12

1.5K 127 0
                                    

"Pah, kita mau nikah" ujar Zahran dengan yakin

Sontak Chika yang mendengar itu terkejut dan tidak bisa berkata-kata, dan Vino hanya menganggukkan kepalanya setelah anaknya mengatakan itu.

"Bagus kalo gitu ran papah seneng dengernya, besok papah bilang ke om Okta tentang pernikahan kalian" Zahran hanya menganggukkan kepalanya.

"Ya udah papah mau istirahat dulu ya, kalian lanjutin ya" la jut Vino dan meninggalkan Zahran serta Chika dalam keheningan di ruang tamu.

Zahran dan Chika masih terdiam setelah Vino masuk ke kamarnya, dan akhirnya Zahran membuka percakapan.

"Chik"

"Kakak yakin mau nikah?" Sontak Chika menatap Zahran dan langsung bertanya tentang itu

Zahran menganggukkan kepalanya, "Aku udah yakin chik, aku takut ego kita bikin keluarga kita ngga bahagia"

"Tapi akunya gimana kak?" Chika menundukkan kepalanya

Zahran menyadari itu dan mengelus kepala Chika, "Kamu tenang aja kakak bantuin selama kakak bisa"

Chika mendongakkan kepalanya, "Tapi..."

"Tapi apa chik?"

"Tapi aku belum siap" suara lirih Chika

Zahran yang mendengar itu langsung menangkup wajah Chika dan tersenyum padanya, "Kamu tenang aja, soal siap ngganya kamu yang bisa nentuin yang penting keluarga kita bisa bahagia"

"Tapi kak..."

"Udah gpp percaya sama kakak, semua pasti berjalan lancar" Zahran menyakinkan Chika

Chika terdiam tidak bisa berkata-kata dan dia memikirkan setelah menikah apa yang akan terjadi.

"Kamu ngga usah mikirin terlalu jauh, sekarang yuk kerjain tugasnya kamu" pinta Zahran

"I...iya kak"

Chika mengeluarkan tugasnya dan mengerjakan bersama dengan Zahran, namun tidak seperti biasanya Chika cerewet sekarang dia lebih banyak diam karena tentang pernikahan mereka.

*

Pagi harinya, Vino mengajak keluarganya sekaligus Zahran untuk ke rumah Okta dan Gracia membahas pernikahan anak mereka. Pada saat tiba di rumah mereka ternyata Chika telah berangkat kuliah karena ada kelas pagi, namun Vino tidak mempermasalahkannya dan dia menjelaskan perihal kenapa dirinya serta keluarganya datang ke rumah Okta.

"Alhamdulillah om seneng dengernya, rencana kapan nih?" Tanya Okta

"Insyaallah secepatnya om biar Chika ngga mikirin soal ini"

"Ok kalo gitu gimana kalo bulan depan?" Usul Vino

"Ngga kecepatan pah?" Protes Zahran

"Lah katanya secepatnya ya bulan depan lah" balas Vino

"Iya ngga bulan depan juga pah"

"Sih maunya kapan?" Tanya Vino

"Gimana kalo nunggu Chika libur" usul Zahran

"Lah itu masih lama, Chika aja baru masuk kuliah" protes Vino

"Iya sih"

"Gimana kalo pas ultah Chika kan masih di pertengahan semester" usul Gracia sebagai mamahnya

"Boleh gre" jawab Vino

"Boleh juga" jawab Okta

"Tapi tan..." Protes Zahran

"Itu pas banget oh hari ulangtahun Chika kamu kasih hadiah pernikahan" Shani menjelaskan maksud Gracia kenapa dia memilih tanggal itu.

"Iya sih mah..." Zahran menundukkan kepalanya

Pengantin kecilku [End]Where stories live. Discover now