30. PERJANJIAN

Začať od začiatku
                                    

"Kita mau mengadakan camping dimana?" tanya Arka pada seluruh anggota osis

"Bogor aja kaya tahun-tahun biasanya," ucap Bisma lalu diangguki oleh separuh orang yang berada diruangan tersebut

"Iya gue setuju sama Bisma," ujar Claudia

"Gue juga setuju"

"Oke, ada yang tidak setuju?"

"Gue ngga," ucap Kesya yang merupakan penolakan terhadap penuturan Arka yang disetujui oleh hampir seluruh anggota osis

"Alasannya apa?" tanya Arka

"Tempat sama hanya memutar memori lama lebih baik tempat baru untuk membuka memori baru," ucapnya

"Nah setuju gue, ditempat yang lama kita udah sering, emang kalian ngga bosen? Kalo gue jujur bosen banget sampe-sampe jumlah pohon disana gue hafal ada berapa, jumlah hewan berapa, luas hutan berapa dan masih banyak lagi, oh may good sungguh membosankan, emak anakmu perlu hiburan baru," jelas Aurel panjang lebar sambil menghitung jari

"Curhat dong mah,"ucap Arka pada Aurel yang menyatakan pendapat sudah seperti curhatan hati

"Lo mau nyatain pendapat atau suara hati seorang babu si? Panjang banget ngga sekalian itu jumlah rumput,batu disana?" lanjut Arka

"Boleh juga gue coba," ujar Aurel sambil manggut-manggut, sementara yang lain hanya menggelengkan kepalanya pelan

"Terus mau dimana kas?"

"Punceling Pass, Ciwidey, atau Ranch Cangkuang, Gambung"

"Ngga kurang jauh, nanti kalo kesasar gimana? Tempatnya asing," ucap Arka memikirkan kembali apa yang Kesya sampaikan

"Bukan anak SD kan?"ucap Kesya yang mampu membuat Arka kicep, benar juga mereka sudah dewasa bukan anak SD yang selalu bergantung pada guru.

"Oke, gue tanya dulu sama pak Ardi baiknya gimana nanti kalo udah Rena tugas lo buat proposal"

"Sip sip oke,"jawab Rena selaku sekretaris dalam organisasi OSIS SMA Victoria

"Sekian rapat hari ini, saya tutup wassalamu'alaikum wr.wb," ucap Arka mengakhiri rapat. Anggota osis keluar dari ruangan dan pulang ke rumah masing-masing

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

Selepas rapat Arka menuju ruang ganti lalu menuju lapangan basket, sesampainya di pinggir lapangan Arka tersenyum tipis melihat gadis yang akhir-akhir ini selalu menghantui dirinya memasukkan bola kedalam ring.

"Wow primitif seperti pesona dunia laut blablabla kaga apal gue," ucapnya yang kini sudah berada dibelakang Kesya, gadis itu berbalik badan dan memutar bola matanya jengah

"Gue rasa kita harus buat perjanjian," ucap Arka tersenyum smirk lalu mendribel bola dan memasukkannya kedalam ring. Kesya berdiri mematung ditempatnya mencerna perkataan Arka barusan

"Kalo lo menang, lo boleh minta apapapun sama gue," tutur Arka. Hening.

"Apapun?" Tanya Kesya

"Iya nona ice princess"

"Lo harus-" Kesya lalu menghembuskan nafas panjang.

"Mengundurkan diri jadi ketua osis," lanjutnya

Arka berdecih pelan. "Oke, dan kalo gue yang menang lo harus jadi babu gue selama dua bulan"

Kesya tersentak. "Dua bulan?"

Arka tertawa renyah. "Iya, kenapa? Takut?"

"Ngga"

Arka mendekati tubuh Kesya. "Are you ready to accept defeat? Welcome babu," bisiknya

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

"Hay, cantik," sapanya dengan tatapan sendu.

"Ria kakak kangen," tutur laki-laki itu yang sekarang berjongkok dipinggir makam adik kesayangannya

Nathan mengembuskan napas kasar. "Mama sayang banget sama kamu Ri, sejak kamu ninggalin kita semua, semua orang sedih bahkan mama depresi sampe sekarang"

"Kita sayang sama Ria tapi kenapa Ria pergi secepat ini, kakak belum puas main sama kamu, kakak belum jadi kakak yang baik buat Ria, maafin kakak ri," ucapnya mengelus-elus batu nisan makam adiknya tanpa disadari cairan bening menetes

"Nathan," panggil seorang gadis dari arah belakang, merasa namanya dipanggil Nathan mencari asal suara

"Gue cariin ternyata disini"

"Tau darimana?"

"Bi Sumi, tadi gue kerumah lo tapi lo ngga ada terus bi Sumi bilang lo pergi ke makam," ucap Icha yang sekarang berjongkok disamping Nathan lalu menaburkan bunga

"Gue tau lo masih berat nerima kenyataan kalo adik lo udah ngga ada, dan karena itu juga nyokap lo depresi"

Hening. "Tapi Nat lo jangan kaya gini, kasihan tante Hanna"

Nathan mengerutkan keningnya bingung. "Maksud lo?"

"Kemarin malam lo ngga pulang kan? Kenapa lo ngga pulang coba? Karena lo ngga kuat liat nyokap lo dengan keadaan kacau setiap hari? Coba sekarang lo pikir kekuatan tante Hanna sekarang ini cuma lo Nat"

"Gue ngga tega liat mama terus-terusan kek gitu, dan gue juga ngga rela kalo mama masuk rumah sakit jiwa," ucapnya dengan tatapan sendu

"Heh jangan nangis didepan gue, gue gibeng juga," ucapnya lalu tertawa

Nathan berdecak. "Momen sedih gue jadi ancur gara-gara lo"

"Ngga ada kata sedih didalam kamus lo, mulai sekarang gue hapus, mending lo temenin gue yuuu"

"Ogah"

"Gak menerima penolakan," ucapnya lalu menarik tangan Nathan kasar

"Ngga usah ditarik juga?!"

"Biarin gue mau cosplay jadi ibu yang marah anaknya main ngga inget waktu pulang!"

"Biar apa?"

"Iya belajar buat jadi ibu dari anak-anak kita"

"Halu," ucap Nathan menoyor kepala Icha yang membuat sang empu meringis

"Sakit bego!" Keluhnya sedikit berteriak lalu berlari kecil menyusul Nathan yang sudah berjalan mendahuluinya

-Crazy Ketos Vs Ice Waketos-

Spam Next☞

Haii, disini aku mau bicara sedikit soal beberapa readers yang ngeluh risih sama yang spam komen. Secara pribadi aku gak keberatan kalau dispam, aku juga gak membatasi para readers buat spam berapa banyak kalau itu positif ya oke-oke aja.

Mereka spam itu biar nembusin komen dan aku cepet up. Kalian para sidders nggak malu sama yang pada komen apalagi spam? Udah sidders banyak mau.

☺️ Udah sih itu aja, maaf kalau menyinggung, kalau kalian risih sama yang spam, ga usah buka komen, gampang kok gausah dibawa ribet.

See U❤️

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now