Pasutri Player [ Complete ]

Da Belfadya_

160K 9.3K 1.4K

#AgasaDKKSeries2 Ini tentang Devon yang dijodohkan dengan Anya, si cinta pertama sekaligus luka pertamanya. A... Altro

Prolog
[1] Perjodohan
[2] Awal Segalanya
[3] Batal Nikah
[4] Mama Deva Berulah
[5] Dipingit dan Permainan Hati
[6] Sah Jilid Satu
[7] Sah Jilid Dua
[8] Permintaan Mama Mertua
[9] Perlahan Membaik
[10] Sakitnya Hati Seorang Istri
[11] Musuh Dalam Selimut
[12] First Kiss
[13] Perlakuan Manis Devon
[14] Anya Ingin Baby
[15] Badai Menerpa
[16] Bertengkar
[17] Malam Yang Gundah
[18] Anya Menyerah
[19] Masalah Baru
[20] Sama-Sama Gengsi
[21] Hamil?
[22] Hari Bahagia Bersama
[23] List Keinginan Anya
[24] Jujurlah
[25] Bertemu Tyas
[26] Jadi Cewek Gue!
[28] Perang Dunia 3 Part 2
[29] Anggalah Biangnya
[30] Berjuang Bersama
[31] Adik Bayi Mau Batagor
[32] Nasihat Om Adimas
[33] Masalah Lagi?
[34] Obsesi Angga
[35] Misi Penyelamatan Tyas
[36] Anda Salah Memilih Lawan
[37] Masalah Kembali Menghampiri
[38] Aku Enggak Gila
[39] Keguguran
[40] Aku Bukan Pembunuh
[41] Anya Harus Bangkit
[42] Ini Istriku, Istrimu Mana?
[43] Jangan Penjarain Dia
[44] Hadiah Untuk Anya
[45] Assalammualikum Adik Bayi
[46] Mengulang Masa SMA
[47] Aku Pergi
[48] Anya Mulai Aktif ya, Bund
[49] Anya Hamil?
[50] Ending
Epilog
Extra Part
Sekuellllll
Extra Part 2
Pamungkas

[27] Perang Dunia 3 Part 1

2.3K 146 6
Da Belfadya_

Lo emang pacar dia, tapi lo bisa apa ketika tahu kalau gue istrinya?

[ [27] Perang Dunia 3 Part 1 ]

*****

"Sorry lama."

Ketiga pria yang tak lain adalah Naka, Zemi dan Agasa secara bersamaan menoleh ke sumber suara yang tak adalah Safina. Mereka berempat memang berjanji untuk bertemu tentu hal ini keinginan ketiga pria itu sedangkan Safina hanya mengiyakan saja. Lagipula dulu mereka saling kenal.

"Enggak papa, Fin. Duduk."

Safina tersenyum tipis kemudian mendaratkan bokongnya ke kursi.

"Sorry nih, jujur gue bingung kalian mau apa dari gue?" ucap Safina to the points karena yakinlah mereka bertiga hanya mengatakan ingin bertemu tanpa mengatakan apa yang akan mereka bahas.

"Gue aja," ujar Agasa mengusulkan diri, Naka dan Zemi mengangguk pertanda mereka setuju. Bukan tanpa sebab Agasa mengusulkan dirinya untuk menjelaskan, Agasa orangnya to the point dan tidak suka bertele-tele, dia juga termasuk yang paling dewasa pemikirannya.

"Jadi?" Safina kembali bertanya.

"Kasus Anya," ujar Agasa membuat Safina mengkerutkan dahinya.

"Kasus? Anya? Kasus apaan?" tanya Safina kebingungan.

"Perselingkuhan dia waktu SMA."

"Oh itu, kenapa?" Bukannya apa-apa, Safina hanya bingung kenapa masalah ini kembali dibahas ketika Devon dan Anya sudah baik-baik saja karena saat Devon menggugah fotonya bersama Anya, Safina melihatnya dan dia sangat senang karena itu. 

"Lo kenal orangnya? Tahu wajahnya?"

Safina mengangguk.

"Terus lo puny...."

"Si Anya woy si Anya sama cowok!" seru Zemi memotong ucapan Agasa. Seruannya itu lantas membuat Naka, Safina dan Agasa menoleh ke arah yang Zemi tunjuk dan benar saja mereka menemukan sosok Anya bersama pria yang sama dengan foto yang mereka tunjukkan pada Bianca waktu itu.

"Di...dia selingkuhan Anya waktu SMA," ujar Safina, dia tidak percaya kenapa Anya senekad itu jalan berdua dengan Angga disaat semuanya sudah baik-baik saja.

"Bener si Anya gak beres." Zemi geleng-geleng kepala tak percaya.

Agasa hanya bisa menghela napasnya sedangkan Naka hanya bisa mengelus dadanya, dulu saat Devon mengetahui perselingkuhan Anya, Naka adalah orang pertama yang Devon beritahu dan Naka ingat betapa hancurnya sahabatnya itu.

"Kok gue ngerasa aneh ya? Bukannya mereka baik-baik aja?" tanya Safina.

Naka menoleh ke arah Safina. "Mereka gak baik-baik lagi dan itu juga alasan kenapa kita ajak lo ketemu."

"Enggak baik-baik?" ulang Safina, "kok bisa? Padahal gue liat Ig Devon waktu itu."

"Kita juga bingung dan setelah tahu alasannya ini cukup mengejutkan."

"Mengejutkan? Emang apa?"

"Anya hamil dan dia diantar sama cowok tadi ke dokter kandungan bahkan cowok itu bilang siap jadi papa buat baby itu."

Saat itu juga rasanya Safina tak percaya dengan apa yang telah terjadi dengan sahabatnya dan satu pertanyaannya,

Apakah Anya kembali berkhianat di belakang Devon?

***

"Dianaaa!!!"

Diana terkejut kala mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Bianca bahkan sahabatnya itu kini meremas-remas tangannya gemas seperti sedang melampiaskan sesuatu.

"Lo kenapa, Bi?" tanya Diana.

"Zemi jahat. Dia bilang Anya cantik." 

"Anya emang cantik."

"Ihhhhh Dianaaa!!!"

Bianca memasangkan wajah cemberut andalannya karena bukannya membelanya dirinya, tetapi Diana justru ikut-ikut memuji Anya.

"Lo kenapa sih? Sensi deh. Dia kan emang cantik, Bi. Lo kenapa sih?" Diana melerai pelukan Bianca hingga kini Bianca sudah menghadapnya, Diana bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah cemberut sahabatnya.

"Zemi jahat, lo jahat!"

"Jahat apanya?"

"Zemi bilang Anya cantik, di depan gue, Di, depan gue!" ujar Bianca menggebu.

"Jadi ceritanya lo cemburu?"

Bianca mengangguk.

Diana tersenyum hangat kemudian tangannya terulur untuk mengusap surai Bianca. "Kita udah bukan ABG labil lagi. Masalah kayak gini jangan dibesar-besarkan ya? Gue tahu cemburu wajar, tapi jangan berlebihan ya? Zemi sayangnya cuman sama lo, bukan Anya apalagi gue."

Bianca semakin memajukan bibirnya.

"Udah-udah, Zemi cuman milik lo, Anya kan udah ada Devon, sahabat Zemi pula."

Ting.

"Udah ceramahnya, tuh liat ada pesan!"

Diana tersenyum geli. "Iya-iya Ratu Ngambek."

Bianca tak membalas ucapan Diana. Sedangkan Diana sibuk membuka pesan yang baru saja masuk ke nomornya dan ternyata pesan itu dari Agasa.

Agasa: Kamu sama Bianca cepetan ke sini, nanti aku sharelock. Ini soal Devon.

***

"Lo beneran minta gue jadi cewek lo?" 

Devon bosan dengan pertanyaan itu. Sejak mereka bertemu tiga puluh menit lalu, Tyas hanya mengatakan kalimat yang sama. Jika dihitung mungkin sudah dua puluh kali mantannya yang kini sudah resmi menjadi pacarnya bertanya perihal keseriusan permintaannya.

"Harusnya gue yang nanya, lo yakin mau jadi cewek gue setelah apa yang gue lakuin dulu."

"Ngelimain gue? Haha, santai, Dev."

Kejadian dua tahun lalu memang belum Tyas lupakan, tetapi dia sudah memaafkan Devon terlebih saat dia tahu sejak kejadian itu Devon bertaubat dari dunia playboy nya.

"Lo tetep sama kayak dulu, nyeremin. Agresif dan tawanya kek kunti."

Pipi Tyas merona malu kemudian wanita dua puluh dua tahun itu melayangkan pukulan manja ke lengan atas Devon. "Ih, gak usah diungkit malu."

Devon tersenyum tipis kemudian mengacak pelan rambut Tyas. "Gue pacar lo, enggak usah malu, apa adanya aja sama gue mah."

Ini yang membuat Tyas jatuh hati pada pria yang kini menjadi pacarnya lagi. Devon itu selalu menerima pasangannya apa adanya. Devon tidak pernah menuntut apapun dari pasangannya, hanya setia dan jadikan dia satu-satunya, sudah cukup.

"Yaudah ayo kita beli kemeja gue," sambung Devon mengingatkan tujuan awal mereka pergi ke tempat bak lautan manusia ini, Mall.

Tyas mengangguk kemudian tangannya menggandeng tangan Devon, awalnya Devon terkejut, tetapi selanjutnya dia berusaha untuk terbiasa.

Sedangkan tanpa mereka sadari, di tempat yang sama terlihat sepasang manusia yang tengah asyik memilih kemeja pria yang ada di depannya. Sepasang manusia yang tak lain adalah Anya dan Angga, mereka memang berniat membeli kemeja untuk keperluan sidang skripsi Angga yang tinggal satu bulan lagi, selain itu Angga juga berjanji pada Anya akan membelikan Anya rujak keinginannya, mungkin ngidam pertamanya entahlah Anya tidak tahu.

"Kakak ukuran apa sih?"

"Size L biasanya sih."

"Mau warna apa?"

"Bagusnya?"

Anya berbalik menghadap Angga dengan kemeja biru langit pilihannya kemudian tangannya sibuk mengukur apakah kemeja ini pas dengan tubuh Angga atau tidak. Akan tetapi, gerakannya terhenti kala dia melihat sosok yang sangat dia hapal. Devon, ya Devon, suaminya.

Tapi ....

Devon tidak sendiri melainkan dengan seorang perempuan. Bahkan tanpa canggung perempuan itu menggandeng mesra tangan suaminya.

Sialan ini tidak bisa dibiarkan!

Anya menyimpan kemeja pilihannya ke sembarang tempat kemudian dirinya berjalan mendekati Devon dengan perempuan centil itu.

Tepat saat dia berada di depan keduanya, Anya menarik perempuan itu untuk menjauh dari Devon, suaminya.

"Devon!"

Sontak Devon terkejut dengan keberadaan Anya di depannya. Sama halnya dengan Devon, Tyas pun terkejut sekaligus kebingungan. Siapa dia?

Sesaat Tyas sadar jika tangannya dicengkram erat oleh Anya pun lantas menepisnya kasar.

"Siapa sih lo ganggu gue sama pacar gue aja!" ujar Tyas emosi.

Saat itulah Devon yakin pasti akan ada perang dunia ke tiga setelah ini karena dia bisa melihat betapa marahnya Anya saat ini.

"DEVON SUAMI GUE BANGSAT!"

—Tbc.

A/n: lagi dan lagi telat, sorry ya.

Makasih dah mampir, semoga suka dan jangan lupa vote and comment💜😍

Next part, bakalan perang😎😁

Continua a leggere

Ti piacerà anche

312K 2K 11
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
STRANGER Da yanjah

Narrativa generale

219K 25.1K 33
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
Pembantu Idaman Da Kenzo9

Narrativa generale

1M 3.3K 15
Ingin cerita lebih lengkapnya lagi, Silahkan klik Link di profil saya... 🙏🙏😊
114K 4.9K 56
Nayla Si Gadis rapuh sang pemilik gudang cerita. terbelenggu tak menentu dalam sebuah ikatan Rumah Tangga. Nasib tragis mengantarkannya pada sebuah k...