(44). Foster Familly[5]: Ke Iklasan

451 44 31
                                    

(Diharapkan membaca sampai akhir cerita)

"AYAAHHH!" Leo menghapiri tubuh Tn. Smith.

"Sialan!" Cullen kesal sebab serangannya tak tepat sasaran. Ia pun pergi dari sana sebelum dihajar oleh para anggota Tapops.

"A..rdo..."

"Ayah...Ayahh... tolong bertahanlah Hiks... kumohonn... hiks... kumohon..." Leo terisak-isak sambil menghentikan pendarahan luka Tn.Smith

"Ar... Kau adalah anak jalanan yang suka mencuri daganganku..." Tn.Smith tersenyum lembut kpd Leo, "tapi entah kenapa aku malah menyayangimu dan mengangkatmu sebagai anakku..." Leo tak bisa menahan tangisannya lagi karena teringat masa lalu.

"karena... Kau sudah menjadi salah satu anakku... maukah kau berjanji... kepada ayahmu ini? untuk menyelamatkan adikmu... dan melindungi keluarga kita..." ucap Tn.Smith terbata-bata.

"hiks... ya.. aku berjanji... ta- tapi tapi ayah juga harus bertahann.... aku mohon..." Leo semakin cemas.

"capailah tujuanmu... jangan sampai... rasa kehilangan menghentikanmu...."

"walau kau... anak angkatku... aku menyayangimu..." itulah kata-kata terakhir yang terucap di hembusan nafas terakhirnnya. Tn.Smith tiada sambil memamerkan senyuman lembutnya.

"AYAHHH! TIDAKKKK... TIDAK! TIDAK! JANGAN TINGALKAN AKU! AYAHHH!" Leo menangis histeris sambil memeluk tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

Tuan Raja menundakkan kepalanya, sambil menutup wajah Tn.Smith dengan sapu tangannya, "Terima kasih Tn.Smith karena telah mengorbankan nyawamu untuk keselamatanku.."

"Leonardo! tenanglah... Leonardo!" Laks.Tarung kewalahan dalam menenangkan Leo.

"AYAH! TIDAKKKKK!.... AAAAAHKKKKK...." Leo menangis histeris.

~Kawan Tapops (Boboiboy dan Kawan-kawan)~

Di kapal angkasa Kapten Kaizo yang sedang menuju daerah Blotn. Di salah satu ruangan tempat menyimpan jenazah Ayahanda Leo terbaring, disanalah Leo berada.

Leo tetap menemani jasad ayahnya yg tertutup kain putih. Matanya yang kosong menatap sendu tubuh yang sudah tak bernyawa itu. Lalu laksamana tarung datang, duduk bersebelahan dengan Leo.

"Engkau masih bersedih?" Tanyanya.

Leo tidak berkata maupun bergeming.

"Baiklah, aku pergi dulu. Aku tahu kau sedang bersedih, tapi jgn terlalu berlarut-larut dgn kesedihan itu sendiri. Hidupmu masih berlanjut Leo." Setelah berucap sesaat Laksamana mulai akan beranjak dari sana..

"Tunggu Laksamana!" Ucapnya tiba2. menghentikan langkah Laks.Tarung.

Laksamana berbalik, "ada apa?"

"Aku ingin bertanya."

"Tanyakanlah?"

"Menurut Laksamana, Apa arti kehilangan itu?" Tanya Leo dengan lirik mata yg sendu.

Laks.Tarung menunduk, lalu perlahan berjalan mendekati Leo. "Semua orang/alien pernah mengalami kehilangan sesuatu yg berharga. Ada yg kehilangan sebagian tubuh mereka, Pekerjaan, kehilangan anak, istri, bahkan kehilangan orang tua sepertimu.

"Apapun bentuk kehilangan itu cara terbaik untuk memahaminya adalah selalu melihat dari sisi yg meninggalkan. kau tidak akan bisa mengerti, kalau kau terus saja berusaha memahaminya dari sisi mu, yang ditinggalkan. cobalah kau memahaminya dari sisi ayah mu, yg pergi."

"Maksud Laksamana?" Leo tak mengerti sama sekali dengan ucapan Laks.Tarung tadi.

"Jika kau memaksakan dirimu memahami dari sisi mu, yg ditinggalkan. Maka kau akan menyalahkan Sang Penguasa untuk semua yg terjadi kpd ayahmu, dan terus meratapi kematian ayahmu. Kalau kau seperti itu terus, kau tidak akan mendapatkan jalan keluar dan berputar putar di lingkaran kesedihanmu."

kawan TapopsWhere stories live. Discover now