[54] Canggung

2.8K 259 87
                                    

bab ini mengandung plot twist!!!🤯

siapkan nyali, siapkan mental, siapkan nyawa, siapkan hatimu untukku 😘









































































siapkan nyali, siapkan mental, siapkan nyawa, siapkan hatimu untukku 😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Canda——Author

<>

Mendadak pikirannya kosong. Sepintar-pintarnya otaknya, dia tidak sanggup mencerna hal secepat ini. Apalagi Jantungnya terus berpacu cepat membuat perasaan yang Ava sendiri pun tidak bisa mendeskripsikannya.

Lama-kelamaan Ava mulai kehabisan napas, barulah otak warasnya kembali. Dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh Varrel hingga sang empu tersungkur.

Varrel tidak marah di dorong seperti ini, dia malah menunduk untuk menyeka bibirnya. Dia tahu tatapan tidak mengenakan sedang terarah padanya, tapi dia berusaha tenang, walaupun jantungnya sebenarnya juga ingin meledak.

Ava bergegas berdiri, mengelap habis bibirnya yang basah, menatap Varrel keji.

Dengan kaku, gadis itu berjalan mundur. Lantas buru-buru menuruni tangga.

Niatnya untuk melenyapkan nyawa hilang dibawa angin.

<>

Besoknya, adalah hari canggung sedunia.

Dari masuk kelas saja Ava dan Varrel tidak bertegur sapa. Bisa dibilang untuk pertama kalinya mereka silent saat bertemu. Padahal biasanya, mereka yang paling semangat bersorak saat pagi-pagi.

Ava membuka buku kimianya. Bel tanda masuk sekolah berbunyi lima belas menit lagi, jadi dia lebih memilih untuk sibuk belajar melupakan Varrel di sampingnya yang sibuk bermain ponsel.

Padahal dibalik itu, sebenarnya Varrel hanya sibuk menatap homescreen-nya. Pikirannya terus berkecamuk. Bagaimana dia harus memulai obrolan? Dia sangat tidak biasa berada dalam suasana awkward seperti ini. Jiwa ingin basa-basinya meronta-ronta.

Tapi untungnya lima belas menit kemudian guru kimia masuk sebagai pelajaran pertama, menyibukkan diri mereka masing-masing.

<>

Kelas Ava langsung sepi ketika bel istirahat berbunyi. Cacing-cacing perut Ava berteriak minta tuannya memuaskan. Tapi untuk sekarang dia harus menahannya dahulu. Karena dia masih menyalin materi dari papan tulis ke bukunya.

PelukWhere stories live. Discover now