(29). My father is evil [2]: Penyelamatan

440 30 11
                                    

[Maaf ceritanya agak terlalu panjang, aku harap gk boring ceritanya. Semoga ceritanya menghibur para reader's]
.
.
.
.

Di kantin tapops

Boboiboy dan kawan2 beserta william dan leo seperti biasa menghabiskan waktu istirahat mereka dengan mengisi perut mereka. Tiba-tiba william mendapatkan panggilan dari hanphonenya, ia pun melihat handphonenya itu. Telpon rumah tak dikenal. Tanpa basa basi ia pun segera mengangkatnya.

"hallo, dengan william disini" ucapnya

"wi..william.."

William kaget mendengar suara dari balik handphonenya "alex. Ini alexanderkan! Apa yang terjadi padamu?!" ucap william khawatir. Boboiboy dan yang lain langsung mengarahkan pandangan mereka kepada william

"to..to..long a..kuu"seketika handphonenya mati, Tidak ada suara rintihan dari balik handphonenya lagi. Hati william merasa tidak enak, ia mulai cemas dengan keadaan temannya.

BRAAKK!

"semuany!. Ayo kita ke planet erin!" ungkapnya tiba tiba setelah ia berhasil membuat kawan2nya kaget

Flashback on

di planet arin,kediaman lumiere

"itu ide yg ku dapat. Bagaimana menurutmu, ayah?" ucap alex meminta pendapat kepada ayahnya yg terduduk diam di meja kerjanya

"ide macam apa itu! Idemu sangat dangkal sekali. Kau itu berpikir menggunakan akalmu atau lutut?, hah!" Tuan Exios menatap tajam anaknya, ia seperti bersiap siap menyerang anaknya lagi.

"tapi hanya itu ide yang kudapatkan" ucapnya jujur

Tuan exios mendekat ke arah alex, lalu membentaknya di depan mukanya sendiri "apa?! Hanya itu? HANYA ITU IDE YG KAU DAPAT SELAMA AKU MENGURUNGMU DISANA SELAMA 3 HARI?!!"

Alex tertunduk, tak kuasa menatap mata ayahnya yg penuh ke amarahan "ma..maafkan aku..." bisiknya sampai tak terdengar dalam jarak 1 meter pun. Tapi ayahnya mendengar ucapanya itu

PLAAKK!

"MINTA MAAF KATAMU?! AKU AKAN MEMAAFKANMU JIKA KAU SUDAH MENDAPAKAN IDE YG BAGUS DAN MENAIKKAN NAMA KELUARGA KITA!!" bentak tuan Exios setelah menampar anaknya dengan cukup kuat sampai ia terjatuh ke lantai.

"maafkan aku, ayah.. hiks...hiks.." alex memohon maaf kepada ayahnya sambi terisak

"kau itu seperti ibumu! Lemah, cengeng dan bodoh! Aku tak menyangka aku punya anak sepertimu! Dan aku benar2 tak ingin punya anak seperti dirimu yang bodoh dan juga lemah!"

saat ia akan beranjak pergi kembali ke tempat kerjanya, tiba-tiba alex memegang kakinya dangan erat.

"apakah kau saja yang tak ingin punya anak sepertiku? AKU JUGA TAK INGIN PUNYA AYAH SEPERTIMU! AKU JUGA TIDAK INGIN TERLAHIR DI KELUARGA YANG MENJIJIKAN INI!! DAN KAU JUGA TAK LAYAK MEMILIKI SEORANG ISTRI SEBAIK IBU!!!" itu pertama kalinya alex membentak ayahnya di hadapan ayahnya sendiri.

Ayahnya tak terima dengan ucapan putranya itu. Ia langsung mengambil tongkat golf di dekat meja dan menghantamkan benda itu ke tubuh alex berulang kali seperti alien yg kesetanan.

"apa kau bilang tadi!? Keluaga yang menjijikan!?! APA KAU SADAR ATAS APA YG KAU KATAKAN BARUSAN, HAH?!" ucap tuan exios penuh emosi.

Alexander hanya bisa terdiam sambil menelukupkan tubuhnya yg sekarang sudah menjadi objek kemarahan ayahnya.

Setelah puas menghajar anaknya, Tuan Exios memanggil para pelayan. 2 pelayan perempuan yg di panggil itu tampak terkejut melihat tuan muda mereka yg sudah babak belur bersimbah darah di hadapan mereka. Tuan exios menyuruh mereka untuk membawa putra semata wayangnya itu kembali ke ruangan perpustakaan. Mereka pun dengan terpaksa menuruti perintah Tuan besarnya.

kawan TapopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang