3

2.5K 184 0
                                    

Setelah Vino memberitahukan tentang perjodohan anak mereka membuat Zahran dan Chika sekarang lebih memilih diam karena tidak tahu apa yang akan mereka lakukan sekarang.

Pagi harinya, Zahran berencana untuk pergi ke rumah sakit yang diberitahukan oleh papahnya untuk mengecek rumah sakit disana.

"Lumayan juga nih rumah sakit, tapi kok perasaan gue ngga enak yah" batin Zahran sambil melihat bangunan rumah sakit

Zahran mencoba masuk ke rumah sakit itu dan ingin bertemu dengan teman papahnya yang menawarkan Zahran menjadi dokter disitu.

"Permisi mba saya ingin ketemu dengan dokter Natalia ada?" Tanya Zahran ke resepsionis.

"Ada pak, dengan bapak siapa yah?"

"Saya Zahran mba"

"Ohh pak Zahran, silahkan pak ikut saya kebetulan Ibu Natalia sedang menunggu anda"

Resepsionis berdiri dan mengantarkan Zahran ke ruangan Natalia.

*

"Silahkan pak ini ruangannya" Ucap resepsionis mempersilahkan dan Zahran menganggukkan kepalanya dan mengetuk pintu.

"Permisi" salam Zahran sambil mengetuk pintu ruangan Natalia

"Silahkan masuk" saut seseorang dari dalam

Zahran masuk dan menutup pintu, kemudian Zahran mendekati meja kerja Natalia dan saat itu juga Natalia melihat Zahran datang menghampirinya

"Ehh Zahran, ternyata kamu udah besar yah ibu jadi pangling" Natalia yang kaget melihat Zahran sekarang

"Biasa aja kok bu, saya segini-gini aja" ucap Zahran tersenyum

"Hehehe iya ran, ibu udah lama ngga liat kamu sejak kamu SMA jadi pangling aja kamu udah jadi dokter spesialis" ucap Natalia menepuk pundak Zahran

Natalia adalah seorang dokter teman Vino dan juga Okta sejak mereka SMA, namun pada saat memasuki kuliah mereka terpaksa berjauhan karena mereka beda universitas dan jurusan, Tetapi mereka masih saling sapa di sosial media yang membuat mereka masih saling kontak satu sama lain.

"Ohh iya ran silahkan duduk"

"Iya bu terimakasih" Zahran langsung duduk.

"Jadi gini ran kemaren papahmu cerita, kamu belum dapet rumah sakit yang cocok buat kamu dan kamu juga mutuskan buat langsung lanjut jadi spesialis jadi ibu mau menawarkan kamu jabatan jadi dokter spesialis disini, kamu tertarik?" Tanya Natalia tentang tawaran pekerjaan pada Zahran

Zahran menganggukkan kepalanya dengan antusias, "Saya tertarik bu"

"Baik kalo gitu, tapi ada syaratnya" Lanjut Natalia.

Zahran bingung, "Syaratnya apa bu?"

"Jadi gini ran, di rumah sakit ini ada beberapa departemen yang kelebihan dokter spesialis salah satunya bagian dari kamu tapi kamu ngga usah khawatir, ada beberapa dokter spesialis yang akan pensiun dalam waktu dekat ini. Jadi sambil menunggu waktu itu tiba kamu saya alihkan menjadi dosen sementara di kampus belakang, kamu sanggup?" Ucap Natalia menjelaskan syarat untuk bekerja di rumah sakitnya.

"Baik bu insyaallah saya sanggup" jawab Zahran

"Ok kalo gitu saya ambil surat perjanjian kontrak kerja untuk kamu menjadi dosen sementara, oh iya kamu bawa berkas-berkasnya?" Tanya Natalia

"Bawa bu" Zahran mengeluarkan amplop coklat berisi dokumen lamaran

"Baik, saya ambil amplopnya dan saya ambil dulu surat perjanjiannya" Natalia mengambil telpon disana dan memerintahkan bawahannya untuk membawa dokumen ke ruangannya

"Baik bu" Jawab Zahran menganggukkan kepalanya

*

"Semoga betah gue disini" batin Zahran setelah keluar dari ruangan Natalia dan melihat sekitar rumah sakit yang dia tempati

"Loh Zahran" ucap dua orang memanggil Zahran cukup keras

"Loh Amir, Rio" kaget Zahran melihat sahabatnya dulu yang ternyata bekerja di rumah sakit ini

"Wah ternyata lo udah pulang ran" Mereka menghampiri Zahran dengan berpelukan bersama

"Iya lah gw pulang masa disana mulu bosen gw, disana orangnya aneh-aneh" Zahran melepaskan pelukan dan menceritakan disana sangat membosankan

"Itu resiko lo, kenapa lo ngga ambil di jerman atau di jepang" Sindir Rio

"Ya mau gimana lagi udah kadung jalan tanggung bro dan disana yang lagi buka beasiswa" ucap Zahran tidak ingin di negara AS tapi dia juga penasaran.

"Iya ya tapi sekarang lo hebat udah spesialis gw sama Rio belum ambil nih" Ejek Amir

"Biasa aja kali, lah lo berdua kenapa ngga ambil spesialis?" Tanya Zahran

"Gampang lah nanti juga ambil spesialis" jawab Rio

"Sama gw juga dan gw mau praktek mandiri dulu biar nanti pas spesialis pake uang gw" Amir melanjutkan jawaban Rio

"Iya ya serah lo berdua tapi sekarang kita bisa kumpul lagi" Zahran senang karena mereka bisa kumpul lagi setelah sekian lama

"Iya nih udah lama ngga ketemu" Rio mengingat pada saat mereka wisuda dulu karena momen itu saat mereka masih bersama

"Ohh iya nih gw ada masalah" ucap Zahran yang masih memikirkan kejadian semalam  barangkali sahabatnya memiliki saran atau masukan

"Nape lo tumben" ucap Amir yang ingin mendengarkan

"Gw mau dijodohin" bisik Zahran ke mereka berdua

"Hahh sama siape?" Mereka berdua kompak kaget dan bertanya

"Sama Chika" Zahran masih memikirkan perkataan papahnya

"Ohhh Chika, bagus dong kan itu temen lo pas kecil jadi wajar lah" Sindir Rio

"Enak aja lo, dia masih muda kali dia 6 tahun dibawah gw" Sela Zahran

"Gpp kali ran, kan dia udah masuk umur produktif dan lagi masa suburnya gpp kali hahaha" tawa Amir

Zahran menjitak kepala Amir. "Mata lu masa suburnya, otak lu yang kotor mulu ngga pernah dicuci"

"Iya ya maaf, itu terserah lu kita cuman dukung aja, ya kan yo" Bujuk Amir

"Iya kita dukung apapun keputusan lo" Rio melanjutkan perkataan Amir

"Semoga aja berjalan dengan baik" Ucap Zahran

"Sekarang lo mau ngapain kesini?" Tanya Amir

"Gw mau pulang dulu, besok udah mulai kerja" Ucap Zahran

"Lahh Lo kerja disini?" Tanya Rio yang mendengar Zahran akan mulai bekerja

"Iya, gw ditawarin kemaren sama bokap buat kerja disini dan baru ini ketemu sama Bu Natalia" jawab Zahran yang baru saja dia bertemu dengan Natalia tentang pekerjaannya nanti

"Wihh akhirnya kita bisa bersatu lagi yah" ucap senang Amir tentang Zahran yang akan bekerja satu rumah sakit dengan mereka

"Iya nih mir setelah beberapa tahun ngga ketemu ehh satu tempat kerja" balas Rio yang juga ikut senang

"Hehehe iya udah gw pulang yah" pamit Zahran pada kedua sahabatnya

"Ohh ok kalo gitu kita nunggu lo besok ya" Ucap Rio

"Ok, gw pulang dulu ya" Zahran pamitan dengan sahabatnya.

Selama perjalanan Zahran masih memikirkan tentang pekerjaan apakah dia akan betah atau tidak.

"Ya Allah semoga aku betah kerja disana" batin Zahran yang sudah memasuki mobilnya dan meninggalkan rumah sakit itu

***

Hallo semuanya...

Gimana nih part kali ini menarik ngga...

Semoga kalian suka ya...

Thank you...

Pengantin kecilku [End]Where stories live. Discover now