11

1.7K 130 0
                                    

Sejam sudah Zahran masih dalam keadaan tertidur karena penyakit lambungnya dan itu membuat Chika kebingungan karena dokter bilang Zahran akan sadar beberapa menit namun sudah sejam dia belum sadar.

"Kok kamu belum bangun sih kak, betah banget tidurnya bangun oh aku khawatir kak" batin Chika.

Chika masih menemani Zahran sejak daritadi, dia sudah menyiapkan makanan untuk Zahran pada saat Zahran tersadar.

"Lo mau disini sampe kak Zahran bangun?" Tanya Christy yang juga menemani Chika

"Iya lah nanti gw pulang kak Zahran ngga pulang ditanyain lagi gw males banget" jawab Chika yang memang jika dia pulang tidak bersama dengan Zahran nanti akan menerima berbagai pertanyaan dari orangtua Zahran

"Iya makanya keluarga lo berdua deket banget"

Chika masih menatap tubuh Zahran yang masih tertidur di bangsalnya.

"Chik gw pulang ya, makasih udah nemenin tugas lagi" pamit Christy

"Iya Chris hati-hati ya"

Chika mengantarkan Christy sampai lobby klinik dan menunggu jemputan nya.

"Nah itu dia gw pulang ya" Christy melambaikan tangannya dan langsung menuju mobil jemputan nya

"Iya chris" Chika membalas lambaian tangan Christy.

Setelah mengantar Christy, Chika kembali ke bangsal Zahran.

"Kak kamu mimpi apa sih kok betah banget tidurnya jangan lama-lama oh nanti dicariin orangtuanya kakak gimana" batin Chika sambil mengelus tangan Zahran

Namun hawa kantuk dirasakan oleh Chika yang membuatnya tertidur di sebelah Zahran dengan menggenggam tangannya.

*

"Chika bangun yuk"

Chika terusik dengan panggilan itu

"Hmmm..."

"Chika bangun yuk tangannya aku ngga bisa gerak"

Mendengar itu Chika sontak bangun dan ternyata Zahran sudah sadar dari tidurnya. Entah kenapa Chika ingin memeluk Zahran tapi pada saat ingin memeluknya dokter masuk bersama perawatnya.

"Akhirnya kamu bangun, itu tangan pasiennya sampe bekas gitu" ucap dokter yang tadi memeriksa Zahran

Mendengar itu Chika melihat tangan Zahran dan benar tangan Zahran memerah karena Chika menggenggamnya pada saat dia tidur.

"Coba saya periksa lagi"

"Sekarang kamu udah mendingan dan kamu boleh pulang nanti urus administrasi di depan ya, coba kamu makan tepat waktu dan jangan begadang ya"

"Baik dok"

"Kalo gitu saya permisi"

Setelah dokter dan perawat pergi Chika langsung memeluk Zahran yang sudah dia tahan tadi.

"Kamu tumben Chik meluk aku kenapa?"

"Aku khawatir kakak kenapa-napa"

Tiba-tiba Chika menangis di pelukan Zahran.

"Duh sampe segitunya khawatirnya, aku gpp kok Chik. Udah ya jangan nangis lagi"

Mendengar itu Chika melepaskan pelukannya dan memukul pundak Zahran.

"Gpp apanya, itu lambung kakak kambuh sama begadang terus. Gimana aku ngga khawatir coba tadi muka kakak pucet banget gitu"

"Hehehe iya Chik maaf ya, sekarang jangan sedih lagi ya"

Pengantin kecilku [End]Where stories live. Discover now