(51). Rapat

393 50 25
                                    

(chpt kali ini akan sedikit membosankan, tapi mengadung informasi penting untuk Book ini kedepannya, jd jangan nyesel klo memutuskan berhenti mengikuti cerita ini. klo mau kluar dari book ini vote dulu, sebelum ataupun sesudah membaca. terima kasih.)

Happy reading...

Ruangan Rapat Tapops..

Para atasan Tapops sebagian besar sudah berada di ruangan rapat, disana ada Laks.Tarung yang duduk bersebelahan dengan Laks.Maksmana dibagian badan kanan meja. Capt.Kaizo berada di bagian badan kiri meja bersama dengan Capt.Manramen yang menjadi perwakilan pasukan Tempur A.

Kursi yang berada di ruangan itu sebagian besar sudah diduduki, kecuali kursi yang berada di kepala dan ekor meja, kursi itu dimiliki oleh Marsyal Aizen dan Komnd,Kokoci yang belum menghadiri rapat.

"selamat siang, semuanya!" Marsyal Aizen baru saja memasuki ruangan rapat bersamaan dengan Komd.Kokoci.

"maaf, bila kedatangan kami membuat kalian menunggu." Ujar Marsyal kepada bawahannya. Ia dan komender duduk di kursi masing-masing.

"tidak apa-apa, Marsyal. Kami memakluminya." Ujar Laks.Maksmana.

"apa semuanya sudah berkumpul?" tiba-tiba saja layar hologram yang berada di ruangan rapat itu menyala, memperlihatkan lelaki parubaya lengkap dengan armor merah di tubuhnya.

"wah... Pemimpin Duta sudah muncul." Ujar Laks.Tarung yang terlihat senang bisa melihat kembali rekannya. "bagaimana kabarmu?"

"aku baik. Maaf bila saya tidak bisa mengikuti rapat secara langsung sebab putra saya berada di station Tapops. Mohon dimaklumi." Ucap Pemimpin Duta.

"tidak masalah, Amato. Kami mengerti." Ucap Laks.Maksmana yang memaklumi rekannya itu.

"baiklah, tanpa menunggu lama-lama, kita mulai rapat penting ini." Ujar Marsyal membuka rapat, "di mulai dari hasil dan kerugian peperangan yang kita lakukan?"

"dalam peperangan ini, kita berhasil mendapatkan kembali para power sphera dan membebaskan para budak yang diculik. Bahkan kita berhasil menghancurkan kedua markas penjahat CPT9 dan SIXY. Itu semua berkat rancangan Capt.Kaizo." ujar Komnd.Kokoci yang sekaligus memuji rencangan Kaizo.

"tapi disisi lain kita mengalami kerugian disebabkan senjata dan kapal angkasa rusak parah, dan para anggota pasukan Tapops dan Tempur A yang mengalami luka-luka yang cukup serius. Dan, belum lagi Kapten Karlan yang berhasil kabur dari gengaman Kapten Kaizo?" Ujar Laks.Tarung dgn serius.

"disatu sisi rancanganmu sangat membuahkan hasil, tetapi disisi lain kau membiarkan musuh besar kita terlepas begitu saja. bagaimana bisa itu terjadi?!" Marsyal mulai mengintimidasi Kapten Kaizo yang berada di samping kirinya.

"Ma-Maaf, Marsyal. Saya telah lalai menghadapi musuh besar kita, tapi saya tidak bermaksud untuk membiarkannya kabur." Hanya itu yang dapat Capt.Kaizo katakan untuk membela dirinya. Ia pun menunduk sedikit sebagai permintaan maaf.

"kau gegabah dalam bertarung, Kaizo. Kau terlalu yakin bisa menang darinya, hal itu mengakibatkan kewaspadaanmu mulai melengah, dan musuh pun mendapatkan kesempatan untuk mengabil celah untuk melarikan diri atau melawan balik." Sebagai mentor Capt.Kaizo, Laks.Maksmana menerangkan celah kelemahan kepada anak muridnya dengan tegas.

"Maafkan saya, Laksmana." Terlihat raut muka Capt.Kaizo sangat datar tanpa memamerkan ekspersi apapun. Mungkin menurutnya memamerkan wajah yang datar cocok untuk mengekspresikan rasa bersalah.

"maaf bila menyela. Tapi, saya juga bersalah, sebab saya membiarkan salah satu konco Kapten Mayon(Lori) kabur." Walau Capt.Kaizo adalah rivalnya, Ia tidak bisa membiarkan Kapten kaizo disalahkan seorang diri. Ia pun berhak disalahkan akibat ke lalaianya.

kawan TapopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang