11.

16.5K 912 8
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

*****

"Rey." Panggil seseorang dari arah parkiran Cafe.

Reytina yang merasa dipanggil, mengalihkan pandangannya kepada sosok lelaki yang kini tengah berjalan kearahnya.

"Ryan? Lo ngapain disini?" Tanya Reytina kepada laki-laki yang bernama Ryan itu.

"Ini gue bawain laporan Osis, tadi gue liat ketinggalan diatas meja Osis lo." Ucap Ryan sambil menyerahkan laporan itu kepada Reytina. Ia tau jika laporan itu harus sudah dikumpulkan besok, jadi ia memutuskan untuk mengantarkan laporan itu kepada Reytina.

"Ehh iya, gue lupa ngambil tadi." Ucap Reytina sambil memukul kepalanya ringan. Ryan yang melihat itu terkekeh pelan dengan sikap gadis didepannya ini.

"Kok lo bisa ada disekolah? Setau gue lo belum balik dari Bandung." Tanya Reytina.

Ryan merupakan Wakil Ketua Osis SMA Angkasa, ia juga sering menjadi partner Reytina dalam perlombaan Olimpiade. Ryan juga salah satu Most Wented di SMA Angkasa, ia terkenal akan ketampanannya. Selain itu Ryan juga terkenal karena kepintarannya dan prestasi yang sudah ia raih selama ini.

"Gue udah balik tadi siang, trus gue disuruh ke sekolah sama Bu Dewi biasa ada urusan." Jawab Ryan. Bu Dewi merupakan guru matematika di SMA Angkasa, ia juga pembina Olimpiade yang diikuti oleh Ryan. Selama 3 hari Ryan memang berada di Bandung untuk mewakili SMA nya dalam Olimpiade Matematika.

Reytina menganggukan kepalanya mengerti.
"Oh ya, kok lo bisa tau kalo gue ada di Cafe?" T

"Gue kesini mau lo introgasi hm?" Tanya Ryan.

"Ehh bukan gitu." Ucap Reytina murung karena merasa bersalah.

"Gak usah digituin mukanya, gimana kalo kita ngobrol didalem aja? Sekalian gue mau minum nih haus." Tanya Ryan.

"Iya boleh." Ucap Reytina, sebelum itu ia mengabari Pak Maman untuk jangan menjemputnya terlebih dahulu.

Reytina dan Ryan pun menduduki salah satu meja yang ada di Cafe itu. Lalu Reytina memanggil salah satu pelayan yang ada disana dan pelayan yang dipanggil segera menghampiri Reytina.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Reytina pada cowok yang kini sudah duduk didepannya.

Ryan membuka buku menu yang diberikan pelayan itu untuk melihat menu apa saja yang ada di Cafe ini. Karena memang ini pertama kalinya ia mampir dan nongkrong di Cafe milik Reytina.

"Hm, gue mau Coffee Latte aja satu." Ucap Ryan.

Pelayan itupun menganggukan kepalanya lalu meninggalkan meja untuk mempersiapkan pesanan.

"Oh ya lo belum jawab pertanyaan gue tadi." Ucap Reytina.

"Gue tadi sempet ke rumah lo, tapi penjaga rumah lo bilang kalo lo lagi ada di Cafe. Jadi gue susulin aja." Ucap Ryan.

"Makasi ya lo udah bawain laporan ini, soalnya laporan ini udah harus dikumpul besok." Ucap Reytina.

"Maaf kalo ngerepotin."

Ryan yang mendengar itu menggelengkan kepalanya cepat, seolah berkata bahwa itu tidak merepotkannya sama sekali.
"Lo gak mau ngucapin selamat nih buat gue?" Tanya Ryan sambil menaikan kedua alisnya.

"Ehh iya lupa, selamat ya Ryan udah berhasil memenangkan Olimpiade Matematikanya." Ucap Reytina sambil tersenyum. Ryan yang mendengar itu terkekeh geli. Ia memang memenangkan Olimpiade Matematika yang diadakan di Bandung kemarin. Dan mungkin berita kemenanganya sudah terdengar sampai disekolah.

ALBARA [ON GOING]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon