Pengantin kecilku [End]

20

"Kak bangun"

Sebuah suara yang menjadi alarm bangunnya Zahran sekarang dan juga sangat mengganggu tidur Zahran yang sedang bermimpi indah.

"Kak bangun dulu udah Subuh nih, masa aku sholat sendiri" Chika menggoyangkan badan Zahran

"Hmm sebentar lagi" elak Zahran dan membalikan badannya

"Kak ini udah jam 5 loh ayoo bangun" Chika masih menggoyangkan badan Zahran sekarang memasang wajah cemberutnya

"Iya ya, kamu udah wudhu belum?" Zahran mencoba membuka matanya

"Belum sih tapi bangun dulu" Chika yang masih memanyunkan bibirnya

"Emang ish kamu harusnya kamu dulu baru aku, ya udah bareng yuk"

"Yuk cepet oh bangunnya"

Zahran mengusap matanya dan melihat wajah natural Chika sehabis bangun, dia langsung mencubit pipi Chika.

"Aduh istriku ini cantik banget sih habis bangun tidur aja masih cantik" Zahran yang gemas dengan istrinya

"Apaan sih kak, ayoo wudhu nanti keburu habis waktu" protes Chika

"Iya ya"

Chika langsung menarik tangan Zahran yang masih sedikit mengantuk karena dibangunkan secara terpaksa dan menuju kamar mandi untuk ber-wudhu bukan hal lain yah.

Kemudian mereka mengambil alat sholat mereka dan melaksanakan sholat berjamaah di rumah karena waktu subuh Zahran agak sukar pergi ke masjid jika subuh.

Sekarang Zahran memiliki ritual baru setelah sholat Zahran yaitu menyalami dan mencium kening istrinya itu.

Setelah melakukan ritualnya, Zahran terdiam melihat Chika sedang menggunakan mukenanya. "Aku baru liat kamu secantik ini" Zahran tersenyum manis pada Chika

"Kamu darimana aja emang, aku memang cantik" protes Chika

"Kan habis menuntut ilmu biar bisa nafkahi kamu" Zahran menoel hidung Chika