[R:PH] 11 - HAMIL?

7.2K 361 77
                                    

Jangan lupa vote, komen, follow akun aku!

[11-Hamil?]

Selamat membaca

****

Huek

Raga mengerutkan keningnya, ketika mendengar suara seseorang yang sedang muntah dari kamar mandi.

"Kenapa, Nda?"

Amanda menggeleng sembari memegangi perutnya. "Nggak."

"Hamil?"

"Pala lo hamil! Gue masih perawan!" Amanda emosi.

Raga terkekeh. "Kalo gue buka segel nya, boleh?"

"Nggak!"

Amanda keluar dari kamar mandi, diikuti oleh Raga. "Makannya, kalo belajar itu. Nggak usah sampe malem juga, lo bisa belajar sesuai batas kemampuan lo. Bukan malah nyiksa diri sendiri." Raga mengambil minyak kayu putih dari laci nakas dan duduk disamping Amanda yang berada di ranjang.

Raga sedikit menumpahkan minyak kayu putih itu pada telapak tangannya, lalu membuka baju tidur Amanda. Diusapnya lembut perut putih Amanda.

Tangannya beralih pada kening Amanda, ia menempelkan tangan kekar itu sedikit lama. "Panas, nggak usah sekolah dulu."

Amanda menggeleng. "Hari ini gue ada ulangan."

Raga menghela napas, inilah Amanda. Semenjak menikah dengan nya, Raga menjadi tau jika ketua Osis yang sering menghukumnya ini memang gila akan nilai, terlalu ambisius terkadang juga tidak baik.

"Nurut, gue ambilin sarapan dulu sekalian bikin susu."

Manik mata Amanda hanya menatap punggung Raga yang telah keluar dari kamar mereka, dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang, kepalanya benar-benar pusing.

Saat Raga kembali dengan nampan berisi susu putih, air putih dan tak lupa makanan untuk Amanda. "Makan dulu," titah nya, tapi Amanda menggeleng.

"Minum dulu," ucap Amanda.

Raga mengangguk lalu menyodorkan gelas itu. "Makan yang banyak, terus tidur, nanti gue beli obat dulu. Nggak papa 'kan? Soalnya, gue belum nyiapin sediaan obat, ya emang nggak kepikiran juga sih."

"Nggak papa."

Raga mengarahkan sendok berisikan nasi dan sayur itu. Amanda segera membuka mulut dan menerima suapan dari Raga. Saat disuapan ketiga, Amanda menggeleng.

"Udah, nggak enak."

"Ini masakan lo sendiri, loh? Masa nggak enak?"

Amanda menggeleng. "Nggak enak, rasanya tuh kaya.."

Belum selesai Amanda melanjutkan ucapannya, gadis itu menutup mulutnya dan lari kedalam kamar mandi, Raga yang melihat itupun. Segera mungkin menyusul Amanda.

Huek

Amanda memuntahkan semua makanan yang baru saja ia makan tadi. Dengan segera, Raga menekan tengkuk gadis itu. "Gimana? Udah enakan?" tanya Raga.

Tangannya mengambil tisu dan mengelap bibir Amanda. Amanda mengangguk sebagai jawaban.

"Iya."

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang