My Sweet Boyfriend (END)

Ilamila39

151K 8.4K 619

*PART MASIH LENGKAP* *SUDAH REVISI* Entah kesialan apa yang menimpa kedua sepupu berbeda agama ini dipertemuk... Еще

Pagi yg berisik.
🔪02🔪 Pertemuan
03🔪what the?!!!🔪
04🔪Oh My God!!!🔪
Cast cewek!!
05🔪Mila sabar kok🔪
06🔪Sad Girls🔪
07🔪why?!🔪
08🔪Rain🔪
09🔪PMS🔪
10🔪Bunga🔪
11🔪Dara & Keana🔪
Cast!!!
12🔪Cat and Dog🔪
13🔪Mangga!! Dan Ciuman:v🔪
14 🔪Timezone dan Impian🔪
15 🔪she?🔪
17 🔪Bara?🔪
18 🔪Happy Birthday!!🔪
19 🔪Phsycopath 2🔪
20 🔪Bara dan Mila🔪
21 🔪Kenath dan Maya🔪
22 🔪who?!!🔪
23 🔪Maya marah🔪
24 🔪baikan🔪
25 🔪Mila?!🔪
26🔪berantem?🔪
27🔪Mila Marah, suit?🔪
28 🔪Maaf?, buah?🔪
29 🔪RS🔪
30 🔪Mama Papa🔪
31 🔪Papa🔪
32 🔪they?🔪
33 🔪fight!🔪
34 🔪hero Lila🔪
34 🔪khusus Author🔪
35 🔪Fakta yang sebenarnya🔪
36 🔪random🔪
37🔪 keluarga?🔪
38 🔪Double Date?🔪
39 🔪One room?🔪
40 🔪Why? 2🔪
41 🔪Teror🔪
42🔪 Deandra 🔪
43🔪 Olimpiade🔪
44 🔪kilas balik masa lalu🔪
45🔪 perpisahan🔪
46 🔪Bimbang? 🔪
47🔪Akhir?!🔪
48 🔪Phsycopath 3🔪
49 🔪Teman Lama? 🔪
50🔪Milaaaaa..🔪
51 🔪RS🔪
52 🔪.....🔪
53 🔪Bye..🔪
54 🔪putus!?🔪
55🔪Aleta? 🔪
56 🔪Si Penyelamat..🔪
57 🔪Penginapan🔪
58 🔪🔪
59🔪Kimia dan Matematika🔪
60 🔪rencana🔪
61 🔪ungkapan!🔪
62 🔪Selesai🔪
🔪Extra part 1🔪
🔪Extra part 2🔪
🔪Extra part 3🔪
🔪Extra Part 4🔪
SEQUEL
Sequel (Love You Privat Teacher)
SEQUEL (RAILA dan KANAYA)
MSB ada di StarFM
Komunitas Literasi
KARYA TERBIT!!

16 🔪Phsycopath_1🔪

1.9K 122 9
Ilamila39

.
.
.

Kenath dan Ririn pun berhenti di taman belakang sekolah.

"Sakit ya?" tanya Ririn ingin memegang pipi Kenath. Refleks Kenath menghempaskan tangan Ririn dan menatap Ririn tajam.

"Lo harus tau!! Gue udah punya pacar dan dia bakalan jadi pendamping hidup gue!" ujar Kenath tajam. Ririn menatap Kenath sendu.

"Oh ya? Terus Kenapa tadi lo bentak dia? Lo gak mikir dengan lo bentak dia kayak gitu bisa buat dia jadi perbincangan sekolah" ujar Ririn. Kenath tersenyum miring.

"Karna gue gak mau apa yang jadi milik gue di milikin orang lain! Dan buat lo! Jangan pernah ganggu hidup gue lagi bitch!!  Gue ngerespon lo bukan berarti lampu hijau buat lo!!" jelasnya dengan tatapan dingin dan tajam. Ririn membalas tatapan tajam Kenath.

"Gue bukan jalang!!" bentak Ririn dengan mata memerah. Kenath tersenyum sinis.

"Heh" ujarnya tersenyum miring. Ririn menatap Kenath tajam.

"Kenapa sih lo gak bisa buka hati lo buat gue, kemarin saat gue cinta sama loe, loe malah berpihak kedia, dan sekarang saat gue cinta lagi sama lo,  lo malah cinta sama Maya, kenapa sih ken!!" teriaknya dengan nafas memburu.

"Lo mau liat sesuatu?" tanya Kenath dingin. Ririn mengerutkan dahinya bingung. Kenath pun mengeluarkan pisau lipat di dalam saku celana nya.

"Lo-lo mau ngapain!!" tanya nya was was. Kenath tersenyum miring.

"Ini buat lo" ujar nya mengarah kan pisau runcing itu ke arah dada Ririn, alhasil darah menyembur dari seragam olahraganya.

"Akhh!!" Ringisnya mundur dan memegang dadanya. Tatapan Kenath membara.

"Gue suka darah" ujar nya dengan tatapan berbinar. Ririn menggeleng dan mulai mundur menjauh. Kenath tersenyum sinis.

"Lo mau kemana hem?" tanya nya tajam. Ririn menggeleng takut.

"Plisss lepasin gue!!" teriak nya. Kenath menatap nya datar.

"Ngelepasin lo? Huh! Sekarang gue lagi pengen liat darah karna Maya bikin gue emosi" ujar Kenath berjongkok di depan Ririn yang terduduk.

"Dia bikin gue kesel, jadi lo mau kan jadi korban gue?" ujar Kenath bak curhat kepada Ririn. Ririn menggeleng dengan air mata bercucuran.  

"Hikss! Plis lepasin gue! Gue mohon Kenn!!" rintihnya menyatukan kedua tangan nya yang penuh darah. Kenath menggeleng polos.

"Nggak ah mau nya bunuh lo aja" jawab nya bak anak kecil. Ririn menggeleng. Taman sangat sepi karna semua siswa dan siswi telah melakukan KBM.

"Nggak! hikss lepasin gue plis!" mohonya lagi. Kenath mengarah kan pisau lipatnya ke depan wajah Ririn yang penuh air mata.

Srett

Pisau itu menari nari di wajah Ririn dengan lembutnya.

"Akhhh sakit Kenath sakitt!!! Hikss lepasin hikss" Ringisnya menjauh ke belakang. Kenath maju selangkah.

"Ah gak asik lo!" kesal Kenath merajuk. Ririn menggeleng lagi.

"Plis lepasin gue!!" mohonya. Kenath menggeleng tegas.

"Nangggung" jawabnya santai dan berjongkok kembali di hadapan Ririn.

"Lo psycopath tau gak!! Lo gilak Ken lo gilak!!!" maki Ririn dengan berteriak. Kenath tersenyum miring.

"Teriak aja! Gak akan ada yang dengerin lo! Loe taukan jarak dari taman ini ke kelas ujung butuh waktu seratus meter dan suara lo gabakalan nyampe sana" ujar kenatah santai. Ririn menunduk meratapi nasibnya.

"Plis lepasin gue! Gue janji gabakalan kasih tau siapapun gue janji!!!" ujarnya bersungguh sungguh. Kenath mengangguk.

"Semua korban gue sih selalu bilang gitu dan lo mungkin jadi korban keseribu yang bilang gitu" ujarnya tersenyum tipis. "Gue suka gaya korban yang awalnya nantangin dan ujungnya ciut gapunya nyali" ujar Kenath menggeleng heran di akhir kata.

"Lo gilak!! Lo psycho! Lo gak pantes buat dia dan Maya!!" teriak nya menangis. Kenath menatap nya dingin.

"Dia bahkan bisa nerima gue apa adanya! Dia selalu dukung gue!" bentak Kenath tajam. Ririn memegang dadanya.

"Bunuh gue sekali ken, jangan buat gue tersiksa" ujarnya pelan dan pasrah. Kenath mengangguk pelan.

"Tapi gak seru kalo gak ada rintihan lo" ujar Kenath santai. Ririn terdiam dengan badan penuh darah. Kenath pun mendekati nya dan berhenti di depan Ririn.

"Akhh!!" ringisnya saat pisau lipat itu tertancap indah di perut Ririn. Kenath pun mengaduk aduk pisau itu di dalam perut Ririn.

"Akhh hiksss" ringisnya memejamkan matanya.

Selamat tinggal dunia, maafin gue pernah nyakitin loe Ti, maafin gw juga May batinya dan memejamkan matanya perlahan. Kenath mendesah kecewa.

"Gak seru banget, udah mati aja" kesalnya dan menancapkan pisau itu di perut Ririn setelah nya mengambil kaos tangan dan memegang tangan Ririn dan menyimpan tangan Ririn di ganggang pisau.

"Oke babay" ujarnya melambaikan tangan dan berlalu.

.
.
.

Maya dan Mila berada di roptoof, membolos pelajaran Mtk dan Fisika. Maya sedari tadi menangis dan Mila yang mengusap punggung nya.

"Udah ya sepupu, jangan nangisin dia lagi" bujuk Mila, Maya terdiam sambil sesegukan.

"Dia jahat" ujarnya mengadu. Mila mengangguk.

"Udah deh gausah ngarepin yang gak pasti" ujar Mila, Maya menggeleng.

"Susah gue lupain yang tadi" ujarnya mengusap air matanya. Mila mengangguk.

"Makanya lo jan ngeggas duluan" kesal Mila, Maya mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kok loe malah belain dia sihh!!" kesal Maya. Mila menggeleng dan terkekeh.

"Ya gak lah! Ngapain gue belain dia coba" kesal Mila. Maya menatap nya kesal.

"Huwaaaa dia jahat Kak!!!" teriaknya. Mila menggeleng heran.

"Tiba sad lo manggil gue kakak!" kesal Mila. Maya terdiam dengan wajah sembab.

"Ngapain sih dia ngikut sih anak itu!!" kesal Maya. Mila menatap Maya kesal.

"Yaudah sih!! Kalian sama sama salah juga!" kesal Mila memukul Maya. Maya meringis.

"Shh jahat lo" kesalnya mengusap bahunya pelan. Mila mencibir.

"Shhh jihit li" cibirnya pelan.

"PANGGILAN BUAT KETOS DAN WAKETOS DI HARAP SEGERA KE DEPAN KANTOR SEKARANG!" panggil suara Mic membuat Maya dan Mila bersitatap.

"Ahh males bat gue!" Kesal Mila dan di angguki Maya.

"Kuy lah kesana!" ajak Maya dan di angguki Mila.

Mila dan Maya pun berjalan menuruni tangga dan melewati koridor yang sepi. Dahi Mila berkerut.

"Kok sepi?" bingungnya melihat sekeliling. Maya pun melakukan hal yang sama.

"Perasaan masih jam belajar deh, kok udah sepi aja" ujar Maya melihat kearah jamnya.

"Udah ah jadi ngeri gue" ujar Mila bergidik ngeri dan berjalan cepat.

"Yah gue di tinggal!!!'' kesal Maya berlari.
.
.

Keduanya terdiam melihat polisi yang sedang berdiri berbincang dengan kepala sekolah serta seorang wanita yang menangis.

"Permisi pak" ijin Mila membungkuk pelan. Kepsek itu pun mengalihkan pandangan nya menghadap keduanya.

"Ah kalian, jadi begini terjadi peristiwa bunuh diri di belakang taman" jelas kepsek membuat keduanya melongo.

"Bunuh diri?!" beo keduanya dan dia angguki kepsek itu.

"Jadi kalian segara kesana bersama bapak ini untuk melihat lagi motif kasus itu" lanjutnya dan di angguki keduanya.

"Baik, permisi pak" pamit Mila dan berlalu bersama pak polisi itu.
.
.

Mila dan Maya pun mendekati tempat kejadian dan melewati garis polisi. Semua teman teman nya berbaris di lapangan bola dan di awasi oleh guru.

Keduanya mendekati mayat siswi yang telah tak bernyawa. Keduanya membola seketika.

"Ririn!!" kompak keduanya dan bersitatap. Maya menggeleng.

"Gak! Gak mungkin!!" ujar nya pelan dan Menggeleng. Mila memegang bahu Maya.

"Kenapa?" bisik Mila. Maya menatap Mila.

"Kenath orang terakhir yang bareng Ririn, dan gak mungkin kan Lak dia yang lakuin ini!!" ujar Maya memegang bahu Mila. Mila melihat kekiri dan kekanan.

"Tapi ini kasus bunuh diri May" ujar Mila pelan. Maya menatap Mila.

"Gk Mil! Coba lo logika! Masa iya bunuh diri pake sayat muka segala!!" ujar Maya pelan meyakinkan Mila. Mila berpikir sejenak.

"Tapi bisa jadi Kenath! Karna gue dari dulu ngiranya dia itu psyco!!" ujar Mila. Maya menggeleng tegas.

"Gak! Pasti bukan Kenath! Gue yakin!" Maya menutup wajahnya pelan.

"Coba lo liat! Di perut dia itu pisau lipat! Dan gue pernah bilang ke elo waktu itu kalo Bara ngeluarin pisau lipat ke depan gur" ujar Mila membuat Maya menggeleng.

"Bukan Kenath!" ujarnya tajam. Mila terdiam sejenak.

"Ini pembunuhan bukan bunuh diri!" ujar Mila. Maya menatap Mila tajam.

"Ririn bunuh diri!" ujarnya tajam. Mila tersenyum miring. Lain dari apa yang dikatakan nya tadi.

"Gue yakin mereka emang benran psycho!" ujar Mila. Maya menggeleng lagi.

"Pokoknya bukan!!!" ujarnya tajam. Mila mengangguk pelan.

"Oke terserah lo!" ujar Mila kesal.
.
.

Kenath berjalan dengan wajah dingin dan datarnya. Menghampiri Mila dan Maya yang tengah berjalan meninggalkan taman.

"Maya!" panggil nya membuat Maya dan Mila berhenti. Maya terdiam seketika.

"Gue perlu ngomong berdua sama lo" ujarnya menarik Maya. Mila panik seketika.

"Woy!!! Mau lo kemanain sepupu gue! Balikin kagak!!!" teriaknya kesal. Kenath menatap Mila datar.

"Tolongin gur Bar" ujar Kenath berlalu. Mila terkejut seketika saat dari arah belakang Bara menariknya pergi.

kenath membawa Maya kedalam ruang kelas yang sepi.

"Aku minta maaf" ujar Kenath menggenggam kedua tangan Maya. Maya memalingkan wajahnya kesamping.

"Plis Maya, aku minta maaf" ujarnya merasa bersalah. Maya menatap Kenath tajam.

"Kamu pukul dia sampai masuk Rs tau gak!!" ujar Maya tajam. Kenath menunduk.

"Iya aku salah" ujar Kenath tertunduk. Maya menghempaskan tangan Kenath yang sialnya susah terlepas.

"Ririn kenapa?" tanya Maya. Kenath menatap Maya polos.

"Gak ada" jawabnya. Maya terdiam.

"Terakhir kali kamu sama dia kan?" tanya Maya tajam. Kenath mengangguk.

"Iya"

"Kamu apaain dia?" tanya Maya tajam. Kenath terdiam.

"Kamu mau tau yang sebenarnya?" tanya Kenath mulai serius. Maya terdiam.

"Apa yang sebenarnya?" tanya Maya ragu.

"Tapi jangan marah" ujar Kenath. Maya terdiam.

"Janji gak marah?" tanya Kenath. Maya tetap terdiam

"Tergantung" ujar Maya pelan. Kenath mundur selangkah.

"Aku bakalan jelasin, setalahnya kamu boleh pergi dan tinggalin aku sendiri" Kenath pun menatap kedua bola mata Maya.

"Pilihan di tangan kamu, bertahan atau pergi" ujarnya tersenyum tipis.

"Aku yang bunuh Ririn" jelasnya membuat Maya membola.

"Ken-" Maya tercekat dan Menggeleng.

"Aku psycopath, aku banyak bunuh orang" lanjutnya membuat Maya terjatuh dan terduduk.

"Ini boong kan?" tanya Maya ragu. Kenath menggeleng.

"Ini fakta" ujarnya. "Aku buruk May, aku buruk banget, aku gapantes buat kamu, tapi ntah kenapa aku gk mau kehilangan kamu, aku gak mau ngelepasin kamu, aku cuma mau kamu,".

"Tapi sekarang aku sadar! Aku gaboleh egois, sekarang kamu boleh pergi ninggalin aku" ujar Kenath. Maya pun mulai melangkah. Kenath menunduk dalam.

"Aku marah, aku kecewa, aku takut, aku benci, tapi aku gak bisa ngelepas kamu!, aku gk mau kehilangan kamu, semua yang aku rasain saat ini kalah sama rasa sayang aku ke kamu, kamu jahat! Tapi aku gabisa ngakuin itu!, aku sayang kamu Ken! Aku gak peduli sekarang, kamu tetep milik aku!!!" ujar Maya memeluk Kenath. Kenath tersenyum singkat.

"Tapi aku bunuh Ririn" ujarnya pelan. Maya melepaskan pelukan itu.

"Kenapa bunuh Ririn!!!" tanya Maya tajam. Kenath terdiam sejenak.

"Dia kegatelan! Buat kamu cemburu! Kan aku kesel jadinya!" ujar Kenath membuat Maya menggeleng.

"Sekarang gak boleh bunuh orang  lagi" peringat Maya. Kenath mengangguk.

"Gak janji tapi" gumamnya pelan.

"Apa?!" tanya Maya. Kenath menggeleng cepat.

"Nggak!!" ujarnya cepat. Maya terdiam.

"Au ah! Pulang yuk! Kan udah boleh pulang karna kasus Ririn" ujar Maya menarik kenath. Kenath mengangguk.

"Ada untung nya ya?" ujarnya membuat Maya kesal.

"Enak aja!!! Itu nyawa woi!!!" kesal Maya. Kenath terkekeh.

"Iya terserah kamu" pasrahnya.
.
.

Bersambung?!

2000 kata!!!

Haloooo epribadeh!!! Gw mau curhat nih!!! Gimana rasanya kehilangan seorang yang something?! Sakit, atau biasa aja?!

Nah sekarang gw lagi di mode pertama guyssss!!! Sakittt!! Tapi bukan kehilangan seseorang! Tapi kehilangan sebagian part cerita gw!!

Sakit guys sakit!!! Sumpah nyesek banget!!! Ge ngetik 3000 kata dan malah kesisa 2000 kata doang!!! Sakit banget sumpah!!

Udah sekian curhatan gw! Bay!!!

Продолжить чтение

Вам также понравится

Berandal school is a good Papa Riyandini

Подростковая литература

1M 70.4K 36
Jadilah pembaca yang bijak! Kalo suka sama cerita ini, ngga usah di plagiat ya! Pernah berpikiran untuk di hamili oleh berandalan sekolah? Tanpa h...
RAVYA pacar jaemin

Подростковая литература

33.1K 980 30
Divya alveana, seorang gadis cantik, pintar, pemberani, dan berprestasi yang tidak pernah bolos atau mendapat masalah disekolahnya. Sampai akhirnya d...
Hazel [SEGERA TERBIT] Sri🏵

Подростковая литература

6.1M 505K 68
Ketika Hazel Prince Garcia yang mempunyai penyimpangan seksual disatukan dalam ikatan suci pernikahan, dengan Mikaila Ashley Ammerson. Mikaila, gadis...
Our Baby ✔ [COMPLETED] Rin

Подростковая литература

2.2M 186K 27
[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW BIAR BISA BACA] "Dia milikku. Menyentuhnya, dan aku akan membunuhmu" - Alaska ==================================...