"Mending lo aja deh Sya gantiin Arka dulu," perintah Aurel pada Kesya dan diangguki setuju oleh semua orang berada di ruangan tersebut, Kesya hanya mengangguk sebagai jawaban lalu membuka suara untuk mengawali rapat sore hari ini.

"Assalamu-" ucapannya terpotong ketika satu laki-laki dan tiga perempuan masuk ke ruang OSIS .

"Kak mau kemana, aku mau buat nama panggilan kesayangan buat kaka," ucap salah satu siswi itu

"Besok aja ya, sekarang gue mau rapat," jawab Arka risih dengan ketiga siswi yang terus mengekorinya sejak dia keluar dari toilet

"Besoknya kapan ka," tanya teman dari siswi tadi

"Iya ka, kakak selalu sibuk," ucapnya penuh harap

"MUNGKIN HARI INI HARI ESOK ATAU NANTI," jawabnya dengan bernada namun terkesan dingin, laki-laki itu sudah cukup bahkan sangat cukup risih dengan kehadiran tiga makhluk didepannya itu

"Gue ngga ada retjeh," ucap Satria tertawa renyah

"Lo kira gue apaan!"

"Pengamen," jawab Satria membuat seisi ruangan tertawa terbahak-bahak kecuali Kesya!

"Kalian pergi kita mau rapat!" Ucap Andra dingin

"Tapi ka kita cuma mau ngomong bentar doang kok"

"Apa? Cepet?!" tutur Andra geram

"Sayang-sayangnya mamas Gibran jangan ganggu yah ini lagi ada rapat sayang," ujar Gibran membuat mereka semua berdigik ngeri

"Kita mau buat panggilan kesayangan buat ka Arka yang ganteng," ucap salah satu gadis itu sambil berkedip sebelah mata

"Terserah kalian mau panggil gue apaan, sekarang gue mau rapat!"

"Oke kita panggil sayang yah yah nanti kalo papasan dijalan kita panggilnya yang," ucapnya membuat anggota OSIS menganga lebar tidak percaya sungguh, terlalu nge-fans denagn seorang Arka sampai seperti ini.

"Yang? Kuyang," sambar Kesya dengan raut wajah datar sedangkan ciwi-ciwi yang berada didepan Arka mengendus kesal

"Ya udah emmm baby nanti panggilnya bi," ujar salah satu siswi kelas X tadi

"Babi," ucap Kesya dengan pandangan ke novelnya. Mungkin saat ini dia sudah menjadi sorotan seisi ruangan namun dia bersikap acuh

"Ih ya udah bubu aja ya," ucap gadis itu dengan penuh harap.

"Ngga sekalian panggil tidur aja?" Tanya Satria

"Nanti kita panggilnya kaka bubu atau bu" ucap siswi itu tanpa merespons Satria

"Arka laki-laki ntar dikira banci ya emang nyatanya si," ucap Satria

"Heh lo pengin mati ngga gini caranya?!" Kesal Arka pada Satria

"Ampun bang Toyib"

"Plisss ka biar cepet katanya kakak mau rapat makannya cepet jawab," tegas salah satu siswi itu.

"Ters-"

"Bu? Babu? Ucap Kesya memotong perkataan Arka dan ucapan Kesya membuat seisi ruangan yang sedari tadi menahan tawa kini jebol sudah mereka tidak tahan untuk menahannya kembali. Ketiga gadis itu terlihat sangat kesal pada Kesya namun Kesya tidak perduli itu, mereka bertiga memutuskan untuk langsung pergi karena sudah merasa sangat malu.

"Bilang apa ka? Kita udah bantu usir itu ciwi-ciwi," ujar Bisma

"Apaan lo dari diem juga," ucap Claudia menanggapi perkataan Bisma, sementara Bisma  hanya menampilkan cengirannya

"Iya tapi gue juga merasa ternistakan! Udah lah mending kita mulai rapatnya, mau nginep disini?!"

"Boleh penting sama ciwi-ciwi cantik Mwahhh love you," ucap Gibran  mendapat respon yang sangat membagongkan satu kata lima huruf.

"NAJIS!"

Dua jam sudah mereka lewatkan dengan beradu argumen. Setelah selesai mereka semua berkemas untuk segera pulang.

"Baik karena waktu sudah sore dan rapat saya akhiri, kerjakan tugas sesuai jabatan masing-masing dan persiapkan semuanya secara matang, sekian dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Arka menutup rapat.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab mereka kompak lalu mulai keluar dari ruangan.

"Tunggu!" Ucap Arka menghentikan langkah seorang gadis yang hendak keluar dari ruangan.

Arka berdehem lama, mulutnya terasa kaku untuk melontarkan sepatah kata, takut jika penolakan mentah-mentah yang dia dapatkan nanti.

Melihat Arka hanya diam membisu Kesya memutar bola matanya malas lalu hendak melanjutkan langkahnya namun pergelangan tangannya dicekal kuat oleh Arka.

"Lepas!" Pinta Kesya dingin.

"Gue mau ngomong," ucap Arka.

"Apa?" Tanya Kesya. Merasa tidak ada respon sama sekali, Arka masih tetap diam Kesya menepis tangan Arka kasar.

"Lama!" Ucap Kesya lalu memilih untuk pergi dari hadapan Arka.

"Lo kenapa sih Ka?" Gumam Arka mengacak-acak rambutnya frustasi.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—


Spam Next☞

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now