47.

7.9K 513 32
                                    

"𝕊𝕖𝕛𝕒𝕦𝕙 𝕒𝕡𝕒𝕡𝕦𝕟 𝕜𝕚𝕥𝕒 𝕤𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘, 𝕛𝕚𝕜𝕒 𝕕𝕚𝕥𝕒𝕜𝕕𝕚𝕣𝕜𝕒𝕟 𝕓𝕖𝕣𝕤𝕒𝕞𝕒, 𝕜𝕚𝕥𝕒 𝕒𝕜𝕒𝕟 𝕓𝕖𝕣𝕤𝕒𝕞𝕒"

•••

Happy Reading😊

*****

"Kita harus cari Reytina kemana lagi?" Ucap salah satu gadis yang kini terus fokus melihat orang yang berlalu lalang dari dalam mobil.

"Kita gak akan pulang sebelum menemukan Reytina." Ucap Qanza sambil terus fokus pada jalanan didepannya.

Hari semakin gelap, tetapi kedua gadis itu masih terus melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Reytina yang belum kunjung mereka temukan. Dan sialnya mereka tidak sempat melihat plat nomor dari taksi yang gadis itu tumpangi.

Qanza maupun Amanda belum berani memberitahu Bunda Amara tentang kejadian yang dilakukan Reytina disekolah yang berakhir membuat gadis itu hilang tanpa jejak. Mereka tidak ingin membuat wanita yang sudah mereka anggap sebagai Bunda kedua bagi mereka sampai kepikiran. Sebisa mungkin mereka akan menemukan keberadaan Reytina secepatnya.

Drtt Drtt Drtt

"Za ponsel lo bunyi." Ucap Amanda sambil memberikan ponsel itu kepada Qanza yang masih melajukan mobilnya tanpa berniat untuk menghentikan mobilnya.

"Siapa?" Tanya Amanda saat Qanza belum kunjung mengangkat telponnya.

Qanza mengedikan bahunya menandakan dirinya tidak mengetahui siapa pemilik dari nomor tidak dikenal itu.

"Angkat aja, siapa tau Reytina." Suruh Amanda dan diberi anggukan oleh Qanza.

"Hallo"

"Rey-nya gak lagi sama aku ataupun Amanda. Ini kita berdua lagi berusaha nyari keberadaan Reytina"

"Tapi kak—,"

"Yaudah nanti kabarin kita ya kak."

Setelah mengucapkan itu, Qanza menghela nafasnya pelan dan mematikan sambungan telponnya. Sebenarnya dirinya tidak akan bisa tenang jika belum mengetahui keberadaan sahabatnya itu.

"Siapa?" Tanya Amanda penasaran.

"Kak Reno, dia nyuruh kita untuk pulang aja. Nanti Kak Reno yang akan ngelanjutin pencarian keberadaan Reytina, dan akan ngabarin kita nantinya." Ucap Qanza sambil memejamkan matanya sejenak saat melihat lampu lalu lintas didepannya berwarna merah. Ia berharap keadaan Reytina baik-baik saja, ia takut jika nanti Reytina sampai melukai dirinya sendiri.

"Kak Reno udah ada di Jakarta?" Tanya Amanda sedikit terkejut mengetahui Reno sudah kembali ke Jakarta.

"Mungkin." Jawab Qanza sebelum akhirnya kembali melajukan mobilnya saat lampu didepannya kini sudah berwarna hijau.

••••

"Arghh, sialan!" Umpat seorang pria yang kini mulai membanting seluruh barang yang ada dimeja kerjanya, tidak peduli itu berkas penting sekalipun. Ia menarik rambutnya dengan kasar saat merasa dirinya tidak becus menjadi seorang kakak yang seharusnya selalu menjaga adiknya.

Saat menjemput Reytina siang tadi, sudah lebih dari satu jam dirinya menunggu tapi gadis itu belum kunjung muncul. Karena rasa khawatir yang menyelimuti hatinya, akhirnya Reno pun memutuskan untuk masuk ke dalam sekolah dan menanyakan kepada beberapa siswa yang pastinya mengenal siapa Reytina. Dan mereka mengatakan bahwa Reytina pergi dan berlari keluar sekolah saat jam pulang belum berbunyi.

ALBARA [ON GOING]Where stories live. Discover now