58. KHAWATIR (17+)

Start from the beginning
                                    

Kinan meraih tangan putranya berharap laki-laki itu menghentikan aksinya. Galaksi menepis tangan Kinan kasar.

"Selama ini bunda kekuatan Galaksi, tapi kenapa bunda ngga bisa jadi kekuatan Kesya? Galaksi cuma minta bunda adil sama Kesya, nyatanya? Ngga bisa."

Galaksi bersedih kasar, menggelengkan kepalanya. "ANDA NGGA BISA! MASA LALU SUDAH BUAT HATI ANDA TERTUTUP RAPAT!"

Hati Kinan tertohok dengan penuturan putranya, air matanya lolos begitu saja, tubuhnya bergetar kuat. "K-kamu bentak bunda?" Ucap Kinan dengan suara serak

"Maaf, tapi saya benar-benar sudah muak dengan permainan ini?! Kalian pikir Kesya bukan manusia yang butuh kebahagiaan?"

"Galaksi udah ngga tahan nutup rahasia ini, selama enam belas tahun kalian tutupi semuanya dengan mulus, Kesya harus tau kebenarannya?!" Lanjut Galaksi

BUGH

"MAS!"

Satu bogeman mentah berhasil mendarat mengenai rahang Galaksi yang membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah, Galaksi menyepa darah yang ada disudut bibirnya dengan pergelangan tangan. Cowok dengan jaket hitam melekat ditubuhnya itu memandang Frans nanar. "Kenapa? Anda takut masuk kedalam jeruji besi? Iya? Tempat yang sangat cocok untuk laki-laki brengsek seperti anda?!" Ucap Galaksi lalu melenggang pergi meninggalkan kedua orangtuanya

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

Arka memasuki sekolah melalui pintu belakang secara diam-diam, langkahnya terus berjalan maju seperti seorang maling. Retina mata cowok itu berhasil menangkap orang yang sedari tadi dia cari. Arka mencekal pergelangan tangan Icha lalu menyeret paksa gadis itu menuju belakang sekolah.

"Lepas?!" Ucap Icha memberontak namun hasilnya nihil, cekalan Arka begitu kuat. Arka mendorong tubuh Icha hingga mengenai tembok belakang sekolah kasar

"Lo apa-apaan sih?!" Ucap Icha lalu hendak beranjak pergi namun dengan cepat Arka meraih pergelangan gadis itu tidak membiarkan Icha untuk kabur darinya.

"Dimana anak buah lo bawa Kesya pergi?"

Icha menepis tangan Arka kasar, memandang cowok itu tajam. "Maksud lo apa?" Tanya Icha tidak mengerti

"Cantik doang bego! Lo tinggal bilang dimana Kesya ngga usah sok ngga tau!" Desak Arka

"Lah emang gue ngga tau Rojali! Dia kan pacar lo gimana sih!" Jawab Icha, tanganya telulur mengambil permen karet dari saku baju seragamnya. Icha memandang Arka remeh, tanganya membuka plastik permen karet lalu memakannya, dirinya tidak peduli dengan Arka yang menatapnya serius.

Rahang Arka mengeras, tanganya mengepal kuat. Arka menutup matanya menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Arka mengalihkan pandangannya kearah lain. "Aaaaa emak tolong kaga kuat," ucap Arka lalu memandang kakak kelasnya sendu, telapak tangan kanannya terlentang. "Minta permennya dong," ucap Arka tanpa dosa.

Arka tersenyum smirk tanganya telulur untuk mengambil sendiri pada saku baju seragam sekolah Icha, mata gadis itu membuat lalu dengan secepat kilat Icha menepis tangan Arka kasar. "Mesum- nih," decak Icha memberikan permen karet rasa orange

Arka meniup tanganya yang terasa perih akibat tamparan pada tangan kanannya yang mulus. "Dih kok orange, yang pink dong, rasa strawberry." Icha memutar bola matanya jengah lalu tangannya kembali merogoh saku baju seragamnya lalu mengeluarkan permen karet rasa strawberry dan memberikannya pada Arka.

"Lo cari informasi soal Kesya bukan minta permen karet Samson!" Teriak Satria dari dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat Arka dan Icha berbicara. Menyadari tujuan utamanya, Arka kembali menatap Icha tajam.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now