"Yah buka, ayah maafin Kesya, bunda tolongin Kesya"

Dunia Kesya hancur sangat hancur sudah tidak ada yang peduli padanya, bahkan ayah dan bundanya sangat membencinya karena masa lalu yang tidak dia perbuat itu hanya salah paham semata

"Jangan brisik, tidur! Besok kamu harus beberes rumah temen bunda besok mau main, rumah harus bersih!" Ucap Kinan laku melenggang pergi tanpa membuka pintu kamar anaknya

"Gue cuma minta kasih sayang apa itu salah?" Tanya Kesya mengacak rambutnya frustasi.

Flashback

"Bunda ini apa?" Tanya seorang gadis kecil yang duduk dimeja makan melihat sang bunda tengah sibuk memasak

"Itu minyak sayang," jawab Kinan lembut

"Bisa diminum ngga bun?"

Kinan tertawa. "Ya ngga lah sayang, minyak itu buat goreng-goreng ayam, ikan, dan teman-temannya"

Kesya mengerucutkan bibirnya membuat Kinan gemas dengan putrinya itu. "Esya kenapa?"

"Ayam, ikan aja punya temen masa Esya engga punya," ucap gadis kecil berumur enam tahun itu

"Makanya cari, nanti cari temen ya sama bunda mau?"

"Mau," ucapnya senang lalu memeluk ibunya,

"Sayang bundaaa," lanjut Kesya lalu mengecup singkat pipi Kinan

"Ya udah Esya tunggu sini bunda mau ke kamar kak Galaksi dulu," tutur Kinar laku berjalan menaiki tangga

Gadis itu sibuk bermain dengan bonekanya sampai ada seekor kucing yang masuk rumah, kucing itu berkelut manja pada kaki Kesya membuat sang empu geli, saat Kesya hendak berjongkok mendekati kucing itu berlari dan melompat keatas meja tanpa sengaja minyak yang tidak ditutup rapat oleh Kinan tumpah berserakan membuat lantai licin.

Kinan berjalan menuju dapur dan tidak melihat bahwa ada tumpahan minyak dilantai yang membuatnya terpeleset. Wanita itu langsung memekik kesakitan, mendengar istrinya berteriak seperti orang kesakitan Frans dengan cepat menuju asal suara dan melihat sang istri tergeletak dilantai dengan kaki bersimpah darah. Tidak berfikir panjang Frans langsung membawa istrinya kerumah sakit dan meninggalkan dua anaknya dirumah bersama pembantunya.

Plakk

Frans menampar pipi putrinya yang berumur enam tahun itu, tentu saja dia menangis sejadi-jadinya namun Frans kalap dia sungguh tidak merasakan iba sama sekali terhadap putrinya.

"DASAR PEMBUNUH!"

"ANAK NGGA TAU DIUNTUNG!! PEMBAWA SIAL!" Bentak Frans. Kesya tidak tau apa yang terjadi pada bundanya sehingga Frans kalap seperti itu

"Mmakksud ayah apa hiks," Tanya gadis kecil polos itu

"BUNDAMU KEGUGURAN?! INI SEMUA GARA-GARA KAMU!"

"Itu bukan salah Esya yah hiks Esya ngga salah"

"SAYA TIDAK SUDI PUNYA ANAK SEPERTI KAMU?! PEMBUNUH!! PEMBAWA SIAL!"

Flashback off

"ARGGGHHHHHHH KENAPA DUNIA NGGA ADIL! KENAPA?"

"Kamu anak ngga guna"

Plak

"Pembunuh"

"Pembawa sial"

Prangg

Bugh

"Saya menyesal melahirkanmu"

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now