[R:PH] 19-BASKET

3.5K 258 82
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca

[19-BASKET]

ide tanpa eksekusi hanyalah sebuah ilusi
-ind

SELAMAT MEMBACA.

• • •

"Ga, ayolah sekolah. Jangan diem aja di rumah Leon." Dimas berusaha membujuk.

Raga yang duduk di jendela kamar, dengan menatap taman belakang rumah Leon, dengan tatapan kosong.

"Hm," cowok itu akhirnya membuka suara walaupun hanya deheman saja.

"Baju ada di lemari, kalo lo tas nanti gue siapin," ucap Leon datar.

"Hm."

Raga melangkah gontai menuju kamar mandi. "Gitu amat temen gue," gumam Dimas menatap Raga yang masuk ke dalam kamar mandi.

"Namanya juga galau," ucap Zidan.

"Hari ini, kelas nya Manda tanding ma kelas ips satu nggak sih?" tanya Gilang.

"Eh iya juga."

"Gue punya ide," celetuk Zidan.

* * * * *

Sementara Amanda, gadis itu sedang berkutik dengan loker yang tidak bisa ia buka sejak tadi. "Ck, ini kunci nya salah apa gimana sih."

"Hm!"

Amanda menoleh, mendapati Beni. "Mau apa?" tanyanya sinis, setelah kejadian lima hari yang lalu. Membuat ia membenci Beni, tapi, Amanda juga salah.

"Kunci yang itu salah, harus nya yang ini," ucap Beni menyodorkan kunci tersebut.

"Kenapa bisa ada di lo?"

Beni mengangkat bahu nya acuh. "Tanya aja sama Riska."

Tanpa Amanda sadari, Raga melihat itu semua. Melihat dirinya dengan Beni yang berbincang tadi, ya, walaupun Raga tak dengar jelas. Cowok itu tersenyum tipis.

"Dim, Dim. Gimana?" bisik Zidan.

"Apanya, tolol."

"Itu si Raga kek nya tambah marah deh."

"Diem!" seru Raga membuat Zidan serta Dimas kicep seketika.

"Sabar," ucap Dion menepuk pundak Raga. Raga pun hanya menghela napas.

"Nggak semua hal yang ada di pikiran lo itu.. bener, terkadang kita mikir buruk tentang orang lain. Tapi belum tentu itu semua itu bener kan?" imbuh Leon. Memang yang paling waras hanyalah Leon dan Dion.

"Sabar Ga, sabar. Lo sama Beni, ya gantengan gue lah," ucap Zidan pede.

Dimas lantas berdecak. "Gaje banget sih lo jadi orang."

* * * * * *

"Riska!"

"Aduh apa sih, Nda. Budek ini telinga gue," geram Riska, sambil memegangi telinga nya, pasalnya Amanda. Sahabat nya itu berteriak kencang tepat di samping telinga nya.

RAGA : PERFECT HUSBANDWhere stories live. Discover now