(66). Brother Lie [7]: Stay With Me

552 42 31
                                    

"Kapten!" Fang berlari tunggang langgang menuju ruangan ICU.

"Maaf, Anda tidak boleh memasuki ruangan ini."

"Tapi saya ingin menemui Abang Saya! Kumohon Izinkan saya masuk!" Fang memohon kepada dokter yang berjaga untuk membiarkannya masuk.

"Tapi..."

"Biarkan Dia masuk!" Evi datang tepat waktu, "Dia adalah keluarga pasien. Jadi biarkan saja."

"Baiklah, silahkan masuk." Dokter itu mengizinkan Fang masuk.

Fang langsung masuk setelah mendapatkan izin, Ia membuka pintu ICU dengan keras karena tergesa-gesa. Para perawat yang sedang mengecek keadaan Kaizo tersentak kaget dengan kehadiran Fang.

Fang mematung sesaat, ia melihat Abangnya terbujur kaku diruangan ICU dengan balutan perban di tangan, Kaki dan kepalanya. Tangannya dipakaikan infus, dan hidungnya dipakaikan selang pernapasan.

"ABANNNGGG....!" Fang segera berlari menuju ranjang Abangnya.

Para perawat yang ada disana keluar karena perintah Dokter, memberikan Fang ruang untuk menemani Kaizo.

Sang Abang masih belum tersadar, Ia tak merespon kehadiran Fang.

"Abang... Hik... Tolong bangun! Kumohon bangunlah!" Fang megengam tangan Kaizo dengan erat.

"Abang, Hiks... Aku- Aku minta maaf karena telah membenci abang.... Hiks"

"Aku tidak tahu bahwa abang sangat menyayangiku sampai harus melakukan ini semua untukku!"

"Tapi kenapa? Kenapa abang memerlakukan diri abang seperti ini... Hiks... Hiks..."

"Abang tidak berniat untuk meninggalkukan! Hiks... Hiks...." Fang menangis tersedu-sedu.

"Abang jangan tinggalkan Aku seperti Ayah dan Ibu.... Hiks...! Hiks...!"

"Apa abang tega ingin meninggalkanku sendiri.... Hiks.. Hiks... jadi kumohon tetaplah bersamaku Hiks.... Hiks...!"

"Aku tidak ingin mengalami rasa kehilangan lagi untuk kedua kalinya..... Maka dari itu kumohon tetaplah hidup untukku...."

"Jangan seperti ini, Abang Aku mohon.... Hiks... Hiks.... sadarlah..."

"sadarlah, Abang... Hiks... kumohon sadarlah... Hiks..."

Fang menagis tanpa henti. Ia sadar bahwa Abangnya sangat mnyayanginya, Kaizo melakukan apapun untuk Fang. Dia juga menanggung semua kesedihannya sendiri tanpa ada yang menampung kesedihan dan masalahnya.

Fang sadar bahwa Kaizo benar-benar menderita saat kehilangan kedua orang tua mereka, dan Dia tidak ingin Fang mengalami hal yang sama seperti dirinya. Sekarang, Fang menyesal dengan semua yang dilakukannya beberapa waktu lalu, Fang sudah mengalami rasa kehilangan dan Ia tidak mau lagi mengalami rasa kehilangan untuk kedua kalinya.

"Abang Kaizo.... Aku mohon bangunlah... Jangan terbaring seperti ini... Hiks..."

"Jangan tinggalkan Pang...."

"tetaplah bersamaku...."

"Aku ada dimana?"

Kaizo tiba-tiba saja berada di sebuah taman yang luas dengan bunga-bunga bewarna warni yang bergoyang-goyang tertiup angin. Kaizo menolah ke kanan dan ke kiri. Tempat ini tidak asing baginya, Ia tahu betul tempat ini.

"Catarina Angel Forest." Ucapnya tak percaya. "Mengapa aku ada disini?"

Ini adalah taman belakang rumahnya yang selalu menjadi taman bermain untuknya dan Fang. sekilas Ia teringat masa lalu yang indah saat bersama dengan Fang.

kawan TapopsWo Geschichten leben. Entdecke jetzt