[R:PH] 22- FIRST GAME

3.5K 225 102
                                    

hello, ada yang kangen sm w?

***

"Aku mau kasih tau kamu tentang sesuatu."

"Tentang?"

"Alan!"

Jantung Raga berdetak kencang ketika mendengar nama Alan dari mulut Angel. "Maksud lo?" tanya Raga, laki-laki itu mencoba untuk tenang.

"Dateng ke cafe Mentari, aku jelasin di sana."

"Oke!"

Raga melempar benda pipih ke sofa, Amanda yang bingung dengan Raga pun langsung berjalan ke arah suami nya itu. "Kenapa, Ga?"

Raga menggeleng dengan menggerai rambut nya kebelakang. "Gue keluar dulu ya, lo di rumah aja."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Raga berlari keluar dari rumah, hingga membuat Amanda bingung di buat nya, aneh memang.

• • • •

Dilain tempat, Angel menyunggingkan senyum nya. Kejadian 4 tahun yang lalu, membuat ia membenci Raga saat itu juga, hanya saja ia diam.

Bak musuh di dalam selimut. "Bentar-bentar, kenapa kita nggak ngasih kejutan aja buat anak ingusan itu?"

"Maksud nya.." Angel bingung dengan perkataan, Rudi.

Rudi mendekat dan merengkuh tubuh ramping Angel dari belakang. "Buat dia mati, sampai nyusul adek nya."

Senyum licik itu tercetak jelas pada bibir Rudi, tapi Angel, justru tersenyum dan mengangguk, pertanda bahwa dia menyetujui apa yang dikatakan Rudi.

• • •

Laki-laki bermata elang menatap pada jalanan yang mulai sepi, Raga, dia seperti habis kesadaran.

Raga menancapkan gas, membuat kuda besi itu melaju semakin kencang. Cowok itu mendahului truk yang ada di depannya, tak sadar jika truk itu ikut mempercepat laju, dan ... Menabraknya.

Entah di sengaja atau tidak, pengendara truk tersebut turun, disusul dengan motor yang dikendarai oleh pria bertubuh besar dengan penutup muka, dua laki-laki tersebut melarikan diri.

Sementara Raga, cowok itu setengah tersadar, untuk berdiri--pun, seperti mya sudah tidak mampu.

Sampai akhirnya... "Maafin gue, Lan," ucap Raga sebelum kesadaran nya habis.

Jalanan itu benar benar sepi, entah bagaimana nasib Raga nanti.

• • •

Pagi-pagi sudah, Amanda telah siap dengan seragam sekolah nya dan sepatu pantofel yang menghiasi kaki nya, gadis itu sedikit bingung.

Pikiran nya gelisah, kenapa Raga belum pulang juga? "Ck, nyusahin banget sih tuh orang," gerutu Amanda.

Gadis itu mencoba berfikir jernih saja, mungkin ia akan bertemu Raga nanti di sekolah, Amanda berfikir Raga menginap di rumah salah satu sahabat nya.

RAGA : PERFECT HUSBANDWhere stories live. Discover now