[36] Bela diri

2.5K 252 9
                                    

"Lo mau ke mall gak?"

"Ng-ngapain?" Ava gelagapan.

"Ya terserah."

Ava mengangkat alis. Gak jelas.

Tapi, bolehlah. "Oke."

<>

"Sekarang terserah lo mau ngapain. Beli apapun, gue yang bayar!" Keenan merentangkan tangan saat keduanya sudah berada di mall.

"Be-beneran?" Ava mengangkat alis. Sebenarnya dia tipe perempuan yang tidak suka berbelanja, tapi mengambil kesempatan ini, sepertinya tidak ada ruginya juga.

Keenan mengangguk. Merangkul leher Ava.

"Jadi, lo mau apa?"

"Kesitu deh." Ava menunjuk Trans Studio.

<>

"WUHUUUUUUUUUU!" Beo Ava saat menaiki roller coaster.

Di sampingnya, Keenan hanya diam sambil bersedekap dada. Sebenarnya... dia agak acrophobia.

Photo booth, ayunan terbang sampai wahana putar-putaran pun sudah mereka coba. Mereka juga sempat mampir ke kafe untuk makan siang.

Setelah puas, mereka melipir untuk pergi berbelanja. Keenan kira Ava akan menguras habis uangnya dengan membeli barang-barang branded. Seperti tas merk Gucci lah, atau apalah itu dengan merk yang sudah tidak asing lagi untuk para crazy rich. Tapi ternyata Ava hanyalah wanita simpel. Gadis itu memilih membeli buku.

"Senang?" Keenan merangkul pundak Ava saat keduanya telah keluar dari toko buku.

Ava mengangguk cepat.

Keenan mencium pucuk kepala Ava. Sekilas mencium harum strawberry di sana. Lelaki itu hanya sedang berusaha menjadi kakak yang baik.

Tapi tak lama, Ava dibuat heran oleh pergerakan Keenan yang tiba-tiba menjauh lima meter darinya. Yang tadinya ada senyuman di bibir Keenan, kini lelaki itu menjauh dengan wajah datar.

Ternyata usut punya usut, Ava melihat enam orang di sana———Lidya dengan kelima temannya, Bella, Viola, Adel, Rika dan Flea. Sedang berjalan sambil membawa kamera vlog. Asyik bercanda ria di balik kamera yang Lidya pegang.

Keenan memilih untuk kadal di balik rerimbunan pasir.

<>

Pagi ini Ava terbangun seperti biasanya. Namun mengetahui ini hari minggu, perempuan itu kembali tarik selimut, bobok manis aja...

Perasaan baru lima menit Ava masuk ke alam mimpi, dirinya sudah terbangun karena suara kegaduhan.

"Va! Ava! Bangun!"

Ava mengerjap matanya pelan saat dirasa tubuhnya diguncang oleh seseorang.

"Vaaaa, bangun!" Keenan menaikkan oktaf suaranya.

Ava langsung membuka matanya lebar. "Ke-kenapa?"

"Ikut gue!" Perintah Keenan lalu keluar kamar. "Pakai baju olahraga."

Ava tergemap heran. Ada apa ini? Padahal baru jam tujuh pagi.

Tapi kalau sudah begini, gadis itu menurut saja. Dia berjalan ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi. Lalu seperti yang di perintah Keenan, gadis itu memakai setelan olahraga. Baju Jersey, dengan celana legging. Rambutnya dikucir.

"Kak?" Panggil Ava setelah siap.

"Ikut gue." Keenan membuka pintu yang berada di samping kamarnya.

PelukWhere stories live. Discover now