[R:PH] 28 - SUMIL APA BUMIL?

4.6K 234 46
                                    

mencet vote ngga harus pake tutor kan?

-------------

   Mau dimanusiakan harus pintar memanusiakan.

Dua minggu telah berlalu, setiap hari dilewati dengan cerita berbeda, pengalaman berbeda. Hingga membuat empunya merasakan bagaimana pasang-surut nya kehidupan.

Hari ini, tepat pada pukul 06:00 pagi. Seorang perempuan masih dengan baju tidur yang membaluti tubuh nya, menggeliat kecil saat cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela Villa.

Dia mengedipkan mata beberapa kali hingga matanya benar-benar terbuka sempurna. Rutinitas pagi; melihat kesamping ranjang. Memastikan ada atau tidak suaminya, nyatanya zonk.

Amanda menghela napas lalu meraih ikat rambut yang berada di meja lampu dekat ranjangnya itu. Lalu ia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

Bunyi air yang turun melalui celah-celah kran, jelas terdengar memenuhi kamar mandi. Setelah ia mencuci muka dan menggosok gigi dan dirasa sudah cukup, Amanda kembali melangkahkan kaki untuk membereskan kamar.

Tapi sebelum itu, sang empu melihat handphone  terlebih dahulu guna menghubungi Raga. "Ini tanggal..."

Amanda membulatkan matanya, terkejut dengan angka 18 yang terpampang jelas pada kalender handphone nya itu. "Delapan belas? Kok gue belum haid ya, jangan-jangan.." Amanda menggeleng, dia tidak mungkin hamil.

Mencoba menghiraukan pikirannya, Amanda beralih pada aplikasi berwarna hijau; Whats*pp untuk segera menghubungi Raga.

Akhirnya panggilan itu tersambung juga

"Assalamualaikum cantik."

"Waalaikumsalam."

"Gimana, udah bangun?"

"Udah, lo dimana sih. Main pergi-pergi aja, harusnya lo itu bangunin gue, berasa jadi istri nggak berguna kalo gini jadinya," geram Amanda.

"Gue cuma keliling villa doang kali, khawatir ya?"  Ucap Raga dari sebrang sana dengan terkekeh.

"Dih, ogah banget gue khawatir sama lo. Pokoknya lo harus balik sekarang, se-ka-ra-ng, ngerti?"

Dengan kesal Amanda menutup telefon itu secara sepihak, lalu meletakkan benda pipih tersebut pada meja dan melanjutkan kegiatan yang tertunda tadi, merapihkan kamar.

***

"

Ga, kapan pulang?" Amanda mendaratkan bokongnya pada sofa yang ada di Villa tersebut, raut wajahnya nampak kesal akibat bosan.

Raga yang tadinya berkutik dengan laptop, mendengar suara Amanda yang terdengar tak bersemangat itupun. Membuat cowok itu mengalihkan pandangan.

"Mau pulang sekarang, hm?" Raga meletakkan laptop tersebut dan merentangkan tangan.

Amanda yang paham maksud Raga pun, langsung memeluk Raga layaknya anak kecil. Entah, kali ini ia tidak bisa menolak.

Amanda mengangguk didalam pelukan Raga. "Iya, ayo. Males disini."

"Kenapa?"

RAGA : PERFECT HUSBANDWhere stories live. Discover now