28:: Kapan hamil?

12.5K 1.9K 364
                                    

Sudah terhitung hampir 6 bulan lamanya usia pernikahan Cakra dan Wala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung hampir 6 bulan lamanya usia pernikahan Cakra dan Wala. Sebulan lebih di awal pernikahan memang terasa masih cukup asing dan sering cekcok satu sama lain. Tapi semenjak memutuskan untuk menyamakan pendapat, menurunkan ego dan saling mengakui perasaannya, hubungan rumah tangganya semakin harmonis.

Kini Cakra dan Wala telah resmi bergelar sarjana. Acara wisudanya diadakan tepat 2 bulan yang lalu dan tanpa menunda waktu, Cakra kini tengah bekerja di perusahaan milik ayahnya sendiri. Meski demikian, jabatan yang ditempatkan hanya sebatas ketua divisi saja.

Perusahaan yang didirikan keluarga Cakra hanyalah perusahaan kelas menengah namun sudah memiliki cabang kecil di luar negeri tepatnya di Singapura. Berbeda dengan latar belakang keluarga Wala yang lebih banyak memilih menjadi tenaga pengajar dan mengelola yayasan peninggalan keluarganya, keluarga Cakra justru bergerak di bidang pembangunan dan perancangan.

Seminggu pertama sejak Cakra bekerja, laki-laki itu masih punya banyak untuk bertukar kabar dengan istrinya di rumah. Namun seiring bertambahnya kesibukan, bahkan sekedar mengirim satu pesan teks saja, terkadang Cakra lupa. Sehingga untuk mengisi kebosanan Wala di rumah, ia lebih sering berkunjung ke rumah ibunya.

Sejak pagi setelah Cakra berangkat ke kantor dengan terburu-buru-bahkan tidak sempat berpamitan- Wala sudah berada di rumah Khalid untuk membunuh waktu selama seharian penuh nanti.

Sejujurnya ia kesal dengan semua kesibukan Cakra, tetapi ia mencoba menyingkirkan egonya dan sebisa mungkin mengerti posisi suaminya. Akan tetapi beban yang lainnya seolah menekan dirinya dalam posisi terhimpit. Beban yang ia maksud adalah kehamilan yang seakan telah didesak. Contohnya saja saat ini, sudah 2 tetangga yang menyapanya pagi ini dan hal yang mereka tanyakan hanyalah tentang kehamilan Wala yang tak kunjung juga.

"Jangan ditunda-tunda dong, La. Suami udah kerja, rumah udah ada, apalagi yang ditunggu?"

Sesaat setelah ibu-ibu tetangga rumah kediaman kakeknya melenggang dari jangkauan pandangan Wala, ia hanya mencebikkan bibirnya menyalurkan kekesalan yang membumbung di dadanya.

Orang-orang terus bertanya padanya tentang kehamilan, dan seketika setelah mendapat jawaban, mereka menyayangkan dan malah menuduh Wala tengah menunda kehamilan. Padahal sejatinya lebih dari siapapun Wala juga sangat menginginkan ada buah cinta yang hidup di rahimnya.

Perempuan itu bahkan rela menggantungkan cita-citanya untuk berjuang di kompetisi fashion di luar negeri agar bisa terus berada di samping suaminya sembari menantikan buah hati yang ia dan keluarga besarnya dambakan.

"Dia kira bayi itu dibikin pake cetakan agar-agar kali, ya?" dumel Wala menahan kesalnya.

Saat ini ia tengah duduk di kursi yang terbuat dari anyaman bambu di teras rumah Khalid sembari mendesain di bukunya yang senantiasa ia bawa ke mana-mana.

"Cemberut aja lo. Kenapa?"

Wala mengangkat pandangannya ke suara bariton yang menyapa telinganya. Dilihatnya Axel dan Khalid berjalan menghampiri sambil mendorong sepedanya masuk ke garasi.

Marriage Contract CakraWalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang