51

945 116 14
                                    

Sekarang umur kandungan Chika memasuki bulan ke 6 dan dari bulan itu mereka berdua penasaran dengan anak mereka berjenis kelamin apa. Pagi harinya Zahran meluangkan waktunya untuk memeriksa kandungan Chika walaupun hari ini adalah hari yang padat.

"Kak kamu penasaran ngga jenis kelamin anak kita?" Tanya Chika sambil mengelus perutnya yang sekarang sudah tampak membesar

"Aku sih penasaran tapi aku mau taunya nanti pas lahir aja biar seru" jawab Zahran yang sesekali melihat Chika karena dia sedang menyetir

"Ihh itu malah ngga seru kak, kan nanti sebelum lahiran beli baju dll jadi harus tau jenis kelaminnya apa" Chika memanyunkan bibirnya

"Iya deh iya istriku tersayang" Zahran mengelus kepala Chika

"Nah gitu dong, tapi kakak penginnya cewek atau cowok?" Tanya Chika menatap perutnya

"Kalo aku sih bebas aja sayang yang penting mamahnya kamu" Jawab Zahran sambil tersenyum manis pada Chika

"Ihh apaan sih kak pagi-pagi udah gombal" wajah Chika memerah karena malu

"Iya dong aku mau punya anak sama kamu dan meninggal sama kamu juga" Zahran mendekati wajahnya dan mengecup kening Chika

"Hehehe iya kak iya, aku juga kok pengin sama kakak terus" Chika juga mengecup pipi Zahran

"Ohh iya sayang kayaknya nanti habis kamu periksa aku mau lanjut kerja gpp nanti aku telpon Aryo yah buat jemput kamu" Zahran meminta ijin pada Chika

"Ihh kok gitu sih katanya mau nemenin aku seharian" Chika memasang wajah cemberutnya dan kesal

"Maaf ya sayang aku bisanya nemenin kamu periksa aja, soalnya hari ini ada rapat rumah sakit sama katanya aku dipindahin" Zahran mengelus kepala Chika kembali

"Hahh dipindahin maksudnya?"

"Aku juga ngga tau sayang, makanya maaf ya nanti kamu di jemput Aryo kalo udah periksa"

"Iya deh tapi janji Lo nanti temenin aku seharian" Chika menunjuk Zahran dengan jari telunjuknya

"Iya istriku, masa suka ngambek gitu sih nanti anak kita ilfil loh" Zahran meraih tangan Chika dan mengecupnya

"Gpp lah kan ayahnya kamu juga jadi bebas" Chika masih kesal dengan Zahran

"Iya sayang iya"

Zahran kembali fokus menyetir dan melanjutkan perjalanan mereka kembali menuju rumah Sakit.

Selama kehamilan Chika Zahran sering meminta tolong pada Christy untuk menjaganya lebih ketat karena dia tidak ingin kejadian penculikan Chika terjadi lagi mau siapapun orangnya. Dan tanpa disadari Zahran pada saat dia menjadi dosen, Zahran mengganti Boby ternyata ayah dari Celine jadi Boby juga ikut mengawasi Chika dari kejauhan.

*

Sesampainya di rumah sakit Zahran meminta Chika untuk duduk saja di depan ruang periksa Natalia dan Zahran yang mengantri nomer antrian karena takut Chika kecapean menunggu zahran mengantri, setelah itu Zahran duduk di sebelah Chika.

"Kak kok aku takut yah" ucap Chika sambil memeluk Zahran dari samping

"Takut kenapa sayang?" Tanya Zahran merangkul dan mengelus pundak Chika

"Nanti jenis kelaminnya ngga sesuai dengan harapan kakak" Chika menundukkan kepalanya

"Ya Allah istriku bidadariku, aku bebas kok mau cewek atau cowok yang penting mamahnya itu kamu" Zahran yang tak habis pikir dengan Chika yang masih takut

"Tapi pasti kakak juga ada harapan kan" Chika menatap Zahran dengan tatapan sedih

"Jujur ada tapi kan nanti bisa bikin lagi hehehe" canda Zahran sambil tersenyum

Pengantin kecilku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang