16.

14.2K 829 10
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

*****

"Iya Rey?" Tanya Daniel.

"Hm itu." Ucap Reytina mengantungkan ucapannya.

Daniel dan Arka menghentikan sejenak langkah mereka. Menunggu kelanjutan kalimat yang akan dilontarkan gadis didepannya ini.

"Mmm, gue mau minta nomor nya Bara." Ucap Reytina memelankan suaranya. Ia sebenarnya sangat malu memintanya kepada sahabat Bara sendiri, tapi tidak ada pilihan lain untuknya. Saat meminta nomor Bara pada Amanda, ternyata nomornya itu sudah tidak aktif lagi. Mungkin Bara sudah mengganti nomor ponselnya karena nomor ponsel itu sudah tersebar luas, dan Bara sangat benci di ganggu.

"Hahahaha." Daniel tertawa mendengarkan ucapan gadis didepannya.

"Lo cuma minta nomornya Bara aja sampai gugup kayak gitu." Ucap Daniel tidak percaya setelah memelankan tawanya.

"Gue bakal kasih nomornya Bara, tapi ada syaratnya." Ucap Daniel dengan wajahnya yang menjengkelkan. Ia melirik sekilas gadis yang berdiri disamping Reytina dan tersenyum penuh arti.

"Apa syaratnya?" Tanya Reytina ketus.

"Santai-santai." Balas Daniel sambil terkekeh geli.

"Gue kasih nomornya Bara, tapi sebagai gantinya lo harus kasih nomor temen lo itu." Ucap Daniel sambil menunjuk Qanza dengan lirikan matanya.

"Gak-gak, gilaa kali lo." Ucap Qanza cepat. Setelah melihat lirikan mata cowok itu yang mengarah kepadanya.

"Yaelah, kan impas. Kalo gak mau yaudah." Ucap Daniel yang kini hendak pergi dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Reytina menatap Qanza dengan pupy eyes nya, ia berharap Qanza mau menurutinya. Ini hanyalah nomor telfon, jika nanti Daniel mungkin mengganggunya ia bisa menggantikan nomor lama dengan nomor yang baru.

Qanza yang melihat itu memutarkan bola matanya malas. Kalau sudah begini Qanza tidak bisa menolak. Satu sifat dari Reytina yang tidak disukai sahabatnya yaitu suka tidak enakan. Alasan ia meminta nomor Bara pastinya karena ia merasa tidak enak telah dibelikan makanan dan karena sudah ditolong beberapa kali oleh cowok itu.

"Ck, tunggu." Ucap Qanza kesal pada Daniel.

"Gue bakal kasih nomor gue, tapi lo yang harus duluan ngasih nomornya Bara."

"Gak bisa gitu dong cantik, lo kasih nomor lo dulu baru gue kasih nomor Bara." Ucap Daniel sambil manaik-turunkan alisnya.

"Kasih aja cepet Qanza." Ucap Amanda yang jengah dengan drama didepanya.

"Siniin ponsel lo." Ucap Qanza ketus.

Daniel yang mendengar itu cepat-cepat mengambil ponselnya, lalu memberikannya kepada gadis didepannya. Qanza menerima ponsel itu dengan kasar.

"Nih udah, sekarang cepat kasih nomor Bara ke Reytina." Ucap Qanza ketus, sambil mengembalikan ponsel Daniel.

Daniel segera mengetikan nomor Bara di ponsel Reytina.

"Udah kan?" Tanya Arka kesal melihat sahabatnya kembali berulah. Entah sudah gadis keberapa yang selama ini diajak berkencan oleh sahabatnya itu. Arka berharap Daniel segera menemukan gadis yang dapat menghentikan sikap buruknya itu.

"Galak aja cantik, apalagi senyum haha." Ucap Daniel lalu segera pergi dari sana takut terkena amukan Qanza.

Arka yang melihat tingkah sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya. Sebelum membalikan badannya iris mata Arka bertemu dengan iris mata Amanda, tapi dengan cepat Arka memutuskan kontak mata tersebut.

ALBARA [ON GOING]Where stories live. Discover now