Lotus Perak

By limahlizy

11.7K 2K 212

Genre Romance Wuxia ❤ Murni karya imajinasi sendiri [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] *Wajib Follow terlebih dahulu! ... More

PROLOG
#01. Awal Pertumpahan Darah..
#02. Siapa Shangguan Zhao??
#03. Janji dan Sumpah!
#04. Memulai Tujuan..
#06. Diakah Orangnya?!!
#07. Suasana Baru..
#08. Rasa Trauma..
#09. Seni Bela Diri..
#10. Identitasku..
#11. Anggur Penenang..
#12. Festival Lampion..
#13. Tes Uji Pertarungan..
#14. Rencana Serangan..
#15. Emosional..
#16. Kebencian Mendalam..
#17. Ungkapan Cinta?
#18. Pertolongan Li heeng..
#19. Plakat Klan Lin..
#20. Kepercayaan..
#21. Misi di Desa Naogui..
#22. Ilusi Misterius..
#23. Kebenaran Masa Lalu..
#24. Serangan Changyi..
#25. Nafas Buatan..
#26. Roh Ganas..
#27. Pengorbanan Zhishu..
#28. Rasa Bersalah..
#29. Kesedihan Mendalam..
#30. Tekad Li heeng..
#31. Hal Mengganjal..
#32. Rambut Putih?
#33. Janji Anming..
#34. Sampai Jumpa..
#35. Perasaan Berlebihan...
#36. Ketidakberdayaan..
#37. Kejutan dari Xulan..
#38. Ilmu Memanah..
#39. Firasat Aneh..
#40. Penyesalan Terbesar..
#41. Hubungan Berakhir..
#42. Melupakan..
#43. Lentera Lucu..
#44. Pertemuan & Benci.. 🔞
#45. Rencana Gagal.. 🔞
#46. Rasa Penasaran..
#47. Timbul Kerinduan..
#48. Luka Lama..
#49. Segel Daerah..
#50. Tolakan.. 🔞
#51. Simbol Bintang Emas..
#52. Perlahan Terjawab..
#53. Wǒ ài nǐ - 我爱你 ❤
#54. Tertangkap.. 🔞
#55. Jinxu cang Agung..
#56. Tolong Aku, Xulan..
#57. Sikap Perhatianmu..
#58. Aku Di Sini, Li heeng..
#59. Dewi Keabadian..
#60. Sebuah Perjodohan..
#61. Pernyataan Cinta..
#62. Luka Yang Tak Seberapa..
#63. Sebuah Lamaran..
#64. Tuan Putri Chonzue..
#65. Pertemuan Yang Asing..
#67. Kau Pengkhianat..
#68. Aku Mencintaimu..

#05. Pemuda yang aneh!

331 59 5
By limahlizy

Di satu jalan yang sepi, Li heeng melangkah dengan santai sembari menikmati udara segar. Ia memandangi sekelilingnya dan jalanan yang Li heeng lewati memang sangat sepi, karena jalan kecil di hutan itu adalah jalan pintas tercepat agar bisa sampai ke kota Xunmeng. Namun, di tengah suasana yang sunyi tersebut, tiba-tiba ia mendengar jeritan seseorang. Li heeng langsung berlari mendekat ke arah sumber suara tersebut. Sampainya di sana, ia melihat 5 pemuda sedang di todong oleh sekelompok bandit.

Li heeng melompat lalu terbang di udara dan mencoba mendekat ke arah penjahat itu. Ia menendang dengan kuat satu per satu para bandit tersebut hingga terlempar jatuh. Li heeng mendarat dan menyilangkan kedua tangannya sambil menatap dengan sinis.

"Kalian ini tidak punya malu ya? merampok pada orang yang tidak punya" ucap Li heeng.

"Hey! berani sekali kau!! ayo hajar dia!!" teriak salah satu bandit tersebut. Sedangkan 5 pemuda yang di palak tadi langsung berlari menepi.

Li heeng menyerang para penjahat itu sendirian. Dengan kemampuan hebatnya, ia keluarkan satu jurus yang dalam sekejap membuat para bandit tersebut terhempas dan tergeletak tak berdaya. Li heeng tersenyum sembari membersihkan kedua tangannya. Saat ia hendak menghampiri 5 orang pemuda itu, tiba-tiba ada satu penjahat yang masih sadar dan hendak bangkit. Menyadari itu, Li heeng langsung melepas alas kakinya dan menginjak wajah bandit tersebut. Seketika bandit itu pingsan tak berdaya. Li heeng mengerutkan dahi dan terheran melihatnya.

"Baru mencium kakiku saja sudah pingsan, apa sebau itu kakiku ini?" ucap Li heeng geleng kepala. Salah satu pemuda yang memperhatikannya merasa jijik sampai tertegun, kemudian Li heeng menoleh dan menatap mereka.

"Apa kalian terluka?" tanya Li heeng sembari memasang kembali alas kakinya, sedangkan 5 orang pemuda itu hanya terdiam menatap Li heeng.

"Hey, kenapa kalian hanya diam? aku sedang bertanya pada kalian" ujar Li heeng.

"Oh! maaf tuan, kami terlalu serius melihatmu bergulat. Anda sangat luar biasa, hehe.." puji salah satu pemuda itu.

"Sebenarnya kalian hendak ke mana? kenapa kalian sampai di palak seperti ini?" tanya Li heeng.

"Kami hendak pergi ke kota Xunmeng, tapi di tengah jalan kami mengalami kejadian ini" ujar pemuda itu.

"Oouh, aku juga hendak pergi ke sana, Oiya perkenalkan, namaku Li heeng" ucapnya berlagak layaknya pria gagah.

"Namaku Feng Xi tuan, senang berjumpa dengan anda" ucap pemuda yang merupakan tuan dari 4 orang lainnya. Pemuda yang bernama Feng xi itu terlihat sangat tampan, imut dan juga lugu.

"Ooh.. Feng xi, kalau gitu mari kita jalan bersama?" ujar Li heeng.

"Tentu saja tuan, mari ikut naik dengan kereta kami" ujar Feng xi.

Kereta tandu dari kayu tersebut menggunakan 2 ekor kuda untuk menjalankannya. Li heeng mengambil kesempatan dan menerima tawaran Feng xi. Di kereta kayu itu, 4 orang lainnya terlihat duduk menjauhi Li heeng. Mereka melirik sedikit takut padanya. Selama perjalanan, Feng xi justru terus saja menatap pada Li heeng.

"Ada apa? kenapa anda menatapku terus?" tanya Li heeng bingung.

"Tuan, anda sangat hebat, dari mana anda mempelajari kemampuan tersebut? kenapa aku merasa tidak asing dengan jurus anda barusan" ujar Feng xi.

"Jurus yang mana? jurus menempelkan kaki yang kau lihat tadi? apa kau pikir, kakiku benar-benar bau?" ucap Li heeng.

"B-bukan begitu tuan, jurus anda ketika melawan mereka tadi, itu sangat luar biasa" puji Feng xi.

"Hanya jurus biasa, aku berlatih dari pamanku" ujar Li heeng.

"Apa anda tau tujuanku ke kota Xunmeng untuk apa?" ujar Feng xi basa-basi dan Li heeng hanya menggelengkan kepalanya.

"Tahun ini salah satu perguruan bernama Fungyao sedang menerima murid baru untuk melatih kemampuan seni bela diri" ujar Feng xi

"Benarkah? waah.. kedengarannya sangat luar biasa" ujar Li heeng.

"Tentu saja tuan, jika anda mau bergabung, pasti bisa. Apalagi kemampuan anda sangat hebat, setelah hancurnya dunia seni bela diri 8 tahun lalu, kali ini perguruan Fungyao akan membangkitkan kembali kejayaan dunia seni bela diri" ujar Feng xi.

"Apa? setahuku, semenjak pemimpin aliran seni bela diri wafat, dunia para klan kultivator dari berbagai sekte melemah dan bahkan sampai tidak teratur. Begitu banyak aliran tidak masuk akal muncul seiring waktu" ujar Li heeng.

"Karena itu, perguruan Fungyao sedang mencari murid dan mendidik mereka agar bisa mengembalikan kejayaan dunia seni bela diri seperti semula. Jika tertarik, anda datang saja ke sana tuan" ujar Feng xi dan Li heeng hanya tersenyum.

Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh, akhirnya mereka tiba di kota Xunmeng. Li heeng merasa takjub dan sangat terpukau dengan suasana di sana.

"Waaah.. inikah yang namanya kota Xunmeng? ramai sekali, kota Yinxu saja kalah ramai dari ini" gumam Li heeng.

"Baiklah tuan, kita berpisah di sini, sampai jumpa" ujar Feng xi.

"Terima kasih tuan, atas tumpangannya" ujar Li heeng, kemudian ia berjalan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, begitu ramai dan banyaknya pedagang di sekelilingnya. Li heeng tersenyum dan sejenak mampir di satu pedagang aksesoris.

"Kemana aku bisa menemukan Shangguan Zhao? dunia ini tidak sesempit itu, pasti aku akan kesulitan untuk menemukan dia" gumam Li heeng sembari menatap aksesoris yang ada di tangannya. Ia pun berhenti di hadapan dua orang pemuda yang sedang asik mengobrol.

"Permisih, aku ingin bertanya, apa kalian pernah mendengar tentang pemuda hebat bernama Shangguan Zhao?" tanya Li heeng.

"Kami tau dia, tapi kami tidak pernah bertemu dengannya" jawab pemuda itu.

"Benarkah? Oh baiklah, terima kasih tuan" ujar Li heeng.

Ia mencoba bertanya pada para pedagang yang ada di sana namun, jawabannya tetap saja sama. Mereka tidak tau di mana Shangguan Zhao berada. Li heeng mulai lelah dan juga sedih. Ia memutuskan untuk istirahat di salah satu tempat makan di kota Xunmeng. Li heeng meletakkan kepalanya di atas meja dengan wajah yang memelas.

"Hufft…" keluh Li heeng. Setelah selesai makan, ia tak sengaja menatap seorang pemuda yang sedang duduk di pojok. Pemuda itu nampak sangat tenang dan mengenakan topi rajut besar yang hampir menutupi seluruh wajahnya. Li heeng berinisiatif menanyakan padanya. Saat ia mendekati pemuda itu, tiba-tiba pemuda tersebut bangkit dan pergi dari situ. Li heeng yang awalnya ingin menyapa, hanya bisa diam melihatnya pergi begitu saja.

"Baru saja aku ingin bertanya" gumam Li heeng kesal. Ia kembali berjalan menelusuri kota itu dan pemuda yang Li heeng tatap di tempat makan tadi terlihat berdiri memperhatikan dirinya yang sedang berjalan pergi.

"Bagimana caraku agar bisa menemukannya?" ucap Li heeng.

"Oh!! apa aku pergi ke tempat minum saja?" batin Li heeng.
.
.

Di malam hari, Li heeng pergi ke suatu tempat yang ingin ia kunjungi dan langsung masuk ke dalam. Di dalam, ia duduk lalu seorang pelayan di sana datang menghampirinya.

"Tuan? anda ingin minum apa? di sini ada berbagai macam jenis minuman anggur yang sangat berkualitas" sapa pelayan di tempat itu.

"Berikan apapun yang paling terbaik di sini" ujar Li heeng dan pelayan itupun pergi.

"Maaf paman Bai, aku harus membuang-buang uang darimu seperti ini" batin Li heeng. Tak lama kemudian, pelayan itu kembali datang lalu meletakkan anggur itu di atas meja. Saat pemuda itu hendak pergi, Li heeng langsung menghentikannya.

"Eh! tunggu tuan" ucap Li heeng.

"Iya, ada apa tuan?" jawab pelayan itu.

"Aku ingin bertanya sesuatu denganmu, mendekatlah" ujar Li heeng. Pemuda itu meletakkan nampannya dan mendekat padanya.

"Apa kau pernah mendengar tentang pemuda hebat bernama Shangguan Zhao?" tanya Li heeng dan pemuda itu terlihat berpikir keras.

"Oh! aku tau, bulan lalu aku pernah melihatnya menolong seorang pemuda yang di tindas, setelah itu tidak pernah melihatnya lagi" ujar pelayan itu.

"Apa kau tau di mana kediamannya?" ujar Li heeng.

"Hmm.. yang kutau dia tinggal di sebuah kediaman sunyi yang terletak di ujung barat kota Xunmeng, tapi aku tidak tau itu benar atau hanya isu saja" ujar pelayan itu.

"Baiklah, terima kasih tuan" ujar Li heeng.

"Sama sama tuan" ujar pelayan itu lalu pergi.

"Rupanya sangat mudah mengetahui keberadaanmu" batin Li heeng tersenyum gembira. Setelah itu, ia pergi mencari penginapan yang ada di kota Xunmeng. Saat sedang berkeliling, tiba-tiba saja Li heeng tersandung batu dan seorang pemuda langsung menarik bajunya.

"Eh! fyuhh.. hampir saja aku jatuh" ujar Li heeng. Ia pun kembali berdiri dengan benar dan menoleh ke arah pemuda yang menolongnya itu.

"Terima kasih tuan" ujar Li heeng tersenyum sambil memegang bahu kanan pemuda itu.

Pemuda itu merasa risih dan langsung menyingkirkan tangan Li heeng dari bahunya. "Oh! maaf tuan, hehe.." ujar Li heeng tiba-tiba teringat dengan pemuda itu.

"Diakan pemuda di tempat makan tadi?" batin Li heeng menatapnya dengan serius. Pemuda itu langsung pergi begitu saja dari hadapannya. Karena penasaran, Li heeng pun mengejarnya.

"Tunggu tuan, ada yang ingin kutanyakan padamu" ucap Li heeng.

"Menyingkir!" ketus pemuda itu.

"Wah.. anda jahat sekali" ujar Li heeng lalu berdiri di hadapannya. Ia terus melangkah mendekat, membuat pemuda itu risih dan melangkah mundur seakan menjauh darinya.

"Aku belum selesai bicara tuan, tolong bantu saya" ucap Li heeng memaksa.

Pemuda itu hanya diam di hadapan Li heeng. "Aku ingin bertanya, apakah anda tau di mana Shangguan Zhao tinggal? aku sedang mencarinya saat ini" ujar Li heeng dan pemuda itu terkejut diam mendengar ucapannya.

"Siapa dia? kenapa dia ingin bertemu denganku" batin pemuda tersebut yang ternyata adalah Shangguan Zhao itu sendiri.

"Memangnya kau ada perlu apa dengannya?" tanya Shangguan Zhao.

"Ada hal penting yang mau aku katakan dengannya, sebuah rahasia besar" jawab Li heeng.

"Aku tau dia di mana, tapi maaf aku tidak bisa membantumu" ujar Shangguan Zhao lalu pergi.

"E.. eh? kenapa begitu? tuan kumohon bantu aku" ujar Li heeng mengejarnya.

"Kau ini seorang pria, kenapa memohon seperti wanita!" ketus Shangguan Zhao.

"Oiya! aku lupa, aku sedang menyamar, kenapa aku bertingkah begini" batin Li heeng merasa malu di hadapan pemuda itu. Li heeng akhirnya memutuskan pergi, membuat Shangguan Zhao terheran.

"Semenit lalu memohon dan sekarang pergi begitu saja" gumam Shangguan Zhao geleng kepala.

Di sebuah penginapan, Li heeng terbaring lelah. Ia benar-benar tak menyangka akan sesulit ini untuk bisa menemukan Shangguan Zhao.
Tak lama kemudian, matanya mulai terpejam dan esok paginya setelah berberes, ia kembali mencari informasi. Li heeng mencoba pergi ke ujung barat untuk mencari kediaman Shangguan Zhao namun, nyatanya info itu tidak benar. Ia menghela nafas sabar dan mulai pasrah.

"Cih! sia-sia aku pergi ketempat sejauh ini, tapi nyatanya omong kosong" ucap Li heeng kesal.
.

Langit yang mulai menggelap di mana malam tiba, Li heeng berjalan dengan wajah lesuh dan bingung. "Seharian aku melakukan perjalanan ke ujung barat kota Xunmeng malah mendapatkan hasil nihil! buang-buang waktu saja!" ucapnya kesal, lalu ia melihat sebuah tempat hiburan dan mencoba menghampiri tempat itu. Ia melihat para gadis di sana sedang berdiri di luar mencari pelanggan baru.

"Ekhem! apa suaraku terdengar seperti pria tangguh nan gagah??" ucap Li heeng pada dirinya sendiri kemudian memutuskan masuk ke dalam. Ia melihat ada banyak pemuda-pemuda yang sedang bermanja dengan gadis-gadis di sana.

"Astaga, benar-benar menjijikan" gumam Li heeng. Ia bahkan sampai melotot melihat semua gadis yang menari dengan lihainya di sana. Saat ia sedang keliling melihat ruangan yang ada di sana, beberapa gadis langsung datang menghampiri dan merangkul lengannya.

"Tuan, sedang apa? apa anda mau kami layani?" ucap salah satu gadis itu merayunya. Li heeng terdiam kaku dan bingung harus berbuat apa.

"Bagimana ini?! biar begini, aku juga sadar jika aku wanita" batin Li heeng.

"Hahaha! kelihatannya ini pertama kalinya anda kemari, wajah anda gugup sekali tuan" ucap gadis yang merangkul lengan kanannya itu dengan lembut.

"Benar, tapi dia satu-satunya pria manis yang pernah kulihat di sini" ujar gadis yang merangkul lengan kirinya.

"Wajahnya cantik seperti wanita, aaah.." ucap gadis itu gemas sambil membelai dan menyentuh dagu Li heeng, membuatnya tertegun dan bingung bagaimana caranya keluar dari tempat itu.

"Emm.. pe-permisih aku mau keluar" ujar Li heeng berbalik pergi namun, para gadis itu menarik kedua tangannya dan menahannya.

"Ehh.. tuan! cepat sekali, tinggallah di sini sebentar saja" bujuk gadis di sana.

"Emm.. tidak perlu, aku sedang buru-buru!" ujar Li heeng lalu berlari pergi. Saat tengah berlari, tanpa sengaja ia menabrak pemuda yang ada di depannya. Pemuda itu terkejut dan langsung menahan tubuh Li heeng di pelukannya. Sejenak Li heeng terdiam menatap wajah pemuda tersebut.

"Tuan? sampai kapan anda bersandar di dadaku" ucap pemuda itu. Li heeng langsung melangkah mundur dan menunduk, lalu ia kembali menatap pemuda itu yang sedang berjalan pergi.

"Cih! wanita yang menyamar sebagai pria" gumam pemuda yang di tabrak oleh Li heeng. Pemuda itu sangat fasih mengenali seseorang yang sedang menyamar.

"Wah benar-benar gila" batin Li heeng. Saat sedang berjalan keluar, ia melihat pemuda yang mengenakan topi besar itu juga berada di sana.

"Dia?! tak kusangka dia juga ada di tempat seperti ini. Waktu itu dia bilang tau keberadaan Shangguan Zhao, bagaimana caranya agar dia mau membantuku?" ucap Li heeng, lalu terlintas ide di pikirannya.
.
.
.
.

Bersambung...
Jangan lupa Vote & Follow juga ya
Klik bintang di bawah ini
👇👇👇

Continue Reading

You'll Also Like

4.2M 576K 69
18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyer...
Ken & Cat (END) By ...

Historical Fiction

7.2M 767K 53
Catrionna Arches dipaksa menikah dengan jenderal militer kerajaan, Kenard Gilson. Perjodohan yang telah dirancang sejak lama oleh kedua ayah mereka...
2M 315K 69
Kapan nikah??? Mungkin bagi Linda itu adalah pertanyaan tersulit di abad ini untuk dijawab selain pertanyaan dimana sebenarnya jasad I Gusti Ketut Je...
659K 61.3K 32
Ibuku bilang, selama ini kami harus hidup susah dan terus-menerus bersembunyi karena ayahku sangat membenci kami dan ingin membunuh kami. Namun ... K...