69.

4.2K 297 26
                                    

Sesuai dengan kesepakatan yang telah di putuskan oleh Bara dan Rafa, kini kedua leader dari geng yang berbeda itu, telah bersiap untuk melakukan penyerangan, pada bangunan tua yang letaknya berada tidak jauh dari lokasi mereka berdiri sekarang. Kedua pasukan dari kubu geng yang sama-sama kuat, telah berbaris dengan rapi—siap menunggu perintah dari masing-masing pemimpin mereka.

Bara dapat melihat ada banyaknya orang dengan pakaian serba hitam, berdiri didepan banguan tua itu untuk menjaga keamanan.

Rafa benar, bahwa musuh telah menyusun strategi dengan sangat matang. Bara menjadi semakin penasaran, siapakah musuhnya kali ini. Jika mencurigai Revator, kemungkinan mereka melakukan semua hal ini sangatlah kecil. Karena Arga, pemimpim mereka telah berada di dalam penjara, akibat kasus penculikan yang lelaki itu lakukan kepada Reytina.

Tertangkapnya Arga, itu semua atas kuasa dari Reno. Hanya dengan petikan jari saja, lelaki itu bisa langsung di temukan oleh polisi—mengingat besarnya kekuasaan yang di miliki Reno di kota ini.

Tidak ingin membuang-buang banyak waktu lagi, Bara lalu memberikan isyarat kepada Rafa lewat lirikan matanya.

Rafa yang melihat itu pun menganggukan kepalanya, sambil tersenyum tipis. Ia kemudian melangkah lebih dulu, menuju kearah belakang bangunan dengan disusul oleh sebagian pasukan dari Delvago, dan sebagiannya lagi dari Xarvanos.

Bara dan Rafa, memutuskan untuk membagi sebagian pasukan mereka yang nantinya akan ikut bersama mereka. Ini adalah salah satu strategi yang mereka susun, agar semakin memperkuat pasukan di kedua kubu. Pasukan Xarvanos dan Delvago, memiliki kekuatan dan keahlian bertarung yang berbeda—namun sama-sama kuat. Maka dari itu, untuk melancarkan aksi mereka—akhirnya mereka pun membagi pasukan menjadi 2 bagian.

Setelah kepergian Rafa, Bara pun segera melakukan tugasnya—melangkahkan kakinya mendekat kearah bangunan didepannya, dengan diikuti oleh sisa pasukannya. Bara akan melakukan penyerangan dari arah depan, dan membiarkan Rafa melakukan tugasnya untuk melumpuhkan lawan dari arah belakang.

Persatuan dari pasukan Xarvanos dan Delvago, kini mulai melumpuhkan satu persatu lawan mereka.

Suara pukulan dan jeritan kesakitan, membelah kesunyian malam dengan diiringi suara lolongan anjing yang saling bersautan. Bara melayangkan pukulan kearah lawannya dengan kesetanan, menghabisinya dengan begis dan tanpa ampun. Pukulan dari lawan yang mengenai tubuhnya, tidak mampu membuatnya kesakitan. Tubuhnya berubah menjadi kebal, dan terasa seperti sekuat perisai.

Mereka semua akan benar-benar habis malam ini, termasuk dengan pemimpin mereka yang sedang bersembunyi bak seorang pengecut.

[𝙰𝙻𝙱𝙰𝚁𝙰]

Reytina mengerjapkan matanya berulang kali, dengan ringisan kesakitan yang berulang kali keluar dari bibirnya. Reytina berusaha menyesuaikan pengelihatannya, dengan cahaya remang-remang yang menyinari ruangan yang begitu asing untuknya.

Reytina berusaha menggerakan tubuhnya yang terasa sakit dan pegal, akibat dari ikatan tali yang mengikat tubuhnya dengan sangat kuat. Di tambah dengan rasa sakit di kepalanya, semakin membuat tenaganya terkuras.

Reytina akui bahwa dirinya sekarang ini sudah tidak sekuat dulu lagi. Rasa sakit yang diakibatkan oleh tali yang mengikat tubuhnya, membuatnya semakin tidak berdaya. Bibirnya yang pucat, menandakan bahwa dirinya saat ini sedang tidak berada dalam kondisi baik-baik saja. Ia sangat membutuhkan obatnya, karena rasa sakit di bagian bawah kanan perutnya kini kembali kambuh.

ALBARA [ON GOING]Where stories live. Discover now