[R:PH] 09 - SIRKUIT

5.8K 368 95
                                    

YANG BELUM FOLLOW, AYO FOLLOW DULU

JANGAN LUPA VOTE

[09-Sirkuit]

SELAMAT MEMBACA

****

"Leon, nanti kalo ada yang jahatin Moza, gimana?"

"Bilang sama gue."

Moza, gadis itu mendongak, dan kembali memeluk tubuh Leon lalu menyadarkan kepala nya pada dada bidang Leon, manja.

"Pokok nya, Moza mau se kelas sama Leon."

Leon menggeleng. "Nggak, lo sama Manda."

Moza mengucurkan bibir nya. "Kok gitu? Kenapa? Leon kerepotan ya, kalo ada Moza?"

Moza memainkan kerah jaket kebanggan Leon, apa lagi jika bukan jaket yang bertuliskan Glaric. Dibelakang nya.

"Gue nggak ngerasa gitu," ucap Leon dingin.

"Tapi kan..."

"Za..."

Seolah mengerti akan tatapan Leon, gadis itu menegakkan tubuh nya. Ia menghela napas pasrah. "Iya-iya, Moza tau. Tugas Moza jagain Manda 'kan?"

Leon mengangguk sembari tersenyum. "Pinter," ucapnya mengacak puncak kepala Moza.

Moza memang selalu manja jika berada di sebelah Leon, terlebih jika mereka sedang berdua saja. Tapi berbeda jika Moza kepada orang lain.

"Kalo Moza pinter, Moza mau es krim sepuluh ya?"

Raut wajah Leon kembali datar seperti semula. "Nggak, nanti lo sakit."

****

"Lo cantik."

"Makasih," ujar Amanda kembali menatap cermin, gadis itu kini sedang memakai krim malam yang menjadi rutinitas nya sebelum tidur.

"Lo suka pake krim ginian? Tapi kenapa nggak pernah pakai make up?"

Amanda melirik Raga sekilas. "Gue nggak suka, rasa nya kaya ... nggak enak aja gitu, lebih enak natural."

"Pas mau tidur doang, lo pake?"

"Ya."

Yang tadinya Raga berada disamping Amanda, kini cowok itu beralih dibelakang Amanda. Dengan mudah ia mengangkat tubuh Amanda dan duduk di kursi yang tadi nya diduduki Amanda, posisi mereka sekarang. Amanda duduk di pangkuan Raga.

"Ck! Ngagetin lo."

Saat Amanda hendak berdiri dari sana, tapi tangan kekar Raga segera melingkar pada pinggang Amanda. "Minggir, gue mau tidur."

Sebenarnya Amanda tidak nyaman berada di posisi seperti ini, terlebih Raga yang tidak mengenakan baju, karena cowok itu baru saja selesai mandi dan masih menggunakan celana pendek berwarna hijau. "Diem," ucap Raga.

"Lo wangi banget," ujar Raga sembari menciumi pundak Amanda.

Amanda yang semakin tidak nyaman itu pun segera melepas paksa tangan Raga dan melangkah menuju ranjang untuk tidur. Disusul oleh Raga pastinya.

RAGA : PERFECT HUSBANDWhere stories live. Discover now