[R:PH] 25 - SILHOUTTE

3.1K 216 64
                                    

bayangan hitam

--------

Dion menuntun Lisha sampai dengan UKS, saat sampai di UKS, cowok itu menuntun Lisha untuk duduk di brankar UKS.

"Tadi panas banget ya? Kenapa lo juga mau sih? Lo takut? Atau apa?" Dion tak sadar, pertanyaan yang keluar dari mulut nya itu.

Membuat Lisha tersenyum tipis, gadis itu memandang Dion yang menunduk dengan mengusap tangan nya. "Eum-- udah nggak sakit kok, makasih kak," ujar Lisha tulus.

Dion yang menyadari itu, cowok itu segera melepaskan tangan Lisha, ia gugup. "Maaf."

Lisha menggeleng dan tersenyum lalu berkata. "Nggak papa kok, kalaupun aku dibayangin sebagai masa lalu kakak, aku juga ikhlas."

"Maksud lo?" tanya Dion menaikkan satu alisnya.

"Kenapa tanya ke aku? Tanya ke diri kakak sendiri aja, makasih ya sebelum nya. Aku permisi dulu."

Dion hanya menatap punggung Lisha yang semakin jauh, entah. Bayangan adik nya selalu ada pada diri Lisha, adik kelas nya itu benar-benar membuat ia semakin tidak bisa mengikhlaskan apa yang terjadi.

"Di--Dion.." tiba-tiba, siswa laki-laki dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Kenapa lo?" tanya Dion menghampiri siswa yang berdiri di ambang pintu UKS.

"I-itu.. di depan markas, keroyokan," ujar siswa tersebut, Dion yang terkejut mendengar hal tersebut pun. Bergegas keluar ruangan, tapi sebelum itu..

"Thanks," ucap Dion dengan menepuk pundak siswa tersebut.

Sementara di didepan markas Glaric, terdapat kerumunan siswa siswi yang menyaksikan geng motor itu menaiki motor dengan memutari anggota inti Alarick.

Saat itu juga, Dion datang. Bahkan Amanda yang sedang memapah Raga karena kondisi laki-laki itu belum sempurna pulih, ikut mengerutkan kening karena heran. Mengapa ada kerumunan?

"Ada apa si?" tanya Raga.

Amanda menggeleng. "Nggak tau, coba samperin aja," ujar Amanda yang setujui oleh Raga, akhirnya dua insan itu berjalanan membelah kerumunan.

Betapa terkejut nya Amanda ketika para manusia yang menaiki motor tersebut menggunakan jaket bertulis kan Alarick, itu artinya..

"Gila," batin Amanda.

Mereka yang tadinya menaiki motor pun, turun dan melepas helm masing-masing. Saat seseorang yang berdiri di depan hendak menyerang anggota inti Glaric, membuat Amanda segera berlari dan menendang perut pria tersebut.

Laki-laki itu terpental, semua terkejut. Termasuk beberapa anggota Alarick tadi. Amanda yang memandang mereka dengan datar, ingin rasanya membunuh mereka saat ini juga.

Amanda mendekati laki-laki tadi dan menarik kerah laki-laki tersebut dengan kasar, Amanda pun mencopot jaket itu dan dibuang begitu saja.

Tidak hanya pada laki-laki itu, tapi kepada lima anggota Alarick.

"Penghianat tidak akan pernah dibiarkan hidup, sekali dibiarkan hidup, berarti dia akan hidup dalam lubang hitam saja. Inget kata-kata gue, lo, dan empat temen lo ini. Bukan anggota Alarick lagi." Bisik Amanda pada laki-laki yang berdiri di depan.

RAGA : PERFECT HUSBANDWhere stories live. Discover now