23.

13K 813 6
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

•••

'Jangan pernah lo sentuh milik gue dengan tangan kotor lo ini!'

~Albara Anggara Pratama~

*****

"Ishh jangan dimakan coklat gue." Ucapan tidak terima itu keluar dari mulut cantik salah satu dari mereka.

"Minta dikit doang juga." Ucap gadis cantik disampingnya sambil mencomot sedikit coklat yang ada didepannya.

"Ribut mulu, dibawah masih ada banyak coklatnya." Ucap gadis cantik yang paling menonjol diantara mereka sambil terus menyedot susu strawberry kesukaannya.

"Beneran Rey?" Tanya gadis yang sangat menyukai coklat, sampai-sampai ia diberi julukan oleh kedua sahabatnya sebagai 'pawang coklat'. Bagaimana tidak setiap pergi kemana pun gadis itu pasti selalu menyimpan coklat di dalam tasnya.

Reytina yang melihat binar dari mata sahabatnya hanya memutar bola matanya malas.

"Buruan! Jangan terus ngulur waktu." Ucap Qanza yang kini masih mencomot coklat milik Amanda. Ia tahu bahwa sahabatnya ini mengulur-ngulurkan waktu sedari tadi. Tujuannya berkunjung ke rumah gadis ini memang untuk menuntut penjelasan yang dijanjikan oleh Reytina. Bukan dijanjikan tapi lebih tepatnya ia memaksa.

Amanda yang sedang asik memakan coklatnya pun tertarik dengan obrolan kedua sahabatnya. Ia menegakan tubuhnya dan mulai mendekatkan dirinya agar dapat lebih nyaman dan jelas saat mendengar penjelasan dari sahabatnya itu.

Reytina yang melihat keantusias-an dari sahabat-sahabatnya hanya bisa menghela nafasnya pelan. Selama apapun ia mengulurkan waktu sejak tadi pastinya sahabatnya akan terus menunggu penjelasan darinya.

"Oke gue bakal jelasin." Ucap Reytina dengan nada pasrahnya. Entah bagaimana nanti kedua sahabat-sahabatnya akan menanggapi penjelasan darinya.

"Tapi sebelum gue selesai ngejelasin, kalian gak boleh motong ucapan gue."

Mereka yang mendengar itu menangguk kecil.

"Oke gue janji gak bakal motong ucapan lo." Ucap Amanda antusias sambil sesekali menggigit coklat yang masih tersisa sedikit dibungkusannya. Ia sebenarnya sangat senang mendengar sahabatnya itu berpacaran dengan Bara, karena pastinya ia akan bisa lebih dekat dengan anak Xarvanos jika sahabatnya itu berpacaran dengan Bara.

Oh ayolah! Siapa yang tidak ingin dekat dengan para anggota Xarvanos yang tampan itu. Hampir semua anggota Xarvanos memiliki ketampanan diatas rata-rata.

Qanza dan Amanda mendengar cerita gadis cantik didepannya dengan sangat serius. Mereka sama sekali tidak memotong setiap cerita yang diceritakan oleh Reytina, mereka berdua hanya menampilkan raut wajah terkejut dan tidak tau lagi harus berkata apa.

Reytina mulai menceritakan setiap detail tanpa ada yang ia potong sedikitpun. Ia bisa sangat jelas melihat raut wajah terkejut dari kedua sahabatnya. Bukan mereka saja yang terkejut, tapi dirinya juga. Ia tidak bisa berkata apa-apa saat Bara sudah memutuskan bahwa dirinya akan menjadi pacar cowok itu.

"Jadi lo bener pacaran sama dia?" Tanya Qanza setelah mendengar semua cerita dari sahabatnya.

"Ya mau gimana lagi?" Tanya Reytina. Ia juga bingung dengan situasi yang ia hadapi sekarang. Apakah status keduanya nyata atau tidak ia juga tidak tahu, yang pasti ia akan menjalani apa yang terjadi sekarang. Ia tidak mau ambil pusing, cukup rumit baginya menghadapi situasi sekarang.

ALBARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang