannya itu yang begitu cantik dan anggun, dia tidak masalah tentang keturunan atau ras yang terpenting dia memiliki kekasih yang dia cintai dan sayangi.

Melihat jam tangannya sudah menunjukkan waktu Maghrib Amir segera membangunkan Celine yang tertidur sangat pulas padahal Amir sempat mengelus wajahnya.

"Sayang bangun yuk udah nyampe nih" Amir mengelus pipinya Celine

"Hmm" elak Celine yang tidak ingin bangun

"Sayang bangun yuk nanti aku tinggal nih di mobil" Amir kembali mengelus kepala Celine

"Hmm...Iya sebentar"

"Sayang" panggil lembut Amir namun Celine tau jika Amir sudah seperti itu makan dia harus bangun

"Iya ya, udah nyampe yah?" Tanya Celine sambil mengusap matany

"Udah sayang yuk turun" Amir membenarkan posisinya dan membuka pintu mobilnya

"Hmm, kamu bawa aku kemana?" Tanya Celine yang masih setengah sadar

"Ayoo turun dulu nanti kamu tau"

"Iya ya"

Amir keluar dari mobil namun tidak dengan Celine karena nyawanya belum terkumpul seratus persen karena mungkin efek dari perjalanan panjangnya tadi. Amir segera menuju ke bagian Celine dan membangunkannya kembali.

"Ya Allah sayangku bangun yuk" Amir membangunkan Celine kembali

"Masih ngantuk mir" elak Celine yang tidak ingin bangun

"Kita tidur di dalem yah"

"Hmm"

Amir menggendong Celine menuju ke villa kepunyaan ayahnya dulu yang sekarang diwariskan kepada Amir karena Amir adalah anak tunggal dan dia tidak miliki saudara dekat. Kemudian menuju kamar tamu yang dekat dengan ruang tamu karena itu kamar yang cukup luas untuk berdua karena kamar yang lain hanya untuk seorang dan berdua namun pisah ranjang.

Setelah Amir membaringkan celine dengan posisinya yang menurutnya nyaman dan keluar untuk menyiapkan beberapa bahan makanan untuk mereka berdua.

Sesaat Amir sedang berkutat di dapur ada seseorang yang mendekati Amir dan mengejutkan Amir.

"Astaghfirullah hal adzim Celine, ya Allah aku kira siapa ngagetin aja"

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Celine yang masih setengah sadar

"Lagi masak sayang sebentar yah ini mau dimasak" jawab Amir mengelus kepala Celine

"Aku tunggu yah"

"Kamu ke kamar aja nanti kalo udah aku bawain"

"Hmm"

"Ada-ada aja itu anak untung pas ngga megang panci kalo ngga udah melayang itu, ya Allah Celine Celine" batin Amir melihat Celine berjalan menuju kamar

Amir melanjutkan masakannya kembali yang tertunda tadi. Beberapa menit akhirnya Amir selesai memasak, dia hanya memasak telur dadar, capcay, dan sosis goreng karena yang ada di kulkas dan di sekitar villanya tadi hanya itu. Dia membawakan makanannya itu menuju kamar tamu dan disana Celine sedang menonton TV.

"Sayang makan yuk nih udah jadi" ucap Amir menaruhkan nampan berisi makanan di nakas sebelah kasur

"Ada apa aja mir?" Tanya Celine membenarkan posisi duduknya

Pengantin kecilku [End]Where stories live. Discover now