[R:PH] 13-Alergi

4.4K 303 66
                                    

Jangan lupa vote dulu dan komen serta follow nadyaindd

[13-Alergi]

Selamat membaca

****

"Manda peluk.."

Amanda menepuk tempat yang masih kosong di sampingnya. "Sini."

"Manda cium.."

Amanda mengangguk. "Sini."

"Jangan pipi, cium bibir."

Amanda kembali mengangguk, gadis itu mendekatkan wajahnya pada wajah Raga. Kecupan singkat tapi Raga segera menekan tengkuk Amanda hingga memperdalam ciuman mereka.

BYURRR

"RAGA! LO ITU TULI?! ATAU SEKARAT SIH?! BANGUN! SEKOLAH!"

Raga bangun dari tidur dengan kaget. "Kok di siram.." ucapnya saat melihat kasur yang ia tempati sudah basah.

"Salah sendiri! Pake acara ngigo lagi! Mana ngigo nya sina sini sina sini, mimpi apaan lo?!"

Raga sadar, apa yang dilakukan tadi ternyata hanya.. mimpi. "Nggak ada." Dengan cepat ia menggeleng.

Tapi Amanda tidak percaya. "Lo mimpi yang aneh-aneh ya? Lo mimpi mesum ya?" tanyanya dengan nada curiga.

"Nggak ada."

"Halah boong, jujur aja lo!"

"Nggak ada. Nggak percaya lo?"

"Yaudah buruan mandi! Lo nggak liat ini  jam berapa? Jam tuju, TUJUH!"

****

Raga berlari menerobos siswa-siswi yang berada di koridor. "Misi-misi."

"Mon maap, minggir dulu."

"Raga pagi-pagi kaya gini kenapa lari-lari sih!" pekik salah satu siswi di sana.

"Maaf lagi ngejar bidadari!" seru Raga.

Raga berlari mengejar Amanda, laki-laki itu tak memperhatikan jalan hingga menabrak bahu perempuan.

Membuat ia harus berhenti. "Eh maaf ya," ucapnya sembari mengulurkan tangannya.

Perempuan itu mendongak, ternyata Olivia. "Emm makasih."

Raga hanya mengangguk, ia hendak kembali lari tapi tangannya di cekal oleh Olivia. "Apa lagi sih?"

Cowok itu masih menatap depan, dimana Amanda berdiri tak jauh dari mereka. Gadis itu memberikan tatapan tajam kepada Raga. Tiba-tiba Olivia bergelayut manja pada lengan Raga.

"Jangan nempel-nempel, gue alergi sama pelakor." Setelah itu Raga meninggalkan Olivia yang tercengang akan ucapannya.

****

"Napa sih muka lo ditekuk terus? Ada masalah?"

"Manda marah sama gue," ucap Raga.

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang