(17). Perselisihan.

655 42 0
                                    

(17). Persilisihan

Drttttt!!! Drrrrttt!!

Dor! Dor! Dor!

Booom!

Terdengar suara tembakan dan ledakan di mana mana, seorang remaja lelaki rambut panjang ikat sedang bersembunyi di sebuah rumah, ia bergegas mengisi pelurunya dengan cepat. Musuhnya sekarang sedang berwaspada mengamati kedatangan remaja laki laki itu, mereka kompak dengan timnya menyerbu remaja itu. Remaja itu tak tinggal diam, ia bersama timnya siap membantai para musuhnya.

Tak buang masa remaja lelaki itu langsung keluar dari rumah itu dan membantai sebagian tim musuh. Tim remaja itu melindungi dirinya dari atas bukit. Tapi sialnya musuh terlalu kuat dan terlalu pro, mereka membantai tim nya tanpa tersisa. Sekarang tim nya tersisa dirinya seorang. Ia tak akan berputus asa walau hanya sendirian.

Remaja lelaki itu mengubah senjata yang tadinya shotgun menjadi assault rifle, ia siap membantai musuhnya. Ia bersembunyi di balik pohon, 2 musuhnya mendekat dengan cepat ia menghabisi keduanya. Musuh yg lain datang, dengan cepat ia membuat tameng atau dinding sebelum musuh menembak dan dengan cepat ia berlari mendekat dan menghabisi satu orang dari tim nya.

"william.."

Terdengar suara orang memanggil namanya, tapi ia tetap fokus ke medan pertempuran dan tak mempedulikan suara tadi. Ia lantasa mengubah senjata lagi menjadi submachine gun, lalu ia menembak ke arah musuhnya, tapi mereka malah kalang kabut dan bersembunyi di tembok tameng milik mereka.

"william.."

Dor! Sial, ia tertembak oleh musuh. Gara gara suara itu ia jadi gagal fokus. Tapi ia tak mau kalah, ia lalu memfokuskan dirinya lalu bersiap lagi untuk menyerang. Tetapi, Musuh ternyata sudah mengitai dia dari belakang dan...

"WILLIAAAM!!!"

GAME OVER!

"Apasal kapten memanggilku terus hah! Tengok aku jadi kalah dalam game ini!" ucap william, ia tengah duduk di kursi sambil bermain game di komputernya. Ia tampak marah dan kesal sekali, karena kapten kaizo telah menganggunya.

"sudahlah, nanti saja main tembak tembakannya di medan pertempuran yang asli. Sekarang bantu aku, cepat!" tegas kapten kaizo kepada william.

"alahh.. tak nak lah. Aku nak main game. Kau kan punya adik, mintalah bantuan pada adikmu itu." Ucap william sambil menatap layar komputer di hadapannya.

"adikku tengah membantu laks. Tarung. Jadi aku meminta bantuanmu." Kaizo semakin menatap tajam william.

William menatap balik kaizo. "kalau aku tak nak macam mana?"

"kalau kau taknak. Aku dengan terpaksa membongkar rahasiamu yang ada di kasino itu." Kaizo tersenyum sinis. William melotot kepada kaizo.

"kok tahu?'

"apa yang aku tak tahu, hah!" ungkapnya sekali lagi.

"apa yang harus aku bantu?" dengan kesal dan terpaksa mau tak mau ia harus membantu kapten kaizo.

"bantu aku mencuci kapal angkasa di atas, aku butuh tenagamu di sana."

"ouh oke! Bay the way , kamu sudah jadi abang kassim tapi sikapnya tetap kapten kaizo?" tanpa disadari kalian, kaizo dari awal cerita udah berubah jadi kassim dan itu baru disadari oleh william.

"kalau didalam markas tapops aku akan menjadi kapten kaizo walau wujudku kassim, sudahlah, cepat kau berkemas dan jangan lupa pakai identitas penyamaranmu." Tegas kaizo disertai tatapan dingin dan menyeramkan. Tapi william merasa biasa biasa saja di tatap seperti itu, mungkin sudah terbiasa kali yah.

kawan TapopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang