(8). rancangan misi

840 56 0
                                    

"Jadi macam mana ni?" Boboiboy membuka mulut setelah 10 menit beristirahat di rumah sewa leo.

"Hmm.. apa saja maklumat tentang buronan bernama Mr. Brams tu?" William bertanya sambil mengelus elus dagunya.

"Menurut maklumat dari tapops. Mr.brams adalah seorang prampok kelas kakap; ia menggunakan sebuah power sphera; ia datang ke planet ini sekitar 5 thn lalu; ia juga suka menyamar untuk memerhatikan targetnya; ia juga suka memikat target nya dengan penyamaran yg mencolok." Jelas ochobot.

"Hmm.. memikat.. udh kyak gebetan aja dipikat" ucap leo blak blakan.

"Percuma dipikat, klo gak dikasih perhatian. Mana peka dia." William pun menanggapi ucapan leo.

"Woi serius!" Ucap semua serempak dengan tatapan tajam ke leo dan william.

"Oke!" Leo dan william menanggapinya dengan senyum malu malu.

Fang menyenderkan tubuhnya ke sopa.
"Em.. susah klo cari buronan kelas kakap, gk kyak power sphera."

"Aku rasa power sphera lebih susah di cari" ucap ying.

"Aku rasa cari pacar lebih susah." Entah dia udah kelamaan jomblo atau kerasukan jin sebelah. Ucapannya jadi ngawur tak jelas. Sampai sampai kawannya kesal.

"WILLIAMM!!"

"Oke! oke!" William tahu klo kawan kawannya dah teriak seperti itu, berarti mereka kesal.

Ia pun mulai serius dan mencoba berpikir. Otak nya mencoba mencocokkan sesuatu dengan maklumat yg diberikan ochobot, dan akhirnya otaknya mendapatkan dugaan  yg cocok dengan maklumat.

"Aku punya dugaan bahwa toko boneka yang ada di pinggir kota itu milik Mr. Brams" dugaan william.

"Eh toko boneka? toko boneka yg tadi  kau tunjuk ke ying?" Ucap yaya.

"Em.. mungkin."

"Tapi kenapa kau sampai menduga toko itu milik Mr.brams?" Boboiboy menggaruk kepalanya.

"Kata ochobot kan dia suka menyamar dan memikat target nya dengan hal yang mencolok. Korang rasa toko boneka tu mencolok sangat, ke? Mencolok kan. saat aku pertama kali melihat nya, aku langsung terpana." William berusaha meyakinkan.

"Yah wajarlah mencolok. kan toko tu nak memikat anak anak untuk datang ke sana," yaya mengeluarkan pendapatnya.

"Nah! Sebab itu target nya anak anak, makanya gampang di kelabui. Anak anak kan polos, di bujuk sedikit saja langsung mau. Klo sudah gitu pasti anak anak itu merengek rengek di belikan mainan oleh orang tua dan orang tua nya mau tak mau harus membelikan anak nya. Dan target nya Mr. Brams tu orang tua sang anak." William berhenti sejenak. Untuk menarik nafas panjang." Dan lagi coba kita lihat lebih seksama, kenapa toko boneka itu banyak sekali para penjaga. Padahal kan itu hanya toko boneka." William mengeluarkan alasan pendukungnya bertubi tubi sampai yaya menjadi berpikir kembali.

"Em..boleh juga tuh" fang mengiyakan ucapan william.

"Eh haah lah. Aku pun tengok para penjaga tu, mereka berbadan besar, berjanggut tipis, memakai kaca mata hitam sama dengan warna baju mereka." Ucap ying membenarkan kata william.

"Kalau benar pemilik toko itu Mr.brams, bagaimana ia merampok targernya?" Fang pun bertanya.

"Hm.. bagaimana yah?" Otak leo mulai loading.

"Apa mungkin, ia membesar kan harga boneka yang ia jual?" Ying mulai menduga.

"Dalam dunia bisnis, menaikkan harga itu wajar wajar saja." Ucap william

"Berpikir di luar kotak. mungkin saja boneka itu bisa hidup dan merompak sang pemilik baru boneka." Dugaan boboiboy di setujui oleh rekan rekan nya.

kawan TapopsWhere stories live. Discover now