14:: Masakan perdana Wala

13.9K 2.1K 211
                                    

Tangan besar itu baru saja selesai menggambar rancangan projek desain rumah pesanan orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tangan besar itu baru saja selesai menggambar rancangan projek desain rumah pesanan orang . Lantas ia menepikan kertasnya ke pojok meja kerjanya. Masih jam 8 pagi, Cakra sudah berkutat dengan alat gambarnya di ruang kerja pribadinya.

Semalam, saat istrinya telah terlelap dalam tidurnya yang damai, Cakra terbangun dini hari dan langsung menuju ruang kerjanya tatkala teringat kalau ia harus mengerjakan sesuatu. Berakhirlah ia terjaga semalaman hingga pagi hari tepat saat semua pekerjaannya telah beres.

Tanpa bekerja di bawah naungan perusahaan sekalipun, penghasilan Cakra sudah bisa dikatakan cukup untuk menghidupinya. Akan tetapi, itu dulu saat ia masih lajang. Kini ia telah beristri meskipun salah satu pihak tidak mengakui pernikahan tersebut. Meski begitu, Cakra tetap merasa bertanggung jawab untuk memberi nafkah dan bersedia memenuhi semua kemauan Wala.

Hidung bangir itu mengerut saat dirasanya bau aneh menyapa. Cakra merenggangkan tangannya terlebih dahulu lalu buru-buru bangkit berdiri dan keluar dari ruang kerjanya untuk mengecek sumber bau tersebut.

Cakra menambah tempo langkahnya turun ke lantai satu rumahnya. Pikirannya langsung tertuju pada dapur karena mendengar suara penggorengan yang beradu dengan sodet kayu.

Langkahnya ia pelankan saat telah sampai. Dilihatnya perempuan yang semalam menangis di pelukannya kini sedang mengaduk-aduk di penggorengan sambil sesekali melirik pada layar ponselnya yang menayangkan resep makanan.

Peluh-peluh di pelipis perempuan yang kini mengikat rambut pendeknya itu jelas sekali menampakkan kalau ia tidak ahli di bidang memasak. Gerakan tangannya kaku dan ragu-ragu dalam menuangkan bumbu.

Cakra tertawa kecil dibuatnya. Sungguh penasaran apa yang kiranya perempuan itu masak hingga menimbulkan aroma seperti karet yang dibakar. Cakra bahkan sempat berniat mengambil APAR jika saja lambat menyadari kalau ada seseorang di dapur.

"Widih ... Ternyata omongan Kak Citra bisa lo ambil sisi positifnya. Jadiin motivasi buat belajar masak," ucap Cakra membuat Wala tersentak kaget. Laki-laki itu mendekat untuk menengok isi di penggorengan.

"Nasi goreng?" tanya Cakra dengan alis mengerut. Kini ia semakin penasaran bumbu apa yang telah Wala masukkan ke dalamnya. Bagaimana mungkin nasi goreng tapi beraroma tidak sedap?

"Jangan kepedean lo. Gue masak karena Mama yang nyuruh. Nanti Kaila ngadu kalau gue nggak belajar masak," elak Wala tanpa menoleh sama sekali. Ia sibuk mengaduk-aduk nasi untuk meratakan bumbunya.

Cakra menghela napas pasrah.

"Lo yakin itu bumbunya bener?" tanya Cakra pelan. Tidak ingin terlalu jelas menampakkan rasa tidak percaya pada masakan istrinya.

"Yakin lah! Ini gue udah ikutin step by stepnya dari Youtube," jelas Wala gigih.

Drrt! Drrt! Panggilan video dengan nama kontak ibunya tertera di layar ponsel Wala mengalihkan fokus keduanya.

Marriage Contract CakraWalaWhere stories live. Discover now