[3] Aurel

4.9K 372 16
                                    

BRAK BRAK BRAK!

Ava langsung terbangun mendengar suara pintu didobrak keras.

BRAK! BRAK! BRAK!

"HEH RONGSOKAN! BANGUN! MANA PR GUE?" Lidya terus berteriak di balik sana.

Ava membereskan buku Lidya dengan tergesa, lalu membuka pintu.

Terlihat Lidya telah mengenakan seragam sekolah, menyender di dinding sambil bersedekap. Mukanya masam sekali.

"Hih! Lelet banget! Lo kira tulang gue gak retak apa nungguin lalat kaya lo!" Cerocos Lidya sambil menyambar bukunya.

"Ewh, jam segini lo masih jigongan? Huwek jorok belum mandi! Bau!" Lidya pergi sambil menyumpal hidungnya dengan jari.

Ava heran. Mencium kain bajunya, hingga ketiaknya. Masih harum kok. Dasar Lidya! Hobinya melebih-lebihkan saja!

Ava menutup pintu ingin mengerjakan tugasnya yang semalam sempat tertunda karena tugas Lidya. Tapi saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul enam lebih lima puluh, Ava langsung terkejut.

<>

Ava langsung terengah-engah setelah berhasil melewati gerbang sekolah yang hampir ditutup. Satu detik saja dia telat, maka sudah pasti dia tidak bisa masuk karena terlambat.

Seperti biasa, Ava datang ke sekolah dengan seragam yang longgar dan rambut dikuncir kuda. Penampilannya itu-itu saja, membuat siapapun pasti akan memanggilnya 'cupu' karena lusuh.

Hanya begini saja Ava sudah menjadi pusat perhatian. Penampilannya yang terlihat seperti orang miskin, membuatnya sering menjadi buah bibir. Padahal mah, kalau orang-orang tahu Ava anak orang kaya, pasti mereka juga bakal melongo monyet.

 Padahal mah, kalau orang-orang tahu Ava anak orang kaya, pasti mereka juga bakal melongo monyet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mulai risih dengan tatapan orang-orang, Ava berjalan cepat menuju kelas.

Brak!

Baru saja melangkahkan satu kaki ke dalam kelas, dia sudah disambut dengan hal yang tidak menyenangkan. Seseorang baru saja membuatnya terduduk di lantai.

Ava menunduk, separuh karena lelah, separuh lagi karena sudah tahu siapa yang sengaja menabraknya.

Perempuan yang menjadi pelaku pendorongnya itu terkekeh, kemudian berjongkok. Menangkup leher Ava dengan jemarinya keras.

"Masih bisa sekolah lo? Gue kira udah mati, gue kunci di kamar mandi kemarin." Ucap perempuan itu sinis.

Ava meringis mendapati cengkraman Aurel semakin keras di lehernya.

Namanya Aurel. Salah satu perempuan famous di sekolah, yang terkenal karena kecantikannya.

Banyak orang yang tidak tahu dia pem-bully disekolah. Entah Aurel memiliki dendam kesumat apa dengan Ava, yang pasti jika dia sudah dihadapkan dengan Ava, tidak ada lagi kata damai.

PelukWhere stories live. Discover now