Fake Love (17+) ✔

By ShiaMoer

213K 13.6K 3.4K

NC17+ *** Katakanlah Jungkook berbohong bahwa dia tak jatuh dalam pesona Jihyo. Jungkook takut mengakuinya ka... More

Cast
Prolog
[1] Wedding
[2] High School
[3] Chocolate
[4] Cooking
[5] One Night
[6] Swimming
[7] New Student
[8] Flirty Girl
[9] ill
[10] Club
[11] Back Home
[12] Jerk
[13] Stop It
[14] Think Again
[15] Practice
[16] We Will Support You
[17] Plan
[18] Cockroaches
[19] Noona
[20] Problem
[21] Cold
[22] Busan
[23] Hospital
[24] Because Park Jihyo
[25] Snow White And The Seven Dwarfs
[26] I Like It
[27] King Size
[28] My Lady
[29] Confused
[30] I Want You
[31] 5 Years Later
[32] Where Are You
[33] I Refused
[34] Meet Again
[35] Love U
[36] Jeon Company
[37] Missing U
[38] Problem SinV
[39] Still A Problem
[40] Problem SinV 2
[41] Problem SinV 3
[42] Romantic Jungkook For Jihyo
[44] Fake Love END
Epilog
COMPLEX
Pic Junghyo

[43] Critical

3K 226 23
By ShiaMoer

PRANGG!!

Kim Sowon terkejut mendengar gelas pecah dari arah dapur itu. Ia berlari kecil kearah suara itu, mengedarkan pandangannya. Mulutnya terbuka lebar melihat pecahan gelas pecah itu kini sudah mengelilingi di bawah kaki Taehyung. Cepat ia mendekati pria itu yang sekarang hanya diam bagaikan patung dengan ponsel yang masih setia di genggaman pria itu.

"Astaga Kim Taehyung, ada apa?" Kim Sowon menatap pria itu khawatir.

Kini kedua tangan Taehyung mengepal kuat. Ia berlari begitu saja keluar dari apartemennya melupakan kehadiran Kim Sowon itu. Sowon mengernyit bingung melihat sikap Taehyung itu. Pria itu meninggalkannya begitu saja. Jadi untuk apa ia datang kemari jika akhirnya pria itu pergi.

Taehyung mengemudi mobilnya secepat mungkin. Melupakan lampu merah itu begitu saja. Setelah tadi ia mengangkat panggilan ponselnya yang dari mantan kekasihnya. Sebenarnya ia enggan mengangkatnya semenjak melihat Eunbi berciuman dengan Jimin itu. Ia sekarang mulai muak dan jijik melihat wajah kedua orang itu. Wanita itu meneleponnya dengan nada datar seperti tak punya salah sedikitpun padanya.

"Kim Taehyung, bisakah kita bertemu sebentar?"

'Tidak. Aku sibuk'

"Sebentar saja. Ada yang ingin ku bicarakan penting"

"Aku tak punya waktu dengan wanita murahan sepertimu"

"Kumohon sebentar saja, tolonglah"

"Aku tidak ma—"

BRAKK!! CIITT...

"Eunbi-ah?"

Raut wajah Taehyung perlahan berubah. Yang tadinya ia menunjukkan wajah dinginnya mendadak menjadi cemas mendengar suara begitu keras di seberang sana, belum lagi suara seperti rem mobil begitu menggema di telinganya.

"Hwang Eunbi? Kau masih disana?"

Setelah itu Taehyung hanya bisa mendengar suara teriakan orang-orang dari ponselnya. Hatinya mulai ketakutan. "Eunbi? Hwang Eunbi?!!" panggil Taehyung lagi semakin keras.

"Maaf, pemilik ponsel ini baru saja mengalami kecelakaan. Saya harap anda datang ke rumah sakit. Kami akan mengantar wanita ini"

Setelah itu gelas yang masih di tangan Taehyung satu lagi terjatuh begitu saja. Taehyung tidak tahu kenapa dirinya masih bisa sangat mengkhawatirkan wanita murahan itu untuknya. Padahal wanita itu sudah selingkuh di depan matanya. Tapi tetap saja ia sekarang ketakutan terjadi sesuatu pada Eunbi. Sekarang dirinya sudah seperti pengemudi gila yang melanggar aturan. Persetan dengan kendaraan lain yang malah memakinya karena menyelip, yang terpenting sekarang ia harus melihat keadaan Eunbi sekarang. Apakah wanita itu sekarang baik-baik saja atau malah kebalikannya. Ia berharap Eunbi masih membuka matanya melihat dirinya ini.

***
Suasana terasa begitu dingin. Semuanya hanya diam dengan pikiran mereka. Di koridor sepi itu hanya terdengar suara isakan tangis dari Jihyo. Wanita hamil itu sedari tadi asik menangis di pelukan Jungkook. Jungkook sendiri mulai kewalahan menenangkan istrinya itu yang mulai dari perjalanan ke rumah sakit ini selalu saja menangis. Ini hari minggu dan tepatnya siang hari, Jungkook dan Jihyo tadinya sedang menghumbarkan keromantisan mereka, tapi mendadak mereka mendapatkan berita buruk dari Jimin mengatakan bahwa Eunbi mengalami kecalakaan. Saat itu juga Jihyo langsung menangis histeris.

"Sstt... tenanglah sweety, semuanya akan baik-baik saja" bisik lembut Jungkook seraya mengelus kepala Jihyo pelan.

Jihyo hanya sesengukan di dada pria itu. Jungkook menghela nafas pelan. Ia mengangkat kepalanya mengarah pada kedua sahabatnya yang memang ikut seperti orang frustasi. Jimin yang bersandar di dinding itu sambil menundukkan wajahnya sedangkan Taehyung yang malah duduk membungkuk menutup wajahnya. Sebenarnya ia juga bingung melihat kedua sahabatnya itu yang sama sekali mulai dari datang di rumah sakit ini, tak ada percakapan diantara keduanya. Ini bukan seperti mereka. Biasanya kedua orang itu paling kompak. Tapi ini, sepatah kata pun tak ada keluar dari mulut kedua orang itu. Menatap pun hanya sekilas dan terlihat sinis.

Taehyung mengangkat kepalanya merasakan seseorang menyentuh pundaknya. Jungkook menduduki dirinya di sebelah Taehyung.

"Kau sudah memikirkannya?" tanya Jungkook.

Taehyung mendesah kasar. Ia kembali mengadah kedepan, menyandarkan kepalanya di tembok itu. Hatinya sekarang benar-benar seperti tertohok. Terlintas bagaimana tadi dokter mengatakan kejadian yang di alami Eunbi. Wanita itu dinyatakan hamil muda. Ia sontak terkejut dan tak percaya akan hal ini, tapi tak bisa juga ia tak menyembunyikan rasa bahagianya. Hanya sekejap saja, setelah itu lanjutan dokter itu membuatnya benar-benar ingin menangis.

"Jika pasien 24 jam kemudian tidak juga sadar dari komanya, anda harus memilihnya. Kami akan mengangkat janinnya atau membiarkannya tapi nyawa pasien yang tak akan terselamatkan"

Taehyung mengusap wajahnya kasar. Sungguh, hatinya kini sangat teriris. Rasanya ia menyesal mengatakan Eunbi adalah wanita murahan. Rasanya ia juga menyesal telah membiarkan wanita itu begitu saja, dan rasanya ia menyesal tak menerima ajakan wanita itu tadi meminta bertemu. Jika seandainya ia tak menolak ajakan itu, ini tak akan terjadi. Pria tua yang menolong Eunbi tadi, mengatakan dengan jelas bahwa Eunbi berjalan menyebrangi jalanan itu sambil menelepon tak melihat ada pengandara motor yang melaju kencang, dan akhirnya tubuh wanita itu yang terhempas jauh. Beruntung ada yang cepat menolong wanita mancung itu. Jika tidak Eunbi tak akan bisa menjalani komanya, melainkan meninggal di tempat.

Jungkook tahu perasaan Taehyung itu. Ini sudah pernah dialaminya. Saat Jihyo sangking kelelahannya lalu pingsan, dan dokter kemudian menyatakan bahwa istrinya mengandung. Jelas ia takut jika terjadi sesuatu diantara kedua orang itu. Hanya ketakutan yang menguasai tubuhnya. Tapi kejadian itu tidaklah separah yang Taehyung alami. Ini bahkan mengancam nyawa dua manusia.

"Aku hanya bisa membantu doa saja teman. Maaf jika aku langsung pulang, Jihyo bisa ikut kelelahan"

Taehyung mengangguk lemah. "Terimakasih" lirihnya.

Jungkook beralih menengok kearah Jimin. Mendekati pria itu. "Ku harap kalian tak terjadi apa-apa setelah aku pergi" ujarnya pada Jimin.

Jimin hanya mengangguk pelan. Berusaha ia menepati janji itu. Setelah itu Jungkook membawa Jihyo pergi dari rumah sakit itu.

Jimin akhirnya mendekati Taehyung menduduki dirinya di sebelah pria itu. Ia ingin memperbaiki hubungan pertemanan mereka yang sempat rusak ini.

"Taehyung-ah...?"

Pria itu hanya diam tanpa menoleh. Ia masih merasa marah pada Jimin. Sahabat kurang ajar untuknya.

"Aku sangat minta maaf padamu" sesal Jimin.

Taehyung menghela kasar. Ia akhirnya menatap Jimin. "Kau tahu, aku masih sangat mencintai Eunbi. Tapi kenapa kau melakukan ini padaku?"

Jimin menelan salivanya sebentar lalu menjawab. "Kau harus mengetahui ini. Sebenarnya, aku juga membenci diriku sendiri yang seperti ini. Aku benci menyadari bahwa aku juga mencintai Eunbi"

Taehyung tertawa miris. Pernyataan Jimin itu jelas sekali membuatnya ingin sekali menghajar wajah pria itu saja.

"Tapi aku tahu, aku tak bisa mengambil milikmu. Aku hanya membantunya untuk membuat kalian kembali bersatu"

"Omong kosong" decih Taehyung.

Jimin akhirnya menutup mulutnya rapat. Jika ia melanjutkannya lagi, ia sudah menebak apa yang akan terjadi. Koridor sunyi ini akan terdengar suara keributan sesaat.

***
Taehyung menatap lirih wanita di bangsal itu. Ia melangkah lebih dekat. Memperhatikan wajah pucat itu dengan selang oksigen di hidung mancung itu dan jarum infus yang menancap di satu tangan Eunbi. Taehyung mengambil tangan putih pucat Eunbi, mengelusnya pelan. Lama memandangi wajah pucat itu malah membuatnya ingin menangis. Semua kenangan bersama wanita ini terlewat satu persatu. Bagaimana teringat kecerewetan wanita ini jika ia hanya melupakan sarapan pagi saja, bagaimana wanita ini dulunya sering memukulnya bertubi-tubi jika ia mencoba menggoda wanita ini, bagaimana wanita ini sering sekali memarahi perempuan yang hanya meliriknya saja, bagaimana wanita ini sangat suka sekali memanjakan dirinya di kasur, dan masih banyak lagi yang membuat hatinya semakin mengilu. Ingin rasanya dirinya mengulangi semua dari awal. Menolak permintaan kedua orangtuanya yang menyuruhnya menjauhi Eunbi dan juga menolak keras perjodohan konyol itu dengan pebisnis muda Kim Sowon. Tapi itu semua sudah terlanjur, ia hanya bisa membayang-bayang saja. Penyesalan selalu datang di akhir.

"Hwang Eunbi... kau tak ingin bangun juga?" Taehyung bergumam menatap sendu mata terpejam itu.

Jelas tak ada suara. Hanya terdengar detak jantung wanita itu dari alat pernafasan itu.

"Kumohon bangunlah. Apa kau mau mencelakai anak kita, mmhh? Bangunlah Eunbi. Jika kau bangun, aku berjanji akan kembali padamu lagi, walaupun jika kau menolakku."

Taehyung menjilat bibirnya yang mengering, ia menelan salivanya. Kerongkongannya seperti tercekat untuk sesaat. Kedua matanya mulai tampak bening.

"Kumohon bangunlah..." Taehyung semakin mengenggam erat tangan itu.

***
Diluar sana, Jimin hanya bisa menghela nafas kasar. Ia jadi merasa sangat bersalah sekali berada di tengah-tengah orang yang saling mencintai. Dan parahnya itu adalah sahabatnya sendiri.

***
Jihyo tak tahu lagi harus apa. Ia begitu lemas hanya menjalani hari ini aja. Semenjak mendengar kabar kecelakaan Eunbi itu, ia tak bisa berhenti memikirkan keadaan Eunbi itu. Tak berhenti juga ia terus menangisi sahabatnya itu dan berdoa agar Eunbi tersalamatkan. Namun mirisnya, baru saja tadi pagi ia sampai di rumah sakit ini, semua keluarga Eunbi sudah menangis histeris. Mulai dari kedua orangtua gadis itu dan ada wanita lain lagi, yang Jihyo tak ketahui siapa wanita itu. Hatinya terpuruk seketika mengetahui bahwa Eunbi tak juga sadar dalam komanya, sudah 24 jam terjalani. Apakah ini artinya janin dalam rahim Eunbi akan diangkat?. Ia tak bisa membayanginya lagi. Seakan sekarang dirinya sedang berada di tubuh Eunbi, membayangkan calon bayinya diangkat demi nyawa sang ibunya.

"Kau Jihyo, kan?"

Jihyo mengangkat kepalanya mendengar seruan itu. Ia mengangguk pelan memperhatikan wanita asing itu duduk di sebelahnya. Wanita itu tersenyum tipis.

"Aku Yuna, kakak Eunbi" wanita berambut pendek itu mengulurkan tangannya, dan Jihyo langsung menyambutnya.

"Kau pasti belum pernah mendengarku, kan? Eunbi tak pernah menceritakan sama sekali tentangku pada kalian" selesai mereka melepaskan tangan masing-masing.

Jihyo mengernyit, darimana wanita itu tahu. Eunbi memang tak pernah sekalipun mencerita tentang Yuna. Mereka tahu Eunbi memiliki kakak saja sewaktu di masa high school, saat Eunbi mengaku kakaknya memasuki tubuh wanita mancung itu. Tapi, tunggu dulu. Sejenak ini membingunkan. Jika kakaknya memasuki tubuh Eunbi, berarti itu adalah arwah kakaknya. Lalu siapa wanita cantik berambut pendek ini yang sedang tersenyum ramah padanya.

"Ma—maksudnya?" Jihyo mulai merinding sendiri. Seingatnya Eunbi pernah berkata bahwa kakaknya memiliki indigo melihat makhluk halus.

Yuna tersenyum. "Aku pernah melihatmu. Saat itu aku tak sengaja memasuki tubuh Eunbi saat kalian ujian."

Dan seketika bulu kuduk Jihyo merinding. Wajah cantik Yuna sekarang benar-benar menakutkan untuknya. Yuna malah terkekeh pelan. Ia tahu wanita bermata bulat itu mulai ketakutan padanya.

"Tenang saja. Aku tidak akan memakanmu"

Jihyo hanya tersenyum kikuk. Tetap saja ia takut dengan Yuna.

"Aku tahu semuanya. Pria itu, kekasih Eunbi bukan?" bisik Yuna melirik Taehyung yang duduk lumayan jauh dari mereka.

Jihyo mengangguk pelan mengikuti lirik itu lalu kembali menatap Yuna. "Pria itu, pria yang baik" lanjut Yuna tersenyum sendiri masih menatap kearah Taehyung yang memilih menutup wajah pria itu.

Jihyo kembali mengangguk pelan. Ia sendiri tak mengerti maksud tujuan Yuna menceritakan ini padanya.

Yuna kembali menatap Jihyo. "Aku yang jatuh cinta padanya. Aku yang membuat Eunbi menyukainya. Bukan Eunbi. Eunbi sama sekali tidak tahu cinta pria itu"

Mata Jihyo membelakak. Mendengar pernyataan Yuna itu membuatnya terkejut dan tak percaya. Ini semakin membingungkan untuknya. Bagaimana bisa Yuna jatuh cinta pada Taehyung, bagaimana bisa Yuna membuat Eunbi menyukai Taehyung. Padahal setahuanya Yuna tak pernah terlihat sedikitpun di sektiar Eunbi.

Yuna kemudian tertawa miris. "Aku takut mendekatinya. Dia tak cocok untukku, tapi aku juga ingin memilikinya. Akhirnya aku mempertimbangkannya dan aku memilih membuat adikku yang menjadi sasarannya. Memasuki tubuh Eunbi mungkin mudah bagiku"

Penjelasan Yuna itu semakin membuat Jihyo benar-benar takut sekarang. Sejanak ia hanya bisa diam mendengar seraya mengusap perut besarnya.

Yuna tersenyum tipis. "Aku bukan makhluk halus. Aku masih manusia, hanya saja aku bisa memasuki tubuh seseorang sesuai keinginanku. Maka dari itu ayah dan ibu kami melarangku keluar. Mereka mengurungku agar aku tak melakukannya seenaknya pada orang lain. Tapi, saat itu aku melarikan diri. Aku tak ingin pulang ke rumah orangtua ku, aku takut di kurung. Sehari diluar membuatku lapar, tapi aku tak memiliki uang hanya untuk membeli kue saja. Pada akhirnya jalan terakhirku aku mencuri di mini market."

"Saat itu ada pria tampan datang membantuku. Dia membayar semua apa yang ku curi. Dan dia juga meminta maaf pada pemilik mini market itu. Dia benar-benar baik. Dan pria itu adalah dia" Yuna melirik Taehyung kembali masih tersenyum.

Mendengar cerita yang dialami Yuna itu membuat Jihyo terhenyak. Jadi selama ini, yang ada di dalam tubuh Eunbi bukanlah wanita itu, melainkan kakaknya?. Jadi Eunbi tidaklah mencintai Taehyung, melainkan kakaknya lah?.

"Tapi perlu kau ketahui. Sudah 2 tahun ini aku tak lagi memasuki tubuh Eunbi. Ibu dan ayah kami mengetahui kelakuan ku ini. Ku pikir selesai ini pria itu dan Eunbi akan terpisah, tapi dugaanku salah. Mereka masih bersama..."

"...ternyata Eunbi juga memiliki perasaan pada pria itu. Aku senang mendengarnya"

Terdengar helaan nafas lega dari Yuna. Jihyo tak sadar menarik ujung bibirnya. Ntah kenapa, ia sangat terharu dengan pengorbanan seorang kakak pada adiknya. Sejenak rasa ketakutannya pada Yuna hilang begitu saja.

"Unnie, kau kakak yang terbaik." Akhirnya Jihyo mengatakan apa yang ada di hatinya.

Yuna tertawa pelan. "Terimakasih."

"Eoh... aku ingin memberitahu sesuatu" lanjut Yuna.

Jihyo menarik alisnya satu. "Apa itu?"

Yuna mengulum senyumnya kemudian kembali melirik ketempat Taehyung. "Eunbi sedang duduk di dekat Taehyung"

Dan kemudian bulu kuduk Jihyo kembali berdiri. Baru saja ia melupakan ketakutannya pada Yuna, tapi wanita berambut pendek itu kembali menakutinya.

Yuna terkekeh pelan. "Tidak usah takut, bukankah dia temanmu"

Jihyo hanya mengangguk takut. Walau Eunbi adalah temannya, tetap saja ia takut jika arwah wanita itu berterbangan di dekatnya.

"Eunbi-ah..."

Jihyo berusaha meneguk ludahnya mendengar bisikan Yuna itu kearah Taehyung. Ia bersumpah ingin sekali berlari di tempat ini. Ia butuh pelukan Jungkook sekarang. Ia sungguh takut. Melihat mata Yuna yang asik memperhatikan di sekitar Taehyung.

"Kau tak ingin kembali?"

Jihyo sudah tak tahan lagi. Ia semakin takut, bahkan jantungnya ikut berirama cepat. Ia berdiri begitu saja memilih menjauhi Yuna. Wanita berambut pendek itu malah asik berbicara di sebelahnya. Mungkin arwah Eunbi yang berterbangan? Entahlah melihatnya saja membuatnya sangat ketakutan dan merinding.

Jihyo beralih pada dokter yang baru saja datang dan berbicara pada keluarga Eunbi. Begitupun Taehyung ikut bergabung mendengarnya. Ia sendiri memilih berdiam saja, menunggu kabar selanjutnya ntah dari siapa. Ia berharap Eunbi baik-baik saja.

Namun, semuanya tak ia perkirakan. Melihat ibu Eunbi menangis histeris tiba-tiba membuatnya ikut menangis juga. Seakan sudah mengetahui apa yang terjadi pada Eunbi.

Tapi sedetiknya, tangis ibu Eunbi berhenti setelah mendengar ucapan selanjutnya dari Taehyung. Jihyo tak bisa mendengar hal itu, karena jarak yang lumayan jauh ini. Dokter itu mengangguk kemudian berlalu begitu saja.

***
Taehyung tertunduk lemas di kursi koridor itu. Tak bisa memungkiri bahwa ia telah menangis. Pikirannya tak bisa membayangkan bagaimana calon anaknya akan terbunuh demi nyawa sang ibu. Dokter tadi mengatakan untuk memilih pilihan karena Eunbi tak juga sadar. Ia tak lagi bisa berpikir panjang, dan akhirnya ia memilih membunuh janinnya daripada kedua orang itu yang terbunuh. Keluarga Eunbi tampak tak terima di awal karena calon cucu mereka korbannya, namun ia berusaha menyakinkan pada keluarga Eunbi itu, jika tidak mereka semua yang akan kehilangan Eunbi juga.

Dan sekarang ia hanya bisa menunggu beberapa jam kemudian, menunggu dokter itu keluar dari ruang operasi dengan kabar bahagia, tidak kabar buruk.

Tak sengaja mata Taehyung menangkap seorang wanita berambut pendek yang selalu bersama keluarga Eunbi itu. Merasa asing juga dengan wanita itu. Sedari tadi pula wanita itu sering mencuri pandang kearahnya, tapi ia berusaha tak memperdulikannya. Wanita berambut pendek itu sekarang terlihat aneh untuk Taehyung, berdiri sendirian lumayan jauh lalu berbicara sendiri. Apa wanita itu gila?. Ntahlah Taehyung pun tak ingin tahu juga.

Setelah beberapa jam kemudian, waktu sudah sore hari, pria tua lengkap dengan perlengkapan baju operasi melekat di tubuh itu keluar dari ruang operasi. Taehyung dan yang lainnya sontak berdiri dan mendekat pada dokter itu.

Pria tua itu mengulum senyumnya. "Operasi berjalan dengan lancar. Pasien akan kami pindahkan sesegera mungkin di ruang inap. Keluarga tenang saja"

"Syukurlah" gumam Nyonya Hwang itu terlihat lega.

Taehyung tak bisa lagi menyunggingkan senyumnya untuk saat ini. Karena sekarang ia sangat bahagia mendengarnya.

"Mengenai janin kecil itu, saya harus membuangnya. Apa keluarga tak mempermasalahkannya?" lanjut dokter itu kembali memurungkan wajah Taehyung.

"Lakukanlah dokter. Kami mendengar anak kami selamat saja, sudah begitu senang" balas Tuan Hwang itu.

Taehyung kembali ingin menangis. Tak rela juga calon anaknya meninggal begitu saja.

***
Matahari kembali terbit terang. Sudah pukul 8 pagi. Taehyung memilih untuk tak bekerja dan memilih pergi ke rumah sakit. Ia sudah tak sabar melihat kedua mata Eunbi terbuka lebar dan melihatnya yang selalu menunggu wanita itu bangun.

Pintu ruangan inap itu terbuka lebar. Semua perhatian dalam ruangan inap Eunbi itu menoleh seketika mendengar sebuah sepatu berhenti di ambang pintu itu.

Hwang Eunbi, wanita pucat itu kini sudah tersadar sepenuhnya, bahkan wantia itu sudah duduk bersandar. Ia tersenyum lirih mulai menangis melihat Taehyung berdiam diri memandangnya di ambang pintu itu.

Sendok yang berisi bubur itu masih terayun di udara depan mulut Eunbi, Yuna memilih kembali menurunkan tangannya dan meletakkan mangkuk bubur itu di nakas samping bangsal itu.

"Ayah Ibu, ayo kita keluar sebentar" Yuna berdiri berbicara pada kedua orangtuanya.

Kedua orangtuanya seakan mengerti, ikut keluar mengikuti Yuna, tersenyum kecil melewati Taehyung.

Pintu itu sudah tertutup rapat. Taehyung masih diam di tempat memandang wanita pucat itu mulai mengeluarkan air mata. Pria itu tak tahan lagi untuk tak menangis juga. Sedetik kemudian kakinya berlari cepat memeluk tubuh lemas itu.

Saat itu juga Eunbi semakin menangis deras membalas pelukan itu. Hatinya teriris mengetahui fakta besar saat ia terbangun dari komanya. Ia merasa seperti ibu terjahat di dunia ini, tak berhasil menyelamatkan anaknya sendiri.

"Mianhae... hiks... mianhae" lirih Eunbi dalam dekapan itu.

"Gwenchana..." Taehyung hanya bisa mengatakan hal itu seraya mengelus pelan kepala wanita itu, dengan air mata yang ikut turun terus.

"A—aku hiks... ibu terjahat di dunia"

"Hajima. Hentikan, kau sudah melakukan yang terbaik"

Eunbi menggeleng pelan dalam pelukan itu. "Hiks... mianhae Taehyung-ah..."

"Kau tidak salah..."

"Aku bodoh hiks... aku membiarkan anakku mati hiks..."

"Yahh!! Hwang Eunbi! Kau tak salah!" pada akhirnya Taehyung mengeluarkan suara kerasnya.

Taehyung melepaskan pelukan itu, menangkup wajah wanita pucat itu. Jemarinya mulai bergerak menghapus air mata itu.

Bibir pucat Eunbi melengkung kebawah, mengelus perutnya yang sedikit sakit, bekas operasi semalam itu.

"Anakku sudah tidak ada lagi, hiks..."

Taehyung kembali menghapus air mata itu yang kembali turun. "Sstt..."

Eunbi berhenti menangis, bibirnya tetap bergetar menatap mata Taehyung itu. Pria senyum kotak itu mendekat mencium keningnya sekilas. Kemudian tersenyum tipis.

"Ayo menikah agar kita bisa membuat anak lagi"

"Hiks... hahaa... apa yang ada di otakmu hiks... sekarang hahaaa" Eunbi sekarang tak bisa lagi mendeskripsikan suasana hatinya yang sekarang sudah berubah drastis mendengar perkataan Taehyung itu. Antara sedih dan lucu.

Taehyung menarik ujung bibirnya. Ia telah berhasil membuat wanita itu tertawa lagi. "Aku serius"

Eunbi mengangguk beberapa kali. "Jika orangtuamu tak menyetujuinya, kau harus tetap menikahiku"

Taehyung terkekeh pelan. Sikap asli Eunbi akhirnya keluar lagi. Ah, dia jadi semakin mencintai wanita ini.

"Pasti! Kalau bisa kita berlari ke ujung dunia, agar tak ada orang yang melarang kita bersama"

Eunbi kini tersenyum lebar, menjulurkan kelingkingnya. "Yaksokhae"

Taehyung langsung menyambutnya. "Yaksok"

***
TBC...

akhirnya SinV berlayar :v

Hwang Yuna

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 11.3K 48
⚠️WARNING!! n: sengaja di reupload karena sempat kena banned! Bara Winston seorang laki laki yang di cap cabul oleh seisi kampus nya dengan memanfaat...
413K 23.5K 41
27 Oktober 2017 - 18 Februari 2018 Ini cerita gue... ⚠WARNING 18+ ⚠Tijel ⚠Bahasa non baku Gue fangirls EXO, other people said i'm crazy tapi gue gak...
9.7K 1.2K 21
Menyenangkan ya rasanya? kalau kebeneran kalian dijodohin sama ortu kalian dan pas dengan selera kalian sebagai wanita. Tampan, Kaya, Sixpack dan pro...
28.9M 618K 22
🔴DILARANG KERAS PLAGIAT/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN kalo lo mau di hargain,hargain orang!🔴 ❗️original story by inigue18❗️ 🕊 "Truth or dare?" "Dare...