[R:PH] 33 - BANGUN DARI KOMA?

2.7K 167 67
                                    

Pencet vote nggak harus pake tutor kok!

50+ komen aku baru up!

• • •

Sudah terhitung tujuh bulan lamanya, Raga bak jasad tanpa nyawa. Hanya terbaring di kasur rumah sakit.

Akhir-akhir ini sering hujan, mungkin semesta ikut bersedih seperti Amanda yang selalu memperlihatkan wajah murungnya.

Masalah kemarin, persoalan Ardi dan Angel telah terungkap. Miris, Ardi harus masuk kedalam jeruji penjara menanggung jawab kan perbuatannya.

"Manda, papa pamit dulu, kalo ada apa-apa langsung kabarin papa atau bang Ken. Oke?"

Amanda mengangguk. "Dunia emang berat, jadi nggak usah sok-sokan kuat buat mengangkatnya, lo aja kurus gini," ujar Ken.

"Anj-"

"Amanda, nggak boleh.." peringat Meta kepada sang putri.

"Lagian bangke nih Ma."

"Emang gue salah? Lo kan emang kurus, jadi nggak mungkin bisa buat ngangkat dunia yang sebesar ini."

Amanda berdecak, jika bukan karena ada sang Ibu. Mungkin seorang Keenan William, sudah habis ditangannya.

Sebelum keluarga Amanda keluar dari kamar inap Raga. "Pah, mah. Kalian ke bawah dulu aja. Ken mau ngomong sama Manda dulu," ucap Keenan kepada Sadam dan Meta.

"Kenapa lagi?" tanya Amanda menatap Keenan yang duduk kembali ke sofa dan menepuk sofa kosong disebelahnya.

Amanda menurut, ia melangkah menghampiri kakak laki-lakinya itu dan duduk disebelahnya.

"Lo tau nggak? Banyak hal yang bisa dimengerti dan nggak dimengerti di dunia ini."

"Lo bisa punya temen, uang, keluarga dan punya segalanya. Apapun itu, tapi kadang lo belum bisa bedain mana cover baik dan pelajaran baik sama cover baik dan pelajaran buruk."

"Lo bisa nggak, kalo ngomong yang jelas gitu? Maksud nya apa siii," kesal Amanda.

"Gini, gue berharap dari masalah kemarin. Lo bisa belajar tentang temen yang bener-bener baik sama lo luar dan dalem dan gue selalu pesen sama lo, buat jangan pernah menyembunyikan lagi apapun itu sama Raga. Inget, lo nggak bisa bohong sama dia."

"Karena dia suami lo, dimata gue. Lo emang masih anak kecil, banyak hal yang belum lo mengerti. Tapi dimata Raga.. mungkin itu beda, jadi kesalahan apapun yang lo punya, sedosa apapun diri lo. Jangan pernah bohong kalo sama suami."

Amanda mengangguk, ucapan Keenan tadi ada benarnya juga. "Iya, gue bakal selalu inget kata-kata lo."

"Dan jangan lupa kasih jatah setiap maljum," ujar Keenan sebelum melarikan diri dari tatapan tajam Amanda.

"DASAR ABANGKE!"

• • •

"Gue bener-bener puas, rencana gue selama ini nggak pernah gagal. Dua tikus sekaligus udah ngerasain gimana rasanya sakit ditinggal orang yang disayangi."

RAGA : PERFECT HUSBANDWhere stories live. Discover now