20.

14.5K 852 4
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

•••

'Jalani waktu yang sekarang, bagaimana ke depannya biar takdir yang berbicara.'

~Reytina Queen Amberly~

*****

Bara memarkirkan mobilnya dipinggiran Taman yang memang itu adalah tempat untuk memarkirkan kendaraan bagi yang berkunjung ke Taman tersebut. Bara memang mengajak Lea pergi ke Taman diluar Kompleks Perumahannya, alasannya adalah Taman disini lebih luas dan sejuk karena ditumbuhi banyak pepohonan dan tumbuhan yang lainnya. Jadi jika bermain ditaman ini pastinya sangat nyaman dan puas.

Bara turun dari mobilnya, tidak lupa ia membukakan pintu untuk adiknya. Banyak pasang mata yang menatap kearah Bara, karena memang taman ini sangat ramai dikunjungi oleh remaja hingga lansia sekalipun. Ada dari mereka yang berolahraga pagi ataupun sekedar berjalan-jalan disekitar taman untuk menghirup udara pagi yang sangat menyejukan. Mereka yang ada ditaman memberikan tatapan kagum kearah Bara. Bagaimana tidak, seorang laki-laki tampan turun dari mobil Lamborgini hitamnya dengan mengajak seorang gadis kecil yang sangat cantik dan mirip dengannya. Kharisma nya sangat terpancarkan, yang membuat siapapun yang melihatnya tidak akan bisa berkedip sedikitpun.

Bara mulai melangkahkan kakinya menuju ke salah satu bangku yang ada ditaman tersebut. Saat sedang berjalan banyak yang berbisik-bisik membicarakannya, tapi ia tidak menghiraukannya sama sekali. Bara dan Lea mendudukan tubuh mereka dibangku taman.

"Kak Al, Lea mau main kesana ya?" Tanya Alea sambil menunjuk area permainan yang ada disana. Salah satu alasan Bara mengajak Lea mengunjungi taman ini karena taman ini juga menyediakan fasilitas bermain untuk anak-anak.

"Yaudah, tapi kamu hanya boleh main disana aja." Ucap Albara memperingati agar adik manisnya ini tidak bermain terlalu jauh. Dan juga agar mempermudahnya untuk selalu mengawasinya selama bermain.

"Jangan main jauh-jauh, Kak Al bakal tunggu disini."

"Siap Kak Al." Ucap Lea, lalu mulai melangkahkan kakinya menuju area permainan yang tidak jauh dari tempat yang masih di duduki oleh Kak Al.

Bara memperhatikan adiknya yang mulai melangkahkan kakinya menuju area permainan yang letaknya tidak jauh dari tempat yang ia duduki. Ia memang sengaja memilih bangku ini agar bisa terus mengawasi Lea selama bermain.

Bara memainkan ponselnya guna menghilangkan rasa bosannya sambil sesekali terus mengawasi gadis mungil yang sedang asik bermain. Bara mengedarkan pandangannya ke seluruh taman, keadaan taman hari ini memang cukup ramai. Mungkin karena hari ini weekend, pikirnya.

Bara kembali bermain ponselnya, tapi setelah menatap ke area permainan adiknya sudah tidak ada disana. Segala pikiran-pikiran buruk menghampiri pikirannya, dengan cepat ia melangkahkan kakinya menuju area permainan untuk mencari adik itu.

Namun nihil, adiknya sudah tidak ada lagi diarea permainan itu.
"Arghhh, kenapa gue bisa lalai gini." Ucapnya pelan sambil mengacak rambutnya frustasi.

Kaum hawa yang melihat itu memekik tertahan, ketampanan dari seorang Albara bertambah dengan rambutnya yang acak-acakan seperti sekarang ini. Bara yang mendengar pekikan itu memilih untuk tidak menghiraukannya, ia harus fokus mencari adiknya sekarang. Jika sampai adiknya terluka ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

Bara melangkahkan kakinya untuk mengelilingi taman ini sambil mengedarkan pandangannya kesegala penjuru taman. Tapi ia terfokus di satu titik, ia tidak asing dengan kedua gadis yang sedang berbincang di ujung taman. Dengan gerak cepat Bara melangkahkan kakinya kesana.

ALBARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang