"Bu cepet banget empat puluh menit, panjangin dikit lah bu waktunya otak saya minim isinya!"

"Iya bu ya aampon ibu ga kasian sama kita semua bu?"

"30 menit, kerjakan sekarang protes sekali lagi waktu ibu kurangin jadi dua puluh menit!"

"Ini guru menyebalkan!"

Kira-kira seperti itu keluh kesah murid XI IPA 3 terlebih Arka dan Satria yang berusaha membatalkan niat guru untuk ulangan.

Semua siswa pasrah mengerjakan ulangan dengan sebaik mungkin sesuai kemampuan mereka dengan waktu yang telah diberikan guru. Terlihat suasana kelas yang hening namun ada beberapa siswa yang menengok kanan kiri untuk mencari jawaban.

"Selesai bu," ucap kesya

"Kamu sudah selesai? Silahkan kamu boleh keluar."

"Saya juga sudah selesai bu,"

"Ya sudah kamu juga boleh keluar,"

"Terima kasih ibu cantip," tutur Arka keluar kelas

"Tumben banget," ucap Andra

"Dah lah mungkin tadi malem udah ritual," tambah Gibran

"Heh Arka kan emang pinter, kita aja yang bodoh," ucap Satria lalu mengoyang-goyangkan bangku Gibran untuk meminta jawaban.

"Eh ran jawaban no lima apa gue bingung nih, otak lo kan lumayan isi"

"Udah beban keluarga beban temen juga lo!" Decak Gibran

"Udah si cepetan"

"Iya-iya bentar, udah nyontek ga sabaran, idup lagi."

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

Selesai ulangan Kesya keluar kelas dia menuju perpustakaan untuk meminjam buku fisika  untuk dia pelajari sebagai persiapan Olimpiade fisika, bisa dibilang Kesya anak yang rajin dan berprestasi dari SD sampai sekarang dia selalu menjadi bintang kelas, tak heran jika Kesya menjadi murid kesayangan guru. Baru dua minggu Kesya pindah ke SMA Victoria dia sudah dicalonkan untuk mengikuti Olimpiade fisika.

Gadis cantik dengan rambut dikucir kuda berjalan santai menuju perpustakaan, tapi ada yang aneh dia merasa ada yang mengikutinya sejak dia keluar dari kelas. Kesya  berhenti untuk melihat siapa yang mengikutinya kepalanya menoleh ke belakang, Kesya memutar bola matanya malas melihat Arka teman sekelasnya.

Kesya kembali melangkah mencoba tidak perduli dengan laki-laki itu namun langkahnya terhenti ketika pergelangan tangannya dicekal oleh Arka, tangan Kesya yang pada saat itu sedang luka dia meringis kesakitan.

"Akkhh"

"Eh sorry ga bermaksud, oh ya emang tangan lo kenapa  bisa luka?"

"Kepo!"

"Gue cuma penasaran bukan kepo!"
Melihat kesya yang tidak merespon dirinya dan menepis tangan Arka dan kembali melangkah Arka tetap mengikutinya sampai  perpustakaan, Arka sudah seperti anak ayam dengan induknya.

"Ga usah ngikutin!" Ucap Kesya yang merasa risih, tanpa melihat wajah tampan Arka.

"Dih  siapa yang ngikutin lo, gue lagi cari buku sekalian jodoh kalo nemu!"

Pemuda itu berdusta sebenarnya laki-laki itu hanya ingin mengikuti Kesya saja. Setelah selesai meminjam buku Kesya keluar dari perpustakaan dan hendak menuju ke toilet, Kesya tau Arka masih mengikutinya sedari tadi Kesya "ngga usah ngikutin!"

"Gue udah bilang gue nggaa ngikutin lo!"

"Oh," ucap Kesya lalu menghadap ke arah Arka lalu Kesya mengisyaratkan arka untuk melihat ke depan disana tertera "WOMAN".

Arka tersenyum kikuk, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Pergi!"

"Oke good bye tatahhhhhhh," ucap Arka meninggalkan Kesya sambil melambaikan tangan. Kesya yang melihatnya bergidik ngeri,ada spesies seperti Arka yang menurutnya aneh

"Manusia aneh," batinnya

Byurrr

"A-ampun k-kak d-dingin hiks"

Gendang telinga gadis itu mendengar kegaduhan dari toilet disebelahnya, Kesya mengetuk pintu toilet disebelahnya namun hening. Mungkin dia salah dengar, tungkai Kesya kembali melangkah meninggalkan toilet.

Byurrr

Plakkkk

Langkahnya terhenti, gadis itu berbalik badan lalu mendobrak pintu toilet dengan kasar. Pintu terbuka menampakkan sosok Icha beserta teman-temannya yang sedang membully gadis kemarin.

"Lo lagi, lo lagi, mau apa? Mau jadi jagoan iya?" Ucap Sandra teman dari Icha. Dirinya maju mendekati tubuh Kesya

"Lo punya otak?" Tanya Kesya dengan raut datar

"Menurut Lo? Lo ngga tau apa-apa mending pergi, jangan cari masalah sama kita! Inget kita itu kakak kelas lo!" Ujar Cindy

"Kalian emang kakak kelas tapi sifat kalian childish," ucap Kesya mendorong tubuh Sandra lalu menarik tangan gadis yang dibully

"Lo ngga punya sopan santun sama kakak kelas ya!" Decak Cindy hendak melayangkan tamparan namun dicegah oleh Icha

"Dari pada kalian punya otak tapi ngga dipake!!" Ucap Kesya lalu menarik tangan gadis itu untuk pergi meninggalkan toilet

Kesya membawa gadis itu menuju UKS, mengobati lukanya, setelah selesai mengobati gadis itu, Kesya menuju koprasi untuk membeli seragam baru.

"Nih pake," ucap Kesya menyodorkan seragam baru. Gadis itu menatap Kesya lama lalu menggelengkan kepalanya

"Dingin, nanti lo sakit," ujar Kesya memberikan seragam baru itu lalu melenggang pergi meninggalkan gadis itu sendirian

"Lo baik Sya"

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—

Spam Next☞

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now