52

816 111 12
                                    

"Gimana git?" Tanya Zahran

"Lo habis ngapain aja sih?" Tanya balik Gito melihat hasil pemeriksaan Zahran

"Hahh maksudnya?" Zahran yang bingung dengan pertanyaan Gito

"Lo akhir-akhir ini sering pusing ngga?"

"Lumayan sih tapi ngga sering" jawab Zahran sambil mengingat

"Lo kena vertigo, masa Lo ngga tau?" Gito menjelaskan penyakit yang di derita Zahran

"Gw ngga tau, gw kira cuman cidera biasa sama kemaren pas kontrol dia ngomongnya gitu" jawab Zahran menjelaskan hasil pemeriksaan kemarin

"Iya sih cidera biasa tapi Lo ada vertigo, pas Lo pusing itu kayak muter-muter ngga?"

"Iya sih padahal gw diem tapi di mata sama kepala gw kayak di puter puter, kadang kayak gempa gitu"

"Berarti bener Lo vertigo" Gito membenarkan hasil pemeriksaannya setelah mendengar penjelasan Zahran

"Terus gw harus gimana?" Tanya Zahran yang mulai khawatir

"Dari hasilnya Lo masih ringan ngga terlalu parah, gw kasih obat aja ya nanti kalo pusing Lo tambah parah kontrol lagi aja kayak biasa ya" Gito memberikan resep

"Ok deh makasih ya git" Zahran menerima resep itu

"Iya sama-sama"

Zahran akhirnya keluar meninggalkan Gito dan langsung menuju bagian apotek untuk menebus resep obatnya, namun setelah apotek dia langsung menuju ruang rapat karena waktu sudah hampir terlambat.

Sesampainya di ruang rapat Zahran duduk di bagian tengah di ruang rapat itu dan memulai rapat itu sampai waktu menunjukkan pukul 12 siang.

"Sebelum penutupan rapat, saya akan membacakan beberapa hal" ucap ketua rapat disana

"Yang pertama untuk ada beberapa tenang medis yang dipindahtugaskan, untuk yang pertama yanng bernama Zahran Nur Syawali dipindahkan ke departemen bedah saraf, dan selanjutnya..."

Setelah mendengar namanya dan juga departemen yang dituju, Zahran tampak senang karena dia tidak berada di IGD lagi yang membuatnya terpisah dari istrinya itu.

Kemudian setelah menghadiri rapat, Zahran mengambil obat dirinya dan memutuskan untuk memenuhi janjinya pada Chika untuk menemaninya dan sebelum sampai di rumah Zahran mampir ke sebuah toko roti untuk membelikan beberapa roti yang Chika sukai dan dia berinisiatif untuk membeli kue untuk Chika karena kemaren dia ingin memakan kue. Setelah itu Zahran langsung menuju rumahnya.

Sesampainya di rumahnya, Zahran melihat motor Aryo yang masih disana dan Zahran berpikir apakah Aryo sedang menemani Chika untuk sementara atau gimana. Dia memarkirkan mobilnya, mengambil hasil belanjanya, kemudian masuk ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum" salam Zahran setelah masuk ke rumahnya

"Walaikumsalam, kakak" sambut Chika dengan senangnya sampai berlari kemudian memeluk Zahran

"Walaikumsalam, kakak" sambut Chika dengan senangnya sampai berlari kemudian memeluk Zahran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pengantin kecilku [End]Where stories live. Discover now