24:: Desahan siapa itu?

17.1K 2K 302
                                    

"Lagi ngapain?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lagi ngapain?"

Cakra menghampiri Wala yang sedang mengetik di ruang tamu rumahnya. Sudah beberapa jam Cakra melihat Wala duduk di sana mengerjakan sesuatu di laptopnya dengan serius.

Wala bergumam menanggapi. Terlalu fokus pada ejaan huruf yang ia ketik sampai lupa untuk membuka mulut.

"Udah sampai mana?" tanya Cakra ketika menengok di layar laptop istrinya yang ternyata sedang melanjutkan garapan skripsinya.

"Udah selesai. Tinggal dirapiin doang," jawab Wala tanpa menoleh.

"Sini aku bantu," kata Cakra mengambil alih laptop Wala. Ia mulai merapikan paragraf-paragraf di lembar kerja aplikasi microsoft word itu.

"Ngantuk," keluh Wala sambil bergeser, memberi akses pada Cakra agar lebih leluasa.

"Ya udah, tidur deh sana. Ini biar aku yang lanjutin."

Wala berdiri dari duduknya. "Aku tinggal bentar, ya."

Hanya berselang beberapa menit, lembar kerja skripsi Wala sudah tuntas dirapikan oleh Cakra. Bersamaan dengan itu, langkah kaki menuruni tangga membuat Cakra menoleh. Didapatinya istrinya sedang menghampiri dengan wajah yang dipenuhi oleh masker berwarna hijau.

"Loh, kirain udah tidur," kata Cakra sedikit terkejut dengan kehadiran Wala.

"Maskeran dulu sebelum tidur, biar cantik," kata Wala lalu mendaratkan bokongnya di sofa tepat di sebelah Cakra.

"Kamu mah udah cantik dari dulu. Nggak mungkin berubah."

Wala mencibir. "Kata siapa? Orang kalau udah tambah umur, pasti makin lama jadi jelek," balasnya.

"Nggak kok. Kamu itu keturunannya Mama Aulia, biar udah tua, tapi tetap cantik dan awet muda."

"Tapi Mama tetap cantik kayak gitu karena Papa rajin kasih uang perawatan," jelas Wala. Karena sedang memakai masker, jadi ia tidak membuka mulutnya terlalu lebar. Takut maskernya akan rusak.

"Oh gitu?" Cakra mengangguk-angguk paham. "Aku juga bisa kali."

"Itu udah selesai?" tanya Wala merujuk pada laptopnya yang sudah mati.

Cakra mengangguk. "Udah," jawabnya.

"Makasih, ya."

"Gitu doang? Masa makasih doang sih."

"Terus maunya apa?" tanya Wala bingung.

Cakra menerbitkan senyumnya. Ia kemudian memalingkan wajahnya lalu menunjuk kedua pipinya. "Cium dulu."

"Ih, nggak ah. Kamu nggak liat aku lagi pake masker?"

"Nggak papa. Masa kamu nggak ngehargain bantuan aku sih?" kata Cakra pura-pura merajuk.

Cup!

"Tuh, udah." Wala buru-buru memalingkan wajahnya setelah sekilas mengecup pipi Cakra.

Cakra tersenyum salah tingkah, meraba jejak bibir istrinya di pipi. Walaupun hanya sekilas menempel, tapi rasanya terus terngiang di kepalanya. Ada perasaan hangat di dadanya yang kemudian menjalar ke wajahnya membuat senyumnya terus terukir.

Marriage Contract CakraWalaWhere stories live. Discover now