(3). Deretan pertanyaan.

1.5K 100 0
                                    

Boboiboy pergi dari kantin. Ia berjalan jalan dilorong tapops, Hendak hati nak menemui kawan rivalnya.

Boboiboy berhenti. Samar samar ia mendengar suara dari arah gudang tapops. Ia lalu mendekati asal suara itu.

Boboiboy menempelkan daun telinganya di depan pintu.

"Sekarang kamu  mengerti kan."

Suara semakin terdengar jelas.

"Iyah, aku mengerti"

boboiboy semakin fokus mendengarkan percakapan seseorang.

"Bagus klo begitu.... Eh.. hah! HEI SIAPA YANG ADA DI SANA!?" Boboiboy tersentak. Sepertinya aksi mengupingnya diketahui oleh pihak dalam.

Gbrakk!

Boboiboy tersentak kaget saat melihat pintu yang telah terbuka.
"Kau!?" Alexander beraut kesal. Ia tak menyangka ada seorang kedet yg berani menguping pembicaraan nya.

"Hei! Apa saja yang kau dengar, hah!" Dia menatap boboiboy tajam. Sedangkan, boboiboy sudah gelagapan. Ia pun memalingkan mukanya dari tatapan tajam alexander.

"JAWAB AKU!" Alexander naik pitam. Ia mencengkram pakaian boboiboy dengan lantang.

"Sudahlah tuh alex." Fang melepaskan cengkraman alexander "Ini bisa dibicarakan baik baik"

"Ma...maaf, a..aku sudah lancang menguping pembicaraan kalian." Boboiboy menundukkan kepalanya. Ia tak kuasa melihat sorot mata alexander yg penuh amarah. "Tapi, aku belum sempat mendengarkan apa apa"

"Belum sempat katamu! Jadi kau benar benar berniat menguping kami, hah!" Ia menganggkat tangan, hendak menampar boboiboy. Tapi fang langsung menghentikan tindakan kawan nya itu.

"Hentikan ,alex." Fang memegang tangan alex.

"Pang, kau jangan selalu membela kawan baru mu ini. Bisa saja dia berbuat jahat padamu." Boboiboy mengangkat kepalanya. Ia tak habis pikir dengan ucapan alex itu.
' Aku tak mungkin menyakiti kawanku sendiri' ucap  batinya.

"Itu tak mungkin, dia orang yang baik" fang membela boboiboy.

"Terserah" alexander pergi meninggalkan tempat itu. Meninggalkan boboiboy dan fang berdua disana.

~kawan tapops (boboiboy dan kawan kawan)~

Boboiboy dan fang berjalan dilorong tapops. Diantara mereka hanya ada kesunyian. Fang sibuk dengan lamunan nya. sedangkan, boboiboy masih dibayangi pertanyaan yg ada di benaknya. Ingin hati bertanya langsung kepada fang tapi, ia masih ragu ragu.
"Em.. fang"

"Hmm.."

"Aku boleh tanya tak?"

"Hmm" fang menganggukkan kepalanya, tanda ia setuju.

"Kenapa kau tak pernah cerita tentang kawan kecil kau?"

Fang menghentikan langkahnya. Ia terdiam sesaat. Lalu kembali melangkah.
"Em.. dulu memang aku tak nak bagi tahu korang tentang kawan kecilku" jawabnya jujur.

"Kenapa pula?"

"Sebab dulu aku kebumi untuk menjalankan misi. Jadi semua tentang diriku harus kurahasiakan untuk memperkecil gagalnya misi." Jelas fang.

"Ouh begitu yah" ia mengangguk mengerti "sekarang boleh tahu tak, tentang kawan kecil kau"

"Boleh"

"Apasal kau histeris sangat mendengar william berada di wanted list tapops?" Boboiboy menggaruk kepala yg tak gatal.

Fang menghentikan langkahnya. Ia bersandar kedinding kiri. Malu rasa nya jika mengingat ngingat kejadian yang tadi  ia lakukan. Ia memalingkan mukanya ke arah lain.
"Jujur awalnya aku kecewa dengan dia, Sebab dia telah menjadi buronan tapops. Tapi setelah diceritakan lebih detail lagi oleh alex, aku sedikit lega."

"Kau sayang sangat ke pada dia?" Boboiboy menyandarkan punggung nya ke dinding kanan.

"Dia tu kawan kecil ku yang paling terbaik lebih terbaik dari kau" fang menunjuk boboiboy. Boboiboy menaikkan alisnya"dia lebih tahu tentang diriku daripada abangku. Dia juga yg menemaniku dikala abangku sibuk berlatih, dan apa kau tahu? Dia pernah menyelamatkan ku dari kematian." Fang mengingat ngingat masa lalu nya bersama william, terlukis senyum manis di wajah nya.

"Kalau alexander, salah satu kawan kau juga ke?" Ia kembali bertanya.

"Haah. Dia tu dah aku anggap sebagai ibu" fang tertawa kecil saat mengatakannya.

"Hah! Ibu? Diakan laki2, macam mana kau anggap dia sebagai ibu kau?" Boboiboy heran dengan ucapan fang.

"Hahah.. dia itu benar benar seperti seorang ibu. Dulu, aku selalu dibuatkan oleh dia donat lobak merah saat nak jalankan misi. dia juga pernah mencegah aku untuk jalankan misi kat bumi, sebab dia khawatir kalau terjadi sesuatu padaku.hahah.. dia benar-benar punya aura keibuan di dalam dirinya"  dia tertawa saat kembali mengingat masa lalu dia dengan alex. Sedangkan, balasan kawan disebelah  nya mengekspresikan bingumg.

"Ie ke? Tadi aku lihat, dia orang yang garang dan beringas. Buktinya dia tadi hendak menamparku." boboiboy mengingat ingat kejadian beberapa menit yg lalu. Ia tak percaya bahwa orang seperti itu memiliki aura keibuan.

"Emm.. aku pun tak tahu kenapa dia bersikap macam tu. Tak pernah sekalipun aku melihat alex semarah itu pada kami." Fang menaikkan pundaknya. Tanda tak tahu.

"Lalu, Kenapa alexander tiba tiba datang ke tapops?"

"Jujur aku pun kaget dengan kedatangannya itu. Tapi kata dia, ia datang untuk memulih data data dan identitas tapops."

"Ouh macam tu. Emm.. apasal aku tak pernah lihat dia di station tapops ni? Baru kali ini aku melihat dia." Ia kembali bertanya.

"Dia ditugaskan di markas besar tapops. "

"Uwah... hebatnya. Boleh tanya lagi tak?" boboiboy tersenyum tak berdosa.

"Iss.. banyak tanya kau ni. Nak tanya apa lagi?" Fang berdesis kesal.

"Aku nak tahu. kawan kecil kau tu ada berapa?"

"Penting sangat ke?" dia memicingkan matanya.

"Aku nak tahu je?" Boboiboy tersenyum lebar.

"Huh.. aku punya tiga kawan kecil. Alexander, william, dan satu lagi Leo." Ucap fang.

"Siapa lagi tu leo?" Boboiboy memiringkan kepalanya.

"Nama aslinya leonardo. Aku, willy, dan alex selalu panggil dia leo. Dia itu anaknya ceroboh dan agak penakut tapi dia itu pengertian dan juga baik. Jelas?"

"Emm.. yah lumayan"

"Fang, kau rindu ke ngan mereka?"

"Jangan tanya. Aku sangat rindu dgn mereka." Fang menghela nafas panjang "apa kau tahu. aku dah anggap mereka saudaraku sendiri. Tapi syukurnya alex dah kembali, rasa rinduku ini mulai berkurang sedikit." Fang tersenyum manis pada boboiboy. Boboiboy pun tersenyum simpul melihat kebahagian yg terpancar di muka fang.

"Dah ye aku nak pergi ke bilik ku. Jangan tanya tanya lagi pasal kawan kecil ku. Bye!" Fang langsung meninggalkan boboiboy. Boboiboy hanya bisa menatap punggung fang yang semakin jauh.
Boboiboy menghela nafas dalam dalam dan mengeluarkannya.
Akhirnya pertanyaan pertanyaan yg ada dibenaknya mendapatkan asupan jawabanya. Tetapi itu membuat dia tambah penasaran dengan kawan kawan kecil fang. Benarkah mereka seperti yg dibicarakan fang?

ŤBĆ

kawan TapopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang