31.

12.9K 798 39
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

•••

Btw kalian nemuin cerita Albara dari mana sih? Author cuma penasaran aja sih hehe

Jangan lupa Vote dan Commentnya...

Happy Reading😊

*****

"Mau langsung pulang?" Tanya Albara yang kini sudah menduduki bangku kemudi.

Reytina menganggukan kepalanya.
"Iya, gue ngantuk pengen istirahat." Ucap Reytina yang kini sudah bersandar di sandaran bangku punumpang mobil sambil memejamkan mata menghalau rasa penat yang menghampirinya. Padahal sejak tadi ia tidak merasakan penat sama sekali, tetapi ketika sampai dimobil barulah rasa itu muncul.

Albara hanya mengangguk kecil. Setelah mengantar gadisnya ia berencana untuk berkumpul bersama sahabat-sahabatnya di Warjok.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan antar keduanya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, Bara yang sibuk menyetir dan Reytina yang sibuk menatap jalanan yang sedikit basah akibat hujan yang turun beberapa menit yang lalu.

Reytina terus memikirkan moment-moment yang sudah ia lewati bersama cowok yang sedang menyetir disampingnya. Tanpa sadar sudut bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah senyuman yang sangat manis. Ia berharap hubungannya kedepannya jauh lebih baik dari sekarang. Walaupun belum ada ungkapan cinta yang pasti keluar dari bibir Bara, tapi untuk sekarang ia sangat nyaman bersama cowok itu. Jika berdekatan dengan Bara, ia merasa sangat nyaman dan aman. Bara sangat menjaganya dan tidak membiarkannya terluka sedikitpun, itu yang membuatnya merasa nyaman setiap berada didekat Bara.

Karena memikirkan banyak hal, ia sampai tidak sadar sudah sampai didepan rumahnya. Entah sudah berapa lama gadis itu terhanyut dalam pikirannya, karena jarak kedai ice cream itu sangat jauh dari rumahnya.

"Melamun terus." Ucap Albara menarik hidung gadisnya pelan.

Reytina yang diperlakukan seperti itu mengerjapkan matanya.
"U-udah sampai?" Bodoh, itu adalah pertanyaan yang bodoh. Jelas-jelas ia sudah melihat rumahnya tepat didepan matanya, tapi tetap saja ia bertanya seperti itu.

Bara terkekeh pelan melihat itu.
"Udah, gih masuk." Suruh Albara sambil mengacak pelan rambut gadisnya.

Reytina mengangukan kepalanya, lalu mengambil tasnya dan membuka pintu mobil.

Ia kembali membalikan tubuhnya menghadap Bara karena teringat akan sesuatu.

Cup.

"Makasi untuk hari ini." Setelah mengucapkan itu Reytina segera keluar dari mobil Bara tanpa melihat wajah cowok itu. Ia sangat malu karena sudah berani mencium pipi Bara tanpa ijin. Entah apa yang membuatnya berani untuk melakukan itu.

Bara menegang menerima serangan tiba-tiba dari gadisnya. Ia memegang sebelah pipinya yang dicium oleh gadis itu. Lalu tersenyum sangat lebar, senyuman yang tidak pernah ia perlihatkan kepada siapapun. Seketika hatinya menghangat diperlakukan seperti itu oleh gadis yang sangat ia sayangi. Ia sangat bahagia berada didekat gadis itu.

"Nakal." Gumamnya pelan. Senyum lebar masih tercetak diwajahnya.

Ia menggelengkan kepalanya pelan setelah melihat gadisnya yang berlari masuk ke dalam rumahnya, gadis itu berani berbuat seperti itu tetapi setelah nya barulah merasa malu? Dasar wanita! Setelah tidak melihat keberadaan gadis itu lagi, ia segera memutarbalikan mobilnya lalu melajukannya keluar dari perumahan Reytina.

ALBARA [ON GOING]Where stories live. Discover now