[R:PH] 17-NIKAH LAGI

4.6K 286 112
                                    

Capek-capek ngecrushin, eh malah di gosting.

SAYA SUKA GRATISAN, SIAPA SIH YANG NGGAK SUKA GRATISAN, TERLEBIH KALO KALIAN NGASIH VOTE DAN KOMEN UNTUK PART INI

[19-NIKAH LAGI]

SELAMAT MEMBACA>3!

Kalo takut mati, jangan hidup

-Raga Arsenio Dirgantara

****

Pagi ini, benar-benar begitu cerah. Cowok dengan seragam sekolahnya pun sudah siap untuk berangkat.

"Nda? Bangun," ucap Raga.

Gadis itu menggeliat. "Apa sih? Gue masih ngantuk."

"Masih ngantuk? Ini udah jam berapa lo bisa masih ngantuk?" tanya Raga tak mengerti.

Amanda perlahan membuka matanya, ia menoleh pada jam dinding tersebut, jam menunjukkan pukul 06:45. Amanda membelalakkan matanya.

"Gila! Kenapa lo nggak bangunin gue?!" teriaknya histeris dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

"Kalo gue tadi nggak bangunin dia? Terus tadi gue ngapain? Jualan kangkung?" gumam Raga, dia benar-benar tak mengerti. Padahal jelas-jelas dia sudah membangunkan Amanda.

Selang beberapa menit, gadis itu keluar dari kamar. "Lo masih di rumah? Kenapa belum berangkat? Nanti lo telat lagi," ucap Amanda saat menuruni anak tangga.

Raga yang tadinya duduk dan menyadarkan kepalanya pada sofa, cowok itu menoleh. "Kalo lo telat, gue juga harus telat."

"Lah? Aneh."

"Ya nggak aneh lah, kan menemani istri dalam suka duka," ujar Raga terkekeh.

"Alay lo," dengus Amanda.

"Ayo berangkat."

"Emm, Oma dimana? Gue nggak liat dari semalem," ucap Raga ketika menyodorkan helm pada Amanda.

"Oma.. lagi di rumah Ayah, katanya pengen nginep di sana," jawab Amanda.

****

Suasana di kelas XII IPS 3 benar-benar ramai, terlebih ini jam kosong. Beberapa perempuan yang asik bergosip, ada juga yang tidur, mengerjakan PR yang belum selesai, takut jika nanti guru datang dan akan menagih PR, dan masih banyak lagi. Berbeda dengan Raga dan sahabat-sahabatnya. Para laki-laki itu duduk di meja pojok paling belakang.

Tempat ternyaman di kelas, Zidan yang sedari tadi asik mengunyah kacang gar*da yang tadi ia beli waktu di kantin, cowok itu memperhatikan teman-teman nya yang sedang berbicara serius.

"Gue nggak ngerti kalian ngomong apa."

Dimas memutar bola matanya malas. "Kalo nggak tau, ya udah diem!"

"Iya-iya, nggak bisa santai banget lo."

BRAK!

Suara itu mengalihkan semua pandangan siswa-siswi kelas XII IPS 3, berdirilah di sana Beni, sang wakil ketua Osis.

Raga pun langsung berdiri. Begitu juga dengan yang lainnya. "Heh pebinor! Nggak punya sopan santun ya lo!" maki Zidan.

RAGA : PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang