59.

6.3K 553 111
                                    

Seneng gk dpt notif update?

Baca dulu chapter sebelum ini ya, biar gak lupa sama alurnya😊

———

Keesokan harinya.

Seorang gadis dengan balutan dress berwarna hitam selutut yang membentuk lekuk tubuh rampingnya, dengan bagian bahu yang terbuka. Berjalan memasuki sebuah ballroom hotel yang sudah ramai didatangi oleh banyak manusia seusianya.

Gadis dengan kalung berliontin 'Queen' tersebut mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ballroom hotel. Menatap kearah keramaian manusia, yang sedang asik bercengkrama sambil menikmati suasana pesta.

"Reytina!" Teriak seorang gadis diujung sana, yang kini sudah berlari kearahnya dengan sangat anusias.

"Gue kira lo gak bakal dateng. Habisnya telpon gue gak lo angkat, sok sibuk banget sih lo." Ucap Amanda sambil menyerahkan segelas minuman sirup berwarna merah kearah Reytina.

Reytina yang mendengar itu tersenyum tipis, sambil menerima uluran minuman yang diberikan sahabatnya itu. "Gue kan udah janji bakal dateng. Lagian kita udah lama banget gak pergi ke pesta kayak gini."

"Sepertinya, kita akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan urusan sekolah. Dan sebagai bayarannya, gimana kalau liburan tahun ini kita adain liburan bareng kemana gitu, seru-seruan bareng." Usul Qanza yang sudah sangat merindukan kebersamaan mereka.

Selagi masih ada waktu untuk mereka menghabiskan waktu bersama—mereka tidak boleh menyia-nyiakan waktu berharga itu. Karena kedepannya nanti, tidak akan ada yang tau akan seperti apa. Masihkah mereka bisa menghabiskan waktu bersama? Berbagi cerita dan saling menaruh kepercayaan satu sama lain.

"Ide yang bagus, gue setuju banget. Sekali-kali kita harus berlibur ke tempat yang jauh, Bali misalkan." Ucap Amanda yang sangat antusias jika sudah berurusan dengan liburan.

"Boleh, nanti kita atur waktu aja." Ucap Reytina menatap lembut kearah kedua sahabatnya. Semoga saja saat waktu itu tiba, ia masih bisa menikmati waktu bersama dengan kedua sahabatnya. Ia ingin melukis kenangan terakhir bersama mereka—sebelum nantinya akan pergi sangat jauh meninggalkan kenangan itu.

"Kak Andi!" Teriak Amanda sambil melambaikan tangannya kearah seorang lelaki yang kini tengah mengambil segelas minuman—dengan sebelah tangan yang memeluk mesra pinggang kekasihnya.

Merasa terpanggil, Andi pun membalikan tubuhnya dan segera berjalan mendekati ketiga gadis yang merupakan adik kelasnya di SMA Angkasa. Dengan Ara yang selalu setia berjalan berdampingan dengannya.

"Oh hai, thanks ya udah dateng ke pesta gue." Ucap Andi menampilkan senyum ramahnya.

"Happy Birthday Kak Andi, thanks juga udah ngundang kita bertiga ke pesta ini." Ucap Amanda menyerahkan kado yang ia bawa kepada lelaki didepannya.

"Happy Birthday Kak Andi." Ucap Qanza menyerahkan sebuah kotak berukuran kecil kepada Andi sebagai hadiah.

"Selamat ulang tahun Kak Andi, semoga langgeng terus sama Kak Ara. Dan tetep jadi couple goalsnya SMA Angkasa." Ucap Reytina, menatap sepasang kekasih yang selalu menebarkan kemesraan mereka dihadapan semua orang.

"Aminn—lo juga dong harus jadi couple goalsnya SMA Angkasa di periode selanjutnya. Gue gak akan biarin kapal gue karam, lagian Bara juga udah minta maaf kan? Dan asal lo tau, dia udah gak pernah ceria lagi pas ngumpul—bawaannya galau mulu. Senggol dikit bacok." Ucap Andi yang sangat mengharapkan Reytina bisa kembali menerima Bara.

Reytina yang mendengar itu hanya tersenyum canggung. Membahas tentang lelaki itu adalah suatu hal yang sensitif baginya.

"Mm Kak Andi, kita boleh gabung kesana gak?" Tanya Qanza berusaha mengalihkan pembicaraan, untuk menyelamatkan Reytina dari topik yang terdengar sangat sensitif. Memaafkan seseorang yang telah menorehkan luka dihati sahabatnya, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan—jangan sampai kesempatan yang akan diberikan, nantinya akan dijadikan ajang untuk kembali mengulangi kesalahan.

ALBARA [ON GOING]Where stories live. Discover now