(60). Brother Lie [1]: Harapan Yang Hancur

654 50 29
                                    

William langsung dilarikan keruang gawat darurat Markas Tapops untuk mendapatkan pengobatan. Capt. Kaizo dan Fang beserta Kawan2 yg lainnya menunggu diluar, berharap2 cemas semoga keaadan William baik-baik saja.

"apa orang tua kita sudah tiada?"

"Fang... ituu.." ucapan Fang itu sontak membuat Kaizo kaget. Jujur saja kaizo tidak tahu harus menjawab apa.

"JAWABBB!!!" kawan-kawannya tersentak mendengar bentakan Fang yang dibarengi tetesan air matannya.

"hahh... aku.. aku tidak tahu harus menjelaskannya bagaimana, tapi... Hiks semua itu benar,... Maaf..."

"ta-tak mungki... tak..mungkin?! TAAKKK MUNGKIN?! Hiks...heuuuu Hiks Heeeeuuu..."

"Maaf kan abang Fang..." Kaizo menyentuh pundak Fang sambil mencoba menatap mata Fang.

" KENAPA KAPTEN MENYEMBUNYIKAN INI DARIKU!?"

"ma-maafkan abang,... abang terpaksa melakukan ini... abang tidak mau kau kecewa..."

"TAPI KAU SUDAH MELIHAT ADIKMU KECEWA! APA KAU TAHU? Hiks... AKU SELALU BERAHARAP BISA BERTEMU DENGAN MEREKA LAGI HIKS... TAPI HARAPAN ITU SEKARANG HANYALAH OMONG KOSONG! Hikss.. hiks.. HEEEEUUUU..... ITU TIDAK AKAN TERJADI! Hiks...TIDAK AKAN..." rasa sakit penyiksaan yang dilakukan oleh Capt.Karlan tidak sesakit apa yang sekarang ia rasakan. Rasa sakit kenyataan yang sebenarnya itu sangatlah menyakitkan.

Kaizo memeluk Fang, mencoba menenangkannya, "aku tahu Fang...Aku tahu..."

Fang mendorong Kaizo, menolak untuk disentuh. "LEPASKAN AKU! LEPASSSKAN!! ABANG JAHAT! HIKS... ABANG PENDUSTA! KAU ALIEN YANG PALING JAHATTT! DI GALAXY INI!"

"AKU BENCI KAU! AKU BENNNCIII KAUUUU!!! Ahhhhhkkkkkk!!!! Heuuuuuuuu!!! Hiks...Hiks.. KAU BUKAN ABANNNG KU LAGI!!! " Fang menangis histeris, mengacak acak rambutnya frustasi. Ia benar-benar tak terima dengan ini semua.

"maafkan aku Fang... Maaff..."

"AKU BENAR-BENAR MEMBENCIMU!!" Fang berlari sambil menangis dengan tersedu-sedu.

"FANG TUNGGU!!!" Kaizo lantas mengejar Fang.

BRAKKK!

Fang menggebrak pintu kamarnya dengan kencang, lalu menguncinya. Fang pun bersandar di pintu tersebut sambil menangis sejadi-jadinya.

"Fangg... kumohonn buka pintunya..."

"KENAPA KAU MALAH MENGIKUTIKU! HIKS.... PERGI DARI SINI! AKU TIDAK MAU MELIHATMU LAGI!!! AKU BENCI KAU!!!"

"Fang, maaf..."

"PERGGGIIII DARI SINNNIII! PERRRGGIIIII!!! HIKS... HIKS" fang menutup telinganya.

"AKU BENCI ABNGGG!!! AKU BEEENNNCIII!!! AGGGRRHHHH! HEUUUU.... HIKS..HIKSS..." tangisanya mulai menjadi jadi.

"Fang maafkan abang...hiks..." Kaizo terduduk dibawah lantai sambil menyalahkan kesalahan yang ia perbuat.

"PERGI KAU!!! Hiks.... AKU HARAP KAU MENGHILANG SAJA DARI KEHIDUPANKU!!!!"

Tidak ada suara lagi dari Kaizo. Itu tandanya Kaizo sudah pergi. Akhirnya, Ia bisa menenangkan dirinya sendiri.

Fang tak sengaja melihat Foto keluarga bahagia yang dibingkai kayu usam, ia pun mengambilnya dari meja belajarnya. "ayah...Ibu...Hiks apa kalian sudah pergi? Pang rindu kalian....Hiks...Hiks... Heuuu.... Pang ingin dipeluk dan dicium sama seperti kawan-kawan Pang...Hiks...Hiks... Tapi Hiks... itu tidak akan pernah terjadi...Heuuuuu... Hiks.... Hiks..."

"kenapa kalian harus meninggalkan pang? Pang sayang Ibu dan Ayah... Hiks... tapi kalian malah meninggalkan pang..." Fang memeluk bingkai foto itu sambil menangis tersedu-sedu.

kawan TapopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang